PKS: Data Kematian Covid-19 Harusnya Diperbaiki, Bukan Malah Dihapus

Merdeka.com - Anggota DPR dari Fraksi PKS Mulyanto mengkritik keputusan pemerintah menghilangkan data kematian dalam laporan perkembangan penanggulangan Covid-19. Menurutnya, langkah tersebut tidak tepat lantaran dapat mengaburkan gambaran jumlah dan persebaran efek fatalitas Covid-19.
Dia mengatakan, kematian akibat Covid-19 itu justru merupakan indikator penting untuk melihat keberhasilan proses treatment dari konsep 3T yaitu testing, tracing, treatment.
"Apa ada indikator lain yang dapat mengukur fatality dari Covid-19 ini? Rasanya tidak ada. Karena itu Pemerintah sebaiknya mengevaluasi secara komprehensif dan teliti penyebab tidak akuratnya data angka kematian akibat Covid-19," ucapnya, Rabu (11/8).
"Yang dibutuhkan adalah langkah koreksi dan perbaikan atas data angka kematian Covid-19 tersebut, bukan malah menghapus indikator kematian. Jangan seperti pepatah, buruk rupa cermin dibelah," tegas Mulyanto.
Mulyanto menyayangkan, sikap pemerintah yang sering blunder dan tidak scientific based dalam penanggulangan Covid-19.
"Kalau masalahnya adalah kekeliruan input, maka yang perlu dilakukan adalah verifikasi ulang data yang ada. Jangan indikatornya yang dihilangkan," ucapnya.
Menurutnya, pemerintah jangan ingin terlihat berkinerja baik dengan jalan pintas memoles data yang berlebihan. Atau malah dengan cara menghapus seluruh data yang ada.
“Pemerintah jangan akal-akalan dengan data. Misalnya ingin angka kasus positif harian rendah, maka diupayakan dengan mengurangi jumlah testing. Atau karena melihat angka kematian, yang jelek atau tidak akurat, maka dihapus saja indikator kematian Covid-19," ujarnya.
Mulyanto menambahkan, harusnya pemerintah memperbaiki data tersebut, bukan justru membuang indikatornya. Sebab, belum ada indikator pengganti atau indikator lain yang dapat mengukur fatalitas akibat Covid-19 tersebut selain indikator kematian.
"Sebaiknya pemerintah tidak menyembunyikan data kematian karena Covid-19 ini," imbuh Mulyanto.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah mengeluarkan angka kematian dari data penanganan Covid-19. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan hal itu dilakukan lantaran ada masalah pada penginputannya.
"Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian karena kami temukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang, sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian," kata Luhut saat mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8).
Terkait hal itu, pemerintah akan terus bekerja keras untuk mengharmonisasi data dengan cara membentuk tim khusus.
"Menyangkut ini pun kami sekarang terus bekerja keras untuk mengharmonisasi data dengan itu juga memperbaiki Silacak. Kami membentuk tim khusus untuk menangani wilayah-wilayah yang memiliki lonjakan kasus kematian yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, seperti yang kami lakukan di Yogyakarta," ungkapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Kata-Kata Insecure Singkat, Penting untuk Dijadikan Motivasi Hidup agar Semangat & Kembali Percaya Diri
Kata-kata ini bisa membangkitkan semangat ketika kekuatan dalam diri sedang melemah.
Baca Selengkapnya

Bacaan Doa agar Diberikan Jodoh, Mustajab Banget, Sudah Dipraktikkan?
Harus diakui jika doa mempunyai kekuatan besar dalam membuka jalan menuju pertemuan dengan jodoh yang diinginkan.
Baca Selengkapnya

120 Nama Kucing Jantan, Beri Kesan Gagah dan Keren pada Anabul Kecintaanmu
Nama kucing jantan bisa memberikan kesan gagah sekaligus keren pada hewan peliharaan kesayanganmu.
Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca Selengkapnya

Masyaallah Artinya Kalimat Umat Muslim yang Sering Diucapkan saat Takjub, Pahami Waktu Pengucapannya
Biasanya kalimat masyaallah ini diucapkan lengkap berbunyi ‘masyaallah laa quwwata illa billah.
Baca Selengkapnya

Kedai Kopi di Jakarta Ini Disebut Tertua di Indonesia, Berdiri Tahun 1878
Ini jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.
Baca Selengkapnya

10 Desember 1932 Thailand Menjadi Negara Monarki Konstitusional, Ini Sejarahnya
Konstitusi Thailand pada 10 Desember 1932 menandai peralihan dari monarki absolut ke monarki konstitusional.
Baca Selengkapnya

Cara Pemadanan NIK dan NPWP Cepat Mudah, Ikuti Langkah Berikut
Pemadanan bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan menyederhanakan administrasi perpajakan.
Baca Selengkapnya

110 Quotes Islami Bijaksana dan Penuh Motivasi, Bagikan ke Media Sosial
Quotes islami penuh pesan positif ini bisa menjadi penyemangat dalam jalani hari.
Baca Selengkapnya

Niat Sholat Ashar, Tata Cara, dan Bacaan Doa Setelahnya yang Patut Dihafal
Sholat ashar berfungsi sebagai pengingat umat Islam untuk beristirahat sejenak dari kegiatan sehari-hari dan beribadah.
Baca Selengkapnya

Tak Ada Tempat Bermain, Ini Potret Miris Anak-Anak Jakarta Renang di Lautan Sampah
Tak hanya mengancam kesehatan, berenang di lautan sampah bahkan bisa merenggut nyawa anak-anak.
Baca Selengkapnya

Arti Astagfirullah dan Keutamaan Mengucapkannya, Umat Islam Wajib Tahu
Astagfirullah digunakan dalam Islam untuk memohon pengampunan dan belas kasihan dari Allah SWT.
Baca Selengkapnya