Pilkada serentak,Jokowi minta BIN-Polri deteksi daerah rawan konflik
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas dengan agenda persiapan Pilkada serentak. Presiden meminta kepada Badan Inteligen Negara (BIN) dan Polri untuk melakukan antisipasi dini terhadap daerah-daerah yang berpotensi rawan konflik.
"Pak Presiden tadi perintahkan kepada kita semua, terutama BIN dan Kapolri serta Kemendagri untuk melakukan deteksi dini di sejumlah daerah/wilayah yang kemungkinan mulai dari tahapan-tahapan kemarin, justru di luar dugaan timbul konflik," kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Istana, Jakarta, Senin (2/11).
Bukan tanpa sebab Jokowi memerintahkan BIN dan Polri untuk mengantisipasi dini terhadap wilayah-wilayah yang rawan konflik. Menurut Tjahjo, Pilkada kali ini di sejumlah wilayah justru terlihat tenang-tenang saja. Bukan tidak mungkin daerah tersebut justru memiliki kerawanan.
"Dicermati karena Pilkada ini yang tinggal 1 bulan ini suasananya adem-adem saja, tidak seperti Pilkada pada 5 tahun yang lalu," tegasnya.
Tjahjo menjelaskan, Pilkada serentak yang bakal digelar pada tanggal 9 Desember 2015 ini diikuti 9 provinsi, 224 Kabupaten dan 36 Kota. Total keseluruhannya mencapai 269 wilayah.
"Anggarannya sudah tercukupi semua, cuma masih ada beberapa pertimbangan lain antara DPRD dengan Bawaslu, mengingat ada sejumlah daerah yang APBD-nya tergolong defisit, tapi masih bisa ditanggulangi oleh tingkat provinsi," jelas Tjahjo.
"Anggaran Pilkada dianggarkan dari APBD sebesar Rp 7,1 triliun, ini justru memang cukup mengejutkan. Dari sisi efeisiensi dibanding Pilkada seperti semula, dari perhitungan yang hanya Rp 4,8 triliun ternyata Pilkada serentak justru meninggat jadi Rp 7,1 triliun," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu
Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya