Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menginstruksikan agar anggota lalu lintas tidak memperlihatkan gaya hidup mewah di tengah masyarakat.

Pengamat Kepolisian, Bambang Rukminto menilai imbauan tersebut akan menjadi sia-sia jika pimpinan tidak memberikan contoh kepada anak buahnya. Apalagi saat ini fungsi pengawasan internal di institusi Polri dinilai masih belum maksimal.

Menurut Bambang, arahan itu bukan hal baru. Setiap pergantian pimpinan Polri, arahan seperti itu selalu muncul.

"Arahan menjauhi gaya hidup hedon sudah lama, setiap kali ganti pimpinan sering kali arahan itu muncul. Ketika Kapolri Pak Idham kemarin juga menyampaikan bahwa polisi harus bergaya hidup sederhana," kata dia saat dihubungi, Minggu (21/3).

Sama seperti yang lain, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran pun melakukan hal serupa. Namun, kali ini lebih ditekankan kepada anggota lalu lintas.

Bambang menilai arahan itu menyasar anggota polisi lalu lintas karena lebih sering berinteraksi dengan masyarakat dan pengguna jalan. Anggota polisi lalu lintas kerap menjadi sorotan.

"Kemudian di jalan banyak sekali hal yang bisa diperbuat, dan sorotan masyarakat di lantas banyak punglinya baik itu di Samsat, regident dan di jalanan. Dan itu yang sering kali jadi sorotan masyarakat. Maka imbauan di arahkan ke Satlantas," terang Bambang.

Dia menyarankan, agar imbauan bisa berjalan dengan baik maka para pucuk pimpinan wajib memberikan keteladanan. Sekaligus meningkatkan fungsi pengawasan internal.

"Propam harus lebih ketat. Hanya saja sampai sekarang efetifitas Propam tidak sebegitu besar, karena ada istilah jeruk gak mungkin makan jeruk. Jadi pengawasan Propam gak efektif karena masing-masing punya celah atau kelemahan," ujar dia.

Di samping itu, Bambang menambahkan, pimpinan Polri juga tak lupa untuk mengingatkan anak buahnya menyerahkan LHKPN setiap tahun.

"Hal-hal seperti itu yang sebenarnya lebih subtansial," tandas dia.

Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com