Pesangon tak kunjung cair, eks karyawan segel gudang Batavia Air
Merdeka.com - Puluhan mantan karyawan Batavia Air melakukan demonstrasi di gudang logistik maskapai penerbangan yang telah pailit itu di Pergudangan Bandara Mas, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Dalam aksinya mereka menyegel gudang logistik dengan mencoretnya menggunakan cat semprot.
Aksi tersebut dilakukan karena penyelesaian aset pailit yang dilelang oleh kurator untuk pembayaran utang para kreditur menemui banyak kendala. Akibatnya, pesangon para karyawan tidak kunjung diberikan sejak perusahaan itu dinyatakan pailit pada 30 Januari 2013.
"Hal tersebut tentu saja sangat meresahkan eks karyawan. Sebab, jika dibiarkan, maka pesangon untuk 3.000 karyawan hanya berupa impian belaka," ungkap Odie Huditanto, kuasa hukum eks karyawan Batavia Air, Minggu (16/5).
Dijelaskan Odie, spare part yang diklaim PT Metro Batavia bernilai sekurangnya Rp 200 miliar. Namun, setelah dihitung oleh appraisal independen, ternyata nilainya menyusut, kurang dari Rp 50 miliar.
"Yang mengejutkan lagi, Nurmelinda, salah satu kepercayaan debitur yang ditugaskan untuk menjaga gudang spare part itu secara mendadak berhenti pada 3 Maret 2014 kemarin tanpa melakukan serah terima pekerjaan pada kurator dan diikuti juga oleh 12 staf yang dibawa dia," ujar Odie.
Untuk itu, pihaknya menuntut pertanggungjawaban Nurmelinda dan para stafnya secara hukum atas menyusutnya nilai aset spare part yang sebelumnya diklaim senilai Rp 200 miliar.
Selain itu, pihaknya mendatangi Pengadilan Niaga di Jakarta Pusat pada Rabu 19 Maret 2014, untuk meminta kepada hakim pemutus dan hakim pengawas untuk segera memberikan penetapan terhadap aset milik PT Metro Batavia berupa kantor Pusat Batavia Air di Jalan Juanda, Jakarta Pusat senilai Rp 60 miliar serta gudang logistik di Pergudangan Bandara Mas senilai Rp 20 miliar.
"Dari penjualan kedua aset di atas maka sudah 50 persen pesangon karyawan senilai Rp 150 miliar akan terbayarkan," tukas Odie.
Tidak hanya itu, mereka juga mengancam akan menduduki dan menguasai gedung di Jalan Juanda, Jakarta sampai proses lelang dilaksanakan dengan target penjualan selambatnya pada April 2014.
"Jika sampai Mei 2014 penjualan seluruh harta waris belum mencukupi kewajiban kepada kreditur, terutama untuk pembayaran pesangon, maka kami akan meminta Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan untuk menelusuri pinjaman dari Bank Muamalat ke PT Metro Batavia," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Catat, Ini Cara Agar Tidak Lama Menunggu Bagasi Pesawat di Bandara
Setidaknya butuh waktu 30 menit setelah pesawat yang ditumpangi tiba untuk mengambil bagasi dari mesin conveyer.
Baca SelengkapnyaDua Pilot Batik Air Ketiduran Saat Bertugas, Ternyata Segini Jam Kerja hingga Gajinya
Kemenhub meminta maskapai untuk memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat.
Baca SelengkapnyaBatik Air Akhirnya Buka Suara Soal Pilot dan Copilot Tidur Selama 28 Menit Saat Penerbangan Kendari-Jakarta
Pilot dan copilot atau first officer Batik Air tertidur secara bersamaan selama 28 menit saat pesawat berada di ketinggian 36.000 kaki.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Carut Marut Pelaksanaan Pemilu di Makassar: Logistik Terlambat ke TPS hingga Kotak Suara Tak Tersegel
Sejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.
Baca SelengkapnyaMenghitung Dampak Terburuk Jika Pilot-Kopilot Tertidur Saat Terbangkan Pesawat
Baru-baru ini heboh pilot-kopilot Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaTinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur di 36 Ribu Kaki, Pesawat Sempat Keluar Jalur Penerbangan
Akibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaNaik Pesawat Ini, Setiap Penumpang akan Ditimbang Berat Badannya
Maskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca Selengkapnya