Pimpinan DPR Minta Pemerintah Gencar Sosialisasi PPKM Darurat dan Vaksinasi di Ponpes
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah menggencarkan sosialisasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat untuk Pondok Pesantren (ponpes). Menurutnya, ponpes sangat rentan terpapar virus corona.“Pesantren harus digencarkan sosialisasi PPKM Darurat, karena mereka sangat rentan. Jelaskan poin-poinnya dengan detail, utamanya protokol kesehatan (prokes)," katanya di Jakarta, Jumat (2/7).
Muhaimin mendesak pelaksanaan vaksinasi di ponpes ditingkatkan terutama bagi para Kiai, Nyai, dan guru. Dia mengaku sangat prihatin mendengar kabar duka wafatnya Kiai dan Nyai dalam waktu yang berdekatan.
"Hampir setiap hari saya dengar kabar duka panutan kita, para Kiai kita banyak yang meninggal dunia dalam waktu berdekatan. Karena itu saya minta vaksinasi untuk mereka ditingkatkan," tuturnya.
Dia bilang, kasus meninggalnya Kiai tersebut memang tidak bisa disimpulkan akibat Covid-19. Namun rentetan kasus yang terjadi dalam kurun waktu yang tidak berjauhan patut diwaspadai imbas dari Covid-19.
"Apalagi sekarang banyak varian baru yang disebut lebih cepat menular. Jadi walaupun tidak semua (Kiai yang meninggal dunia) terkonfirmasi covid, tapi melihat seringnya kasus itu di waktu berdekatan ya patut kita waspadai,” ujarnya.
Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan (PKB) ini, vaksinasi adalah usaha untuk mencegah dan lebih baik dilakukan ketimbang harus mengobati banyak korban yang berjatuhan. Terlebih, para Kiai dan Nyai adalah sosok sentral di ponpes yang dibutuhkan peranannya dalam mendidik santri.
Karena itu, Muhaimin mengimbau pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi bagi mereka agar Ponpes tetap eksis dan stabil.
“Buat kampanye dan sosialisasi secara terus menerus tentang pandemi ini di Pesantren. Dan kalau perlu lakukan penyekatan dan pengetatan mobilisasi di Pesantren secepatnya,” tuturnya.
Ketua Tim Pengawas Penanggulangan Bencana Covid-19 DPR RI menyebut, harus dijadikan warning keras bagi pemerintah untuk memperhatikan para Kiai di ponpes. Bila diabaikan, lanjut dia, bukan tidak mungkin jumlah korban Covid-19 di lingkungan Pesantren bisa semakin bertambah.
Di luar itu, Muhaimin mengimbau para wali santri dan warga sementara waktu untuk tidak berkunjung ke pesantren. Bagi santri yang keluar dan ingin kembali, kata dia, harus discreening ketat sebelum mereka masuk ke pesantren.
"Potensi penyebaran di pondok pesantren yang tinggi karena yang dari luar kota banyak. Kalau tidak di-screening, kalau ada yang positif, kan berisiko nanti bisa masuk (karantina) lagi,” tukasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Santri Ponpes Makassar Tewas di Tangan Senior, Anggota DPR Colek Kapolda hingga Kapolri 'Beri Hukuman Setimpal'
Menanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.
Baca SelengkapnyaDPR Soal Ratusan Nakes di Manggarai Dipecat & Bidan Gagal jadi PPPK: Harapan Hidup Sejahtera Menguap
DPR menyoroti pemecatan 249 nakes Non-ASN di Manggarai dan gagalnya 500-an bidan pendidik gagal jadi P3K
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB
Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaSowan ke Ponpes Tertua di Cilacap, Plt Ketum PPP Janji Tak akan Tinggalkan Pesantren dan Kiai
PPP mendapatkan doa dari pimpinan Ponpes agar lebih jaya dan maju, sehingga dapat terus membawa aspirasi umat.
Baca SelengkapnyaDPR Minta Paman Bunuh Keponakan Berkedok Kebakaran Dijerat Pembunuhan Berencana
Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Pelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaKelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal
Seorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).
Baca SelengkapnyaPrabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR
Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Baca Selengkapnya