Pesan kesederhanaan dari orangtua buat Marsekal Hadi Tjahjanto
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo telah mengusulkan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI. Pria kelahiran Malang, 8 November 1973 itu hampir dipastikan menjadi pengganti Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun.
Marsekal Hadi bakal mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang diselenggarakan Komisi I DPR, hari ini. Meminta doa restu dari orangtua adalah salah satu hal yang dilakukan pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) itu.
Marsekal Hadi telah menelepon orangtuanya yang tinggal di Desa Tamanharjo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Selain memberi kabar gembira itu, dia juga meminta doa restu atas keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sampun, enjing wau (sudah pagi tadi) telepon. Minta doa restu. Semoga lancar," kata Bambang Sudarto (84), ayah Hadi di rumahnya, Desa Tamanharjo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (5/12) kemarin.
Orang tua Marsekal Hadi Tjahjanto ©2017 merdeka.com/darmadi sasongko
Bambang dan Nur Sa'adah (74), ibunda Hadi, mengatakan hampir setiap hari anak pertamanya itu selalu menghubungi lewat telepon. Tidak hanya saat akan dicalonkan sebagai Panglima TNI.
Sebagai orang tua, Bambang yang pernah bertugas di TNI AU berpangkat Serma itu mengaku bangga dapat mengantarkan putranya berkarier di TNI AU hingga menjadi Panglima TNI. Harapannya semoga dapat menjalankan tugas negara dengan sebaik-baiknya.
"Sebagai orangtua kami bangga. Semoga bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan lancar, amiin," katanya.
Marsekal Hadi ketika kecil tinggal dan tumbuh di lingkungan Perumahan TNI AU atau Perumahan Pagas yang tidak jauh dari rumah orangtuanya sekarang. Kehidupan orangtuanya pun begitu sederhana untuk seukuran ayah dan ibu dari Kepala Staf Angkatan Udara, bahkan calon Panglima TNI.
Kesederhanaan, keakraban dan kejujuran selalu diajarkan keduanya kepada anak-anaknya, termasuk Marsekal Hadi, sedari kecil. Bambang dan Nur Sa'adah mengaku, selama ini selalu berpesan kepada sang anak saat menduduki jabatan apapun agar tidak sewenang-wenang.
Orang tua Marsekal Hadi Tjahjanto ©2017 merdeka.com/darmadi sasongko
"Pesan saya yang sabar. Kalau sama orang bawahan jangan sok meminta," kata Nur Sa'adah.
"Soalnya semua orang kan punya harga diri. Ya memang wewenang dan haknya pimpinan, tetapi caranya, penyampaian itu harus bijak. 'Iki kerjakan!' Jangan seperti itu, minta tolong mas," sambung ayahnya menjelaskan.
Pesan-pesan itu menurut keduanya, selalu dijalankan oleh putranya, selama menduduki sederet posisi di AU.
"Insya Allah sudah dijalankan sampai sekarang," tegas keduanya.
Keduanya bangga sang anak bakal menjadi Panglima TNI. Sebagai orangtua, keduanya hanya bisa memberikan doa restu semoga diberi kelancaran.
"Saya asam urat sekitar 2 tahun. Tetapi masih bisa ke mana-mana. Ini tadi sudah dipesan, kalau Sertijab harus datang. Sudah dipesan tadi pagi," kata Sa'adah tersenyum.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo melantik dua menteri baru pada Rabu, 21 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menunjuk Marsekal Madya Mohamad Tonny Harjono menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) baru
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo meresmikan Gedung Graha Utama Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1).
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBukan hal yang mudah, situasi genting kerap dihadapi oleh mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Baca Selengkapnya