Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PKB: Jika RUU Pilkada disahkan, situasi politik jadi tak baik

PKB: Jika RUU Pilkada disahkan, situasi politik jadi tak baik Ilustrasi Pemilu. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), terus menuai kritik. Sebab, jika RUU ini disahkan menjadi undang-undang, sistem perpolitikan nasional akan mengalami kemunduran dan sangat tidak baik bagi sistem demokrasi di Tanah Air.

Seperti diketahui, dalam pembahasan RUU Pilkada itu menjelaskan, akan mengubah sistem pemilihan langsung oleh rakyat, menjadi tidak langsung alias dipilih oleh DPRD.

Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar menegaskan partainya akan siap mengawal proses demokrasi di Indonesia agar tetap berjalan bagus.

Kakak kandung dari Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar ini meminta agar sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada) baik bupati, walikota, maupun gubernur secara langsung oleh rakyat, tetap dipertahankan.

"Pilkada secara langsung ini harus terus dipertahankan, karena produk Pilkada langsung merupakan produk yang sangat bagus dengan melibatkan masyarakat secara langsung," papar Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, Rabu (10/9).

Diakui politisi yang juga menjabat ketua sementara DPRD Jawa Timur ini, pelaksanaan Pilkada secara langsung memang masih memiliki sejumlah masalah, seperti soal pendanaan yang terlalu tinggi maupun politik uang.

"Tapi dengan Pilkada serentak, hal itu bisa diminimalisir. Kalau dihitung secara sederhana, Pilkada langsung ini baru dilaksanakan dua periode (10 tahun) dan apabila diminta kembali ke DPRD maka akan membuat konsistensi di dunia politik jadi tidak baik," ujarnya.

Seperti diketahui, pasca-Pilpres 2014 lalu, yang dimenangkan pasangan nomor urut dua Jokowi-JK, muncul wacana untuk mengubah sistem pilkada langsung menjadi tidak langsung. Kontan, wacana itu memunculkan pro dan kontra.

Sebagian partai politik menganggap, wacana RUU Pilkada ini, bernuansa dendam politik yang mengorbankan rakyat.

Hal senada dengan PKB ini sempat diungkap Plt Ketua Umum DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Timur, A. Effendy Choirie dalam diskusinya bersama wartawan terkait RUU Pilkada, Selasa kemarin (8/9).

Politisi yang akrab disapa Gus Choi ini berharap, RUU Pilkada tidak disahkan oleh DPR. Sebab, kata dia, ada nuansa dendam politik yang sangat kuat pasca-Pilpres 2014.

"Sehingga rakyat dikorbankan dan menjadi rancu karena sistem pemilihan presiden tidak sama dengan pemilihan kepala daerah maupun pemilihan kepala desa yang notabene para pemimpin bangsa sesuai tingkatannya," kata Gus Choi di Surabaya.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI

Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI

Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
Sidang Putusan Perkara PHPU Pilpres 2024 Tetap Digelar Tanggal 22 April

Sidang Putusan Perkara PHPU Pilpres 2024 Tetap Digelar Tanggal 22 April

Per hari ini delapan hakim konstitusi sudah mulai mengagendakan RPH.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Koalisi Ganjar-Mahfud Usai Prabowo Menang Pilpres 2024

Begini Kondisi Koalisi Ganjar-Mahfud Usai Prabowo Menang Pilpres 2024

Keadaan politik berkembang dinamis usai KPU mengumumkan hasil Pilpres.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gedung MK Dikelilingi Tembok Beton dan Kawat Berduri

Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gedung MK Dikelilingi Tembok Beton dan Kawat Berduri

Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 mulai Rabu (27/3).

Baca Selengkapnya
PSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004

PSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004

Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.

Baca Selengkapnya
SBY Respons Pernyataan Pilpres Satu Putaran Berarti Curang: Berlebihan

SBY Respons Pernyataan Pilpres Satu Putaran Berarti Curang: Berlebihan

SBY merespons pernyataan politik yang menyebut adanya kecurangan kalau Pilpres 2024 hanya berlangsung satu putaran, serta negara akan chaos.

Baca Selengkapnya
Isu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP

Isu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP

Namun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.

Baca Selengkapnya
KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Kata Ketum Muhammadiyah

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Kata Ketum Muhammadiyah

KPU RI telah menyelesaikan tahapan rekapitulasi nasional Pilpres 2024 dan menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenangnya.

Baca Selengkapnya
Kaesang Buka Pintu Lebar-Lebar untuk Jokowi Gabung PSI

Kaesang Buka Pintu Lebar-Lebar untuk Jokowi Gabung PSI

FX Rudy sudah tidak lagi menganggap Jokowi sebagai kader partai banteng moncong putih itu.

Baca Selengkapnya