Pilkada Purbalingga sepi karena banyak warga merantau dan golput
Merdeka.com - Partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang dilaksanakan di Purbalingga, Jawa Tengah, dinilai tidak memenuhi target jumlah pemilih yang ditetapkan sejak awal.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga, Sri Wahyuni mengemukakan, saat pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember 2015, tingkat partisipasi masyarakat tidak memenuhi target. Dia mengemukakan, faktor tersebut terjadi karena banyak warga yang merantau memilih tidak pulang saat hari pencoblosan.
"Sepertinya tidak sesuai karena banyak yang merantau, tidak pulang. Kemudian sepertinya sebagian golput," katanya saat dihubungi, Kamis (10/12).
Meski begitu, Sri tidak bisa merinci jumlah warga yang berpartisipasi dalam Pilkada serentak. Namun, diakuinya, angkanya masih di bawah target, yakni di bawah 550 ribuan pemilih.
"Kami menargetkan ya paling tidak 70 persen kehadiran jumlah pemilih, hadir atau sekitar 550 ribuan," ujarnya.
Pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo mengemukakan dari informasi yang didapat, hanya sekitar 60 persen dari daftar pemilih tetap yang berpartisipasi dalam ajang kontestasi politik lokal tersebut. Dia mengemukakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan warga Purbalingga enggan memilih calon pemimpin Purbalingga.
"Pertama, terkait calon (bupati), banyak calon pemilih yang sudah tidak sepakat dengan calon-calon (bupati) yang ditawarkan oleh koalisi parpol, baik nomor satu maupun nomor dua," ujarnya.
Kemudian, dia menilai warga atau calon pemilih banyak yang kecewa lebih dahulu setelah melihat polah elite dalam men-setting Pilkada Purbalingga, sehingga menjadikan warga apriori.
"Ketiga, banyak pemilih yang masih menganggap Pilkada ini tidak akan berpengarauh terhadap masa depan kehidupan mereka, dan keempat masih ada calon pemimpin di wilayah pinggiran yang tidak mengetahui calon yang akan bertanding," ujarnya.
Hasil sementara pemungutan suara yang diselenggarakan Rabu (9/12), berdasarkan desk Pilkada Purbalingga menunjukan pasangan calon (paslon) nomor satu Tasdi–Dyah Hayuning Pratiwi (Tasdi-Tiwi) memperoleh 55 persen suara. Sedangkan pasangan Sugeng–Sucipto (Sugeng-Cipto) mendapat suara sementara 45 persen.
Hasil tersebut tak berbeda dengan hasil perhitungan real count tim pemenangan Tasdi-Tiwi, yang merilis hasil Pilkada untuk Tasdi-Tiwi sebanyak 54,69 persen dan Sugeng-Cipto 45,31 persen. Sementara, hasil rekapitulasi C1 yang dilakukan KPU RI, hingga berita ini diturunkan baru masuk 623 TPS dari jumlah keseluruhan 1.629 TPS atau 38,24 persen.
Perolehan suara masing-masing paslon, nomor 1 Tasdi-Tiwi 83.862 suara atau 51,54 persen dan nomor 2 Sugeng-Cipto 78.845 suara 48,46 persen. Penetapan hasil resmi Pilkada Purbalingga baru akan dilakukan KPU melalui tahapan rekapitulasi dan penghitungan suara di tingkat kabupaten pada 16-18 Desember 2015.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
3 Orang Jadi Tersangka Penembakan Relawan Prabowo di Madura, Ada Kepala Desa
Selain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaPenyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaMenguak Rahasia Besar Kehidupan Purbakala di Situs Bumiayu Brebes, Jadi Saksi Bisu Terbentuknya Pulau Jawa
Jutaan tahun yang lalu, Bumiayu merupakan rumah bagi peradaban kehidupan purbakala
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.
Baca SelengkapnyaSenang Akhirnya Diperbaiki, Warga Sumedang Ini Rayakan Jalan Baru dengan Cara Tak Biasa
Sebelum diaspal, warga setempat turut melakukan protes.
Baca SelengkapnyaDuka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaPaman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya
Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya
Baca SelengkapnyaBawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo
Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)
Baca SelengkapnyaTaman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya
Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.
Baca Selengkapnya