Merdeka.com - Pohon besar di tengah permukiman Jl Urip Sumoharjo RT3/RW6, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakkukang tumbang dan menimpa rumah warga pada Rabu pagi. Akibat peristiwa itu, tiga rumah ambruk dan melukai tujuh orang.

Ketujuh orang yang menjadi korban ternyata satu keluarga. Mereka adalah Hastuti (37), Angraeni (52) dan Mursalim (20) yang merupakan kakak dan keponakan Hastuti. Kemudian dua anak Hastuti, Sinarsih (18), Dwi Lestari, (12) dan Muhammad Trisan (9) serta Andi Aksan, (12) seorang yatim piatu yang tinggal di rumah keluarga Hastuti.

Mereka sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Ibnu Sina. Di antara tujuh korban, Sinarsih paling parah karena bahu kanannya patah.

Korban Dwi Lestari menceritakan, tidak ada hujan dan angin kencang saat kejadian. Namun tiba-tiba, pohon besar di belakang rumah tumbang. Dia bersama kakaknya, Sinarsih, yang di lantai dua langsung terjatuh mengikuti material rumah yang ambruk karena tekanan pohon tumbang itu.

"Kakak saya Sinarsih tidur di dalam kamar, saya tiduran juga di depan kamar tadi pagi karena memang lagi libur sekolah. Tiba-tiba pohon tumbang pas di atas kamar. Jadi kakak yang parah sekali, bahu kanannya patah. Saya kaki kanan yang luka. Warga yang angkat semua batu-batu sama pohon itu baru bisa keluar, dibawa ke rumah sakit," cerita Dwi Lestari.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Panakkukang, Kompol Ananda Fauzi Harahap, mengatakan pohon yang tumbang memang cukup besar dan menimpa tiga bangunan rumah warga. Sebenarnya tadi pagi saat kejadian, tidak ada hujan dan angin. Namun diduga karena pohon tumbang karena faktor sudah tua.

Camat Panakkukang, Muhammad Thahir, yang baru saja menyerahkan bantuan Family Kit ke korban pohon tumbang ini mengatakan, sepengetahuan dia kejadian pohon tumbang itu sudah kali keduanya.

"Sementara ini kita sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD untuk memangkas pohon-pohon yang tersisa, mengantisipasi jatuh korban lagi," kata Muhammad Thahir.