Perwira TNI dan Polri tewas di medan konflik selama tahun 2015
Merdeka.com - Polisi dan TNI aparat yang selalu menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia. Mereka juga melayani dan melindungi masyarakat dari serangan kelompok teroris atau pelaku kejahatan. Namun dalam tugas mereka ada yang gugur akibat diserang kelompok separatis atau teroris.
Sepanjang tahun 2015, Indonesia Police Watch (IPW) mencatat jumlah polisi tewas di seluruh Indonesia ada sebanyak 18 orang dan 74 luka-luka. Sedangkan, TNI tercatat 10 orang tewas dan 12 orang mengalami luka-luka.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyebutkan para polisi dan TNI tersebut merupakan korban pengeroyokan, ditembak begal, ditabrak, ditusuk, bentrokan sesama polisi, bentrok dengan TNI dan korban bunuh diri.
Selain itu, di Papua, Lampung, Sumsel, Jatim, dan Gorontalo masing-masing dua peristiwa. Sementara di Jateng, Jogja, Maluku, dan NTB masing-masing satu peristiwa.
Berikut perwira TNIdan Polri tewas di medan konflik selama tahun 2015 yang dirangkum merdeka.com:
Anggota TNI ditembak OPM di Papua
Seorang anggota TNI, Mayor Inf Jhon de Fretes ditemukan tewas di Kampung Namuni, Mamberamo Raya, Papua. Perwira penghubung ini tewas setelah diserang kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka atau OPM pada Senin (30/11).
Kapuspen TNI Mayjen Tatang Sulaiman membenarkan peristiwa tersebut. Dia menceritakan, peristiwa bermula saat Mayor Inf Jhon de Fretes dan dua rekannya melakukan pemantauan ke wilayah Mamberamo terkait pengamanan jelang pelaksanaan Pilkada. Pemantauan ini rencananya dilakukan bersama Kapolres setempat.
"Sampai di Kampung Namuni, rombongan Kapolres belum datang. Mayor Inf Jhon de Fretes langsung dihadang OPM," ujar Mayjen Tatang saat dihubungi merdeka.com, Selasa (1/12).
Mayor Inf Jhon de Fretes ditembak di bagian perut dan langsung meninggal. Hari ini jenazahnya akan diserahkan ke keluarganya. "Anak istrinya di Magelang, hari ini jenazah akan diantar," ucapnya.
TNI tewas usai baku tembak dengan kelompok Santoso di Poso
Baku tembak aparat dengan teroris kembali terjadi di Poso, Sulawesi Tengah. Dalam peristiwa ini satu anggota TNI, Serka Sainudin gugur dengan luka tembak di kepala.
Peristiwa itu terjadi di Dusun Gayatri, Desa Meranda, KM 6-7 sekitar pukul 09.00 WITA, Minggu (29/11). Sebelum kejadian anggota Satuan Ba Purir Kipan C Yonif 712 Raider itu tengah melakukan patroli di wilayah Poso.
Dengan adanya kasus ini semakin menambah panjang anggota TNI dan Polri yang tewas dalam perburuan teroris. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku sudah mendapat informasi. Dia memastikan jika pelaku adalah teroris kelompok Santoso.
"Dipastikan itu kelompok Santoso," kata Badrodin saat dihubungi merdeka.com, Minggu (29/11).
Saat ini, kata Badrodin, sebanyak 1.200 personel sudah diterjunkan untuk melumpuhkan para teroris. Anggota disiagakan di Poso untuk menjalankan Operasi Camar Maleo III pasca-dibunuhnya tiga warga sipil beberapa waktu lalu.
"Iya tadi kita dapat informasinya TNI kena tembak meninggal di Poso. Polisi juga ikut bantu kejar pelaku penembakan itu," ujarnya.
Kelompok Din Minimi tembak 2 anggota TNI di Aceh
Dua anggota TNI Satuan Unit Intelkam Kodim 0103 Aceh Utara diculik oleh sekelompok anggota Din Minimi, Senin (23/3) sekira pukul 17.00 WIB. Korban penculikan masing-masing Serda Hendri, dan Sertu Indra.
Keduanya diculik saat sedang bersilaturahmi ke rumah Mukim Daud di Gampong Alue Mbang, Nisam Antara, Aceh Utara. Silaturahmi ini dilakukan dalam agenda melacak keberadaan kelompok bersenjata Din Minimi yang kerap membuat kekerasan di Aceh selama ini.
"Mereka silaturrahmi ke rumah saya sekaligus melacak informasi tentang keberadaan kelompok Din Minimi. Sebelumnya, mereka berdua sempat dihubungi Komandan mereka. Setelah itu keduanya pamit pulang dan langsung pergi menggunakan mobil," kata Mukim Daud, Selasa (24/3).
Setelah bersilaturrahmi, kedua anggota Kodim ini pamit. Namun tidak berapa jauh dari lokasinya, tiba-tiba, terang Daud, kedua korban dicegat sekelompok pria bersenjata api di perbatasan Gampong Alue Mbang Barat dan Alue Papeun, Nisam Antara, Aceh Utara. Keduanya langsung dibawa paksa oleh pelaku menggunakan mobil korban.
"Kedua anggota Kodim tersebut dibawa kabur ke arah Gampong Sido Mulyo, Kutamakmur, Aceh Utara. Setelah itu, kami juga sempat mendengar letusan senjata api sebanyak tiga kali," ungkapnya.
TNI pun melakukan pencarian besar-besar. Hasilnya, TNI menemukan dua rekannya itu sudah tergeletak tak bernyawa di tepi hutan.
Kedua jenazah ditemukan di Desa Batee Pila, Kecama Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara. Keduanya ditemukan oleh petugas yang mencari sekira pukul 08.30 WIB, Selasa (24/3). "Kedua korban mengalami luka tembak di bagian badan," kata Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda, Letkol Inf Machfud.
Polsek Sinak Papua diserbu OPM, 3 anggota Polisi tewas
Penyerangan terhadap kantor polisi kembali terjadi, kali ini kelompok bersenjata di Papua menyerbu Polsek Sinak. Akibatnya, tiga polisi tewas diterjang peluru, sedang dua orang lainnya berhasil selamat dari penyerbuan tersebut.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Siliwangi, Letkol Teguh Pudji raharjo membenarkan kejadian tersebut. Namun dia mengaku belum mendapatkan kronologi lengkap mengenai peristiwa penyerangan itu.
"Secara pasti dari laporan intelijen benar memang ada kejadian. Untuk rinci jelasnya belum kami dapatkan," kata Tegus saat dihubungi merdeka.com, Senin (28/12).
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw membenarkan adanya penyerangan atas Polsek Sinak di Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (27/12) malam, mengakibatkan tiga orang anggota polisi tewas dan tujuh pucuk senjata api hilang.
Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterima, penyerangan terhadap polsek yang saat itu dijaga lima dari delapan anggota polisi, diserang kelompok orang tak dikenal dari belakang polsek. Identitas anggota kepolisian yang meninggal itu, yakni Briptu Ridho, Bripda Arman, dan Bripda Ilham, sedangkan yang mengalami luka tembak yakni Briptu Suma dan Bripda Rian.
Tujuh pucuk senjata api yang diambil kelompok penyerang itu adalah jenis AK 47 dan SS 1 masing masing dua pucuk, dan jenis mouser tiga pucuk beserta amunisi satu peti.
Perwira polisi tewas usai baku tembak lawan teroris Poso
Seorang polisi gugur usai terlibat baku tembak dengan kelompok teroris Poso yang berlangsung Kamis (20/8) pagi tadi. Kontak senjata tersebut berlangsung di Pegunungan Gayatri, Poso, Sulawesi Tengah.
"Telah gugur, salah satu bhayangkara terbaik Polri Iptu Brian Tatontos, setelah kontak senjata dengan Teroris di Poso," demikian dikutip dari Fanpage Divisi Humas Mabes Polri.
Brian merupakan putra dari pasangan Kompol Lody Tatontos dan Iptu Telly Lombontariang.
Saat ini, jenazah masih berada di sekitar lokasi kejadian akibat sulitnya medan yang ditempuh. Tim masih membutuhkan helikopter untuk evakuasi Iptu Brian dari pegunungan Gayatri Poso.
"Seluruh keluarga besar Polri menyampaikan duka yang mendalam kepada segenap keluarga yang ditinggalkan. Semoga amal ibadah beliau selama mengabdikan diri kepada bangsa dan negara ini dicatat sebagai salah satu bentuk amal ibadah kepada-Nya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaIndonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
Baca Selengkapnya“Jadi kita mengecek kesiapan yang harus dilakukan oleh prajurit tentunya didukung oleh perlengkapan yang memadai,” ujar Panglima TNI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaSerangan KKB menyebabkan dua prajurit TNI menjadi korban.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaDikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.
Baca SelengkapnyaKorban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca SelengkapnyaKetiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca Selengkapnya