Pipa Pertamina yang bocor berusia 140 tahun, disebabkan korosi tanah
Merdeka.com - Penyebab munculnya genangan bensin di Dusun Cikaronjo RT 01 RW 09 Desa Tarisi, Cilacap, sejak Senin (6/3) telah diketahui berasal dari bocornya pipa Cilacap-Bandung 1 (CB 1) berdiameter 10 inci. Kajian Tim Ahli menyimpulkan lubang terbentuk di pipa disebabkan oleh korosi tanah.
Manajer Teknik Marketing Operation Region IV, Julius Situmorang, menjelaskan temuan sumber kebocoran tersebut diketahui Selasa (7/3) pukul 15.00 WIB. Dia menggambarkan, lubang membentuk garis kecil di bagian bawah pipa berposisi agak menyamping.
"Cuaca yang cerah hari ini mendukung pengerjaan. Jika hujan, bakal sulit pengerjaannya," kata Julius kemarin.
Usia pipa CB 1, dia katakan, 140 tahun lebih sedang pipa CB 2 kurang lebih 30 tahun. Untuk pengerjaan hingga sore kemarin, menutup lubang dengan belzona (lem berbentuk jel) yang kemudian ditutup dengan cincin besi dengan dikunci enam baut. Hal itu dilakukan setelah membuat lubang galian berdiameter 2x5 meter dengan kedalaman galian pipa mencapai 2 meter.
Tim Ahli Pertamina pun telah diturunkan sejak kemarin yakni 4 orang dari Marketing Operation Region IV, 2 orang Maintenance and Inspection Pertamina Jakarta, dan 4 orang Teknik Terminal Transit BBM Lomanis.
"Kajian Tim Ahli terjadi korosi tanah. Sifat tanah di tiap-tiap daerah memang berbeda," jelasnya.
Direncanakan pula saluran pada pipa CB 1 yang semula bensin diganti dengan solar. Hal tersebut dilakukan karena bensin rentan terbakar. Rencana menyalurkan solar akan dilakukan melalui Terminal Transit BBM Lomanis setelah penutupan lubang selesai.
"24 ribu liter bensin sudah kami tampung menggunakan truk vakum. Kami mengimbau kalau ada temuan serupa, agar segera dilaporkan agar tidak ada korban," terangnya.
Terpisah, Kepala Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja, Jasimin mengatakan PT Pertamina akan menyelesaikan perbaikan pipa bocor hingga Sabtu (11/3). Selama pengerjaan perbaikan kebocoran, wilayah di lintasan jalur kereta api Bandung-Surabaya di Dusun Cikaronjo tetap disterilkan.
"Kompensasi untuk warga nanti ada setelah masalah selesai. Entah itu yang berhubungan dengan persawahan, perkebunan, dan peternakan," jelasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal
Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.
Baca SelengkapnyaCak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti
Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaPemudik Terjebak Macet di Tol Jakarta-Merak Tak Perlu Khawatir Kehabisan Bensin, Pertamina Siapkan Solusi Ini
Pemudik yang terjebak macet dipastikan bisa tetap mengisi BBM
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kilang Pertamina Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Produksi Jadi 360 Ribu Barrel Per Hari
Tersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaSumur Milik Pertamina Bocor Sebabkan Bau Menyengat, Warga Prabumulih Alami Sesak Napas
Kebocoran sumur migas itu terjadi pada Senin (18/3) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPertamina Investigasi Kasus Pertalite Tercampur Air di SPBU Bekasi
Peristiwa puluhan kendaraan mogok seusai mengisi BBM Pertalite di SPBU ini terjadi pada Senin (25/3) malam sekira pukul 21.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPintu Penguras Bendung Katulampa Jebol, Ini Dampaknya Bagi Irigasi di Bogor dan Jakarta
Pintu Penguras Bendung Katulampa Jebol, Ini Dampaknya Bagi Irigasi di Bogor dan Jakarta
Baca SelengkapnyaPemudik Lewat Tol Bocimi Arah Sukabumi Dialihkan ke Gerbang Tol Cigombong
Ini dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca Selengkapnya