PKS Tolak Sistem Pemilu Tertutup: Ibarat Membeli Kucing Dalam Karung
Merdeka.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menegaskan, partainya menolak perubahan sistem Pemilu yang tengah digugat di Mahkamah Konstitusi (MK). Ahmad Syaikhu berharap agar Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka atau coblos caleg.
Dia menilai, perubahan sistem Pemilu di tengah tahapan proses Pemilu tidaklah bijak. Perubahan tersebut akan mengacak-ngacak rancangan yang telah disusun oleh penyelenggara Pemilu dan peserta Pemilu.
"Sistem proporsional tertutup berpotensi akan menggerus hak dan kebebasan rakyat untuk memilih wakilnya di legislatif secara langsung dalam Pemilu," kata Syaikhu dalam pidato politik di acara rapat kerja nasional (Rakernas) PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (25/2).
"Ibarat membeli 'kucing dalam karung', nasib kita lima tahun mendatang dipertaruhkan oleh seorang caleg di mana rakyat tidak tahu siapa namanya, serta apa visi misi dan program kerjanya," sambungnya.
Menurutnya, setiap sistem Pemilu memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun mempertahankan sistem Pemilu tetap proporsional terbuka atau coblos caleg adalah pilihan tepat dan terbaik.
Oleh karena itu, kata Syaikhu, PKS konsisten memperjuangkan penolakan terhadap adanya wacana perubahan sistem Pemilu menjadi proporsional tertutup atau coblos partai.
"PKS menjadi salah satu pihak terkait di MK terkait Judicial Review sistem Pemilu. Semoga Mahkamah Konstitusi sebagai benteng terakhir penjaga konstitusi akan mampu mengambil keputusan bijak untuk tetap mempertahankan sistem proporsional terbuka," imbuhnya.
Sebagai informasi, PKS menggelar Rakernas selama tiga hari, mulai dari 24-26 Febuari 2023. Rakernas kali ini, bertemakan 'Menang Bersama Rakyat'. Pada hari pertama Rakernas, bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan memberikan sambutan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden PKS Beri Catatan terkait Pemilu 2024: Politik Uang, Etika KPU & Bawaslu hingga Netralitas Aparat
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menghormati hasil rapat pleno terbuka hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU
Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PKS Minta Publikasi Sirekap KPU Dihentikan karena Banyak Kesalahan Sistem
PKS mendesak agar KPU segera menghentikan publikasi Sirekap
Baca SelengkapnyaKPU Siapkan Tim Hukum untuk Hadapi Gugatan Sengketa Pemilu 2024 di MK
Proses pendaftaran sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3x24 jam.
Baca SelengkapnyaSengketa Pemilu Seharusnya Dibawa ke MK, Bukan Diwacanakan ke Hak Angket
Sebaiknya MK difungsikan agar proses dari pemilu cepat selesai, legitimasi rakyat diterima dan pemerintahan bisa berjalan.
Baca SelengkapnyaTerbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras
Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.
Baca SelengkapnyaKPU Serahkan ke Bawaslu Jika Ada Temuan Kecurangan Pemilu
Banyaknya pihak yang mengawasi setiap proses pemungutan dan perhitungan suara.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca Selengkapnya