Petinggi PWI Sulsel kena razia parkir liar, TNI AL bantah menganiaya
Merdeka.com - Polisi Militer (POM) TNI AL menertibkan parkir liar di Jalan Satando, Makassar yang merupakan akses ke Markas lantamal VI. Wakil Ketua PWI Sulsel Salim Mamma mengaku dikeroyok lebih dari 20 anggota POM TNI AL saat dirinya sedang berada di Warung Kopi 75, Jalan Satando.
Korban mengaku tidak terima dengan perlakuan anggota POM TNI AL yang bermaksud akan mengempiskan ban mobilnya, karena memarkir di area sekitar jalan tol maupun Satando.
Saat dikonfirmasi, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VI Laksamana Pertama TNI Yusup membantah tudingan anak buahnya melakukan penganiayaan.
"Tidak ada itu pemukulan. Kami ingin meluruskan, anggota tidak melakukan pemukulan, justru anggota saya mau menertibkan parkir liar di lokasi itu," ujar Laksma TNI Yusup di Makassar, Selasa (18/4). Dikutip dari Antara.
Dia mengatakan, pihaknya melalui POM memang memerintahkan untuk melakukan penertiban di area sekitar warkop Jalan Satando.
Banyak kendaraan yang parkir sedikit menghambat, sehingga melalui anggotanya itu berupaya membantu polisi dalam menertibkan kendaraan yang parkir sembarangan.
"Jadi kami mau ajak yang bersangkutan (Salim Mamma) ke markas untuk bicara baik-baik, tapi dia malah menuding anggota mau menangkap," kata dia lagi.
Yusup melanjutkan, saat penertiban terdapat setidaknya 20 mobil yang parkir di tempat larangan parkir itu, bahkan di tempat tersebut juga ada polisi.
"Ada sekitar 20 kendaraan menutup akses masuk tol. Di situ juga ada anggota polisi, saya lalu telepon kapolda, beliau setuju tak boleh lagi ada yang parkir di situ, makanya kami tertibkan," ujarnya pula.
Terkait dugaan pemukulan, Yusup menuturkan bahwa korban telah diperingatkan terlebih dahulu dengan langkah persuasif namun tetap menolak ditertibkan, bahkan ia mengaku sebagai keluarga jenderal.
"Salah satu saudara kita, mungkin karena hawanya panas, kami sudah ingatkan, tapi dia tetap tidak mau karena merasa anggota PWI dan juga mengaku keluarga jenderal, sehingga situasi sedikit memanas. Danlantamal juga jenderal, tapi tak boleh semena-mena begitu dong. Semua harus dijalankan berdasarakan aturan yang berlaku," katanya lagi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes
Momen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.
Baca SelengkapnyaAyahnya Berpangkat Kopral, Kolonel TNI ini Ceritakan Perjuangan Lolos Akmil Tepis yang Berhasil Cuma Anak Jenderal
Simak kisah seorang kolonel TNI yang berhasil jadi perwira meski sang ayah hanya berpangkat kopral.
Baca SelengkapnyaAhli Waris Ketua KPPS di Malaka Tengah NTT Meninggal Usai Kawal Pemilu Dapat Santunan Rp46 Juta
Tiga petugas Pemilu di NTT dilaporkan meninggal dunia setelah pencoblosan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sujud di kaki sang Ibu, Perwira TNI AU Ini Jadi Sorotan Naik Pangkat Menjadi Kolonel 'Untuk Almarhum Bapak Semoga Engkau Bangga'
Berikut potret perwira TNI AU sujud di kaki sang Ibu usai naik pangkat.
Baca SelengkapnyaIwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku
Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaBikin Haru Perjalanan Ibu Persit Bersama Sang Suami Berpangkat Kolonel, Kini Sang Putri Kuliah di UI 'Aku Bersyukur Pada Allah'
Kisah haru perjalanan istri Kolonel TNI Arm Joko Setiyo dalam mendampingi sangsuami mengarungi bahtera rumah tangga,
Baca SelengkapnyaBukan TNI Polri, Ini adalah Garda Terdepan yang Mengawal KPU di Tahun Pemilu
Bukan TNI dan Polri, ini adalah satuan yang menjadi garda terdepan dalam mengawal KPu di tahun pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Sumsel Catat 6 Petugas Pemilu dan 1 Linmas Wafat, 1 Pengawas TPS Meninggal Dunia
Semua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung
Baca Selengkapnya