Merdeka.com - Pidato atas nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai kontroversi. Sebab, pidato tertulis Prabowo tentang komunisme yang dibacakan Rektor Universitas Pertahanan, Letnan Jenderal TNI Tri Legionosuko, pada akhir pekan lalu, tidak diakui.
Bermula ketika bedah buku dan diskusi panel buku bertajuk PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/65 di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, pada Sabtu (23/11). Saat itu Rektor Universitas Pertahanan, Letnan Jenderal TNI Tri Legionosuko meminta segenap elemen bangsa tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten komunis. Sebab beberapa negara penganut ideologi komunis masih eksis di dunia.
Dia menyebut itu sebagai pesan Prabowo melalui pidato tertulis yang dibacakannya.
"Ideologi komunis dan gerakan komunisme di Indonesia patut diduga masih eksis. Kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten komunis," ujar Tri membacakan pidato Prabowo seperti dikutip dari Antara.
Dalam pidato itu juga disampaikan, setelah runtuhnya Uni Soviet sebagai negara komunis bersumber, serta berakhirnya era Perang Dingin, tidak berarti komunisme turut runtuh.
Beberapa negara yang menganut ideologi komunis masih eksis. Dicontohkan, RRC serta Kuba. Bagi bangsa Indonesia, komunisme telah menorehkan lembaran hitam dalam perjalanan sejarah bangsa, karena secara nyata telah terbukti beberapa kali berupaya merobohkan kekuasaan Republik Indonesia yang sah.
Baca Selanjutnya: Pidato yang Dibantah...
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami