Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKS Minta Dana Penanganan Covid-19 Dipakai untuk Beri BLT ke Pekerja Informal

PKS Minta Dana Penanganan Covid-19 Dipakai untuk Beri BLT ke Pekerja Informal Mardani Ali Sera. ©2019 Istimewa

Merdeka.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengapresiasi langkah pemerintah yang menyiapkan Rp405,1 triliun untuk menanggulangi virus corona atau Covid-19. Namun dia mengingatkan, anggaran tersebut bisa saja mubazir jika tidak jelas prosedur dan kriteria penyalurannya.

Peringatan ini berkaca pada dua tahap penyaluran insentif yang sebelumnya telah dilakukan pemerintah. Dua insentif itu yakni yang diberikan ke Maskapai dan diskon untuk UMKM.

"Jika tidak jelas prosedur dan kriterianya akan mubazir. Insentif tahap satu Rp10 triliun yang ditujukan untuk perusahaan penerbangan tidak tepat. Insentif kedua dengan memberi diskon Rp2,5 triliun untuk belanja UMKM juga tidak pas," kata dia, ketika dihubungi Merdeka.com, Rabu (4/1).

Anggota Komisi II DPR RI ini menegaskan, yang penting saat ini yakni intervensi pemerintah berupa bantuan langsung tunai kepada masyarakat lapisan paling bawah. Sebab, mereka mengalami tekanan ekonomi akibat Covid-19.

"Saat ini, yang utama bukan menjaga daya beli, tapi memberi lapisan paling bawah di kota-kota, termasuk pekerja informal, pedagang asongan, gerobak hingga pekerja rumahan yang sangat berat sekarang ini dan daerah terdampak pandemi dengan BLT," terang dia.

"Basis BLT jangan melulu menggunakan data Kemensos, tapi ada banyak pekerja informal di atas yang tidak masuk dalam data penduduk miskin sekarang jatuh miskin karena tidak ada penghasilan," imbuh Mardani.

Selain bantuan uang tunai. Penyediaan sembako oleh pemerintah juga harus dilakukan. "Mereka perlu dengan sembako. Dan pengusaha UMKM untuk overhead coat dan gaji pegawai. Semua berat. Karena itu insentif pemerintah mesti tepat sasaran," tegas dia.

DPR, kata dia, mesti mengawasi secara penuh pelaksanaan dan pemanfaatan anggaran-anggaran tersebut. Bahkan bila perlu dengan membuka posko pengaduan.

"Dengan membuka posko pengaduan dan bersama pemerintah menjaga agar insentif itu benar-benar sampai pada kelompok tujuan," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah mengalokasikan penambahan anggaran belanja dalam APBN sebesar Rp405,1 triliun. Penambahan anggaran belanja tersebut ditujukan untuk penanganan Covid-19.

Dari total anggaran tersebut, akan dialokasikan Rp75 triliun untuk belanja bidang kesehatan dan Rp110 triliun untuk perlindungan sosial. Selanjutnya Rp70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat serta Rp150 triliun untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji 2024 Gratis, Laporkan ke Nomor Ini Jika Ada Pungli

Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji 2024 Gratis, Laporkan ke Nomor Ini Jika Ada Pungli

Proses rekrutmen telah dibuka secara online sejak 18 Desember 2023 lalu dan berakhir pada 31 Desember 2023 melalui website https://daftarin.kemkes.go.id.

Baca Selengkapnya
Ketua RT Ungkap Detik-Detik Penangkapan Pemuda di Kalideres Jualan Sertifikat Habib Palsu

Ketua RT Ungkap Detik-Detik Penangkapan Pemuda di Kalideres Jualan Sertifikat Habib Palsu

Ardian menjelaskan JMW menjalankan bisnis ilegal itu atas desakan kebutuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya