Petani Rumput Laut di Rote Ndao Tewas Tersambar Petir
Merdeka.com - Seorang ibu rumah tangga di Rote Ndao bernama Marsalina Pello (42), tewas tersambar petir saat sedang mengikat rumput laut. Warga Dusun Oemau, Desa Bo'a, Kecamatan Rote Barat ini tewas mengapung di pesisir Pantai Oenggaut.
James Sina (41), rekan korban yang juga petani rumput laut mengatakan bahwa saat itu bersama korban dan Sepsi Mbatu (26) serta Papi Mone pergi ke pantai untuk mengikat rumput laut di pantai.
Pada saat mengikat rumput laut, terjadi hujan angin disertai petir namun mereka tetap beraktivitas. Sekitar pukul 15.30 Wita, James mengaku mendengar ada suara teriakan.
James menyuruh Sepsi Mbatu dan Papi Mone untuk mengecek sumber suara. Saat mengecek, Sepsi Mbatu dan Papi Mone kaget melihat korban Marsalina Pello sudah terapung dengan banyak darah.
Sepsi Mbatu dan Papi Mone tidak berani mendekat untuk mengangkat korban. Mereka berdua kemudian melaporkan kepada James.
James pun memberanikan diri untuk mengangkat korban Marsalina Pello, namun karena tidak kuat sehingga meminta bantuan Abraham Ballu yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban.
Mereka mengevakuasi korban ke sebuah sampan dan ditarik ke pesisir. Sesampainya di pesisir, James langsung menginformasikan kepada keluarga korban.
"Saat itu kami ikat rumput laut dan sedang hujan disertai petir. Tiba-tiba ada suara teriakan dan James suruh saya mengecek. Saya dan Papi Mone melihat Mar (korban) sudah terapung dengan banyak darah," ungkap Sepsi Mbatu, Jumat (18/3).
Kasus ini kemudian dilaporkan ke kepala desa Bo'a, Mersianus Tite dan dilanjutkan ke anggota Piket Polsek Rote Barat pada Kamis (19/3) tadi malam. Setelah menerima laporan kasus ini, polisi segera mendatangi lokasi kejadian mengumpulkan keterangan dan memeriksa saksi-saksi.
"Korban diduga meninggal tersambar petir saat mengikat rumput laut," jelas Humas Polres Rote Ndao, Aiptu Anam Nurcahyo, Jumat (18/3).
Korban tinggal bersama suaminya Oky Lasarus Tau beserta empat orang anaknya, di Dusun Oemau, Desa Bo'a, Kabupaten Rote Ndao. Pihak keluarga korban menerima kematian korban sebagai ajal dan merupakan bencana alam, sehingga menandatangani surat pelaksanaan visum dan otopsi.
Jenazah korban pun disemayamkan oleh pihak keluarga di rumah korban. Direncanakan akan dimakamkan pada Sabtu (19/3) siang, pukul 13.00 Wita.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaTersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang
Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaHati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana
Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka
Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaSederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar
Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnya