Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertamina utang USD 10,5 miliar, Soeharto pecat Ibnu Sutowo

Pertamina utang USD 10,5 miliar, Soeharto pecat Ibnu Sutowo ibnu sutowo. ©wikipedia/flickr

Merdeka.com - Nama keluarga Sutowo kembali mencuat karena kasus penyerangan di rumah Adiguna Sutowo. Seorang wanita cantik mengamuk di rumah milik putra bungsu Ibnu Sutowo ini.

Ada cerita menarik soal Ibnu Sutowo dan Soeharto yang awalnya merupakan kolega dekat.

Tahun 1970an, Direktur Pertamina saat itu, Ibnu Sutowo membuat Pertamina nyaris bangkrut. Dia membuat Pertamina berutang USD 10,5 miliar, dengan kurs saat itu 1 USD Rp 400. Jumlah yang luar biasa besar untuk negara berkembang seperti Indonesia.

Polemik soal sepak terjang Ibnu Sutowo ini ramai diberitakan media kala itu. Dia dan sejumlah pejabat diduga melakukan korupsi yang merugikan negara jutaan dolar. Kasus ini cukup menggegerkan.

Presiden Soeharto bahkan sampai menuliskan satu bab tersendiri mengenai sengkarut di Pertamina di buku otobiografinya. Soeharto , Pikiran, Ucapan dan Tindakan saya yang ditulis Ramadhan KH dan G Dwipayana.

Soeharto mengakui saat itu kesulitan Pertamina cukup parah. Besarnya utang Pertamina itu disebabkan unit bisnis Pertamina di luar minyak yang malah menjerat perusahaan tersebut. Diakuinya juga Ibnu Sutowo tak pernah membicarakan sebagian besar kegiatannya dengan pemerintah.

"Ternyata tanpa diketahui oleh pemerintah, mungkin didorong oleh besarnya keinginan untuk segera menyelesaikan proyek-proyeknya, Pertamina telah ditimbun dengan berbagai kewajiban keuangan yang di luar kemampuannya. Baik yang berupa pinjaman jangka pendek maupun kewajiban keuangan dalam rangka kegiatan usaha yang tidak ekonomis. Dan itu sangat memberatkan, misalnya, sewa beli tanker samudera, pembangunan proyek-proyek lain yang menimbulkan hutang dagang yang besar," kata Soeharto dalam otobiografinya.

Soeharto membeberkan Pertamina pasti bangkrut kalau pemerintah tak segera melakukan tindakan. Dia melakukan penertiban ke internal Pertamina. Soeharto memerintahkan Pertamina menjual sebagian aset yang berlebihan. Ibnu Sutowo pun dipecat sebagai Dirut Pertamina.

"Saya tetapkan mengangkat kembali hampir semua anggota direksi yang lama untuk menjamin kelangsungan dan kelancaran tugas perusahaan, sementara Ibnu Sutowo diganti Piet Harjono sebagai dirutnya," kata Soeharto .

Soeharto pun menegaskan kasus Ibnu Sutowo dan kerugian Pertamina adalah sebuah pengalaman pahit. Jangan sampai terulang kembali.

Walau membuat keuangan negara rugi besar, Soeharto tak menghukum Ibnu Sutowo. Dia membentuk komisi empat untuk mengusut penyelewengan di Pertamina. Anggota Komisi empat adalah Wilopo, Anwar Tjokroaminoto, IJ Kasimo, dan Herman Johannes . Nama-nama yang saat itu dikenal cukup berintegritas. Tapi melawan Ibnu Sutowo dan jerat Orde Baru, banyak yang menyebut mereka macan tak bergigi.

"Ibnu Sutowo tak pernah dinyatakan merugikan keuangan negara atau melanggar hukum pidana. Kasusnya hanya dinyatakan (sebagai) 'salah manajemen' atau salah urus," kata IJ Kasimo.

Maka layak saat itu sebagian tokoh antikorupsi menyebut Ibnu Sutowo sebagai the untouchables. Dia yang tak pernah tersentuh hukum.

Ibnu Sutowo yang diserang media dan sejumlah tokoh intelektual, tak menanggapi. Dia bersikeras tak korupsi. "Jangan layani mereka. Kita buat headline dengan bukti kerja keras dan sukses dalam membangun," katanya.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5.734 Personel Polisi Diterjunkan Amankan Reuni 212 di Monas Besok

5.734 Personel Polisi Diterjunkan Amankan Reuni 212 di Monas Besok

ribuan personel pengamanan akan diterjunkan untuk mengawal Munajat Kubro 212 di Monas

Baca Selengkapnya icon-hand
Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.

Baca Selengkapnya icon-hand
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan

"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando

Baca Selengkapnya icon-hand
Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses

Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses

“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"

Baca Selengkapnya icon-hand
Harga Telur Hingga Minyak Goreng di Jakarta Stabil per Hari ini, Harga Cabai Masih Tinggi

Harga Telur Hingga Minyak Goreng di Jakarta Stabil per Hari ini, Harga Cabai Masih Tinggi

Mendag Zulhas mengatakan harga kebutuhan pokok di Jakarta cenderung stabil.

Baca Selengkapnya icon-hand
Jakarta Diguyur Hujan Semalaman, Ini Titik-titik Wilayah Tergenang Banjir

Jakarta Diguyur Hujan Semalaman, Ini Titik-titik Wilayah Tergenang Banjir

Wilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).

Baca Selengkapnya icon-hand
FX Rudy PDIP Labeli Penguasa Saat ini Neo Orde Baru Plus: Masih Beretika Pak Harto!

FX Rudy PDIP Labeli Penguasa Saat ini Neo Orde Baru Plus: Masih Beretika Pak Harto!

FX Hadi memberi label Neo Orde Baru plus pada penguasa hari ini.

Baca Selengkapnya icon-hand
Disdik Ungkap Alasan Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Duren Sawit Terima Gaji Rp300 Ribu Per Bulan

Disdik Ungkap Alasan Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Duren Sawit Terima Gaji Rp300 Ribu Per Bulan

Guru tersebut ingin mengajar sebagai bentuk pengabdian dan pelayanan

Baca Selengkapnya icon-hand
Guru SDN Malaka Jaya 'Irit' Bicara Soal Laporan Gaji Honorer Dipotong

Guru SDN Malaka Jaya 'Irit' Bicara Soal Laporan Gaji Honorer Dipotong

guru agama Kristen di SDN Malaka Jaya 10, Duren Sawit, Jakarta Timur, terpaksa menelan nasib pahit

Baca Selengkapnya icon-hand
Tempat Penuh Memorable, Alasan Anies Mulai Kampanye di Kampung Tanah Merah Jakarta Utara

Tempat Penuh Memorable, Alasan Anies Mulai Kampanye di Kampung Tanah Merah Jakarta Utara

Tanah Merah punya sejarah dan hubungan emosional dengan Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Ini 8 Rekomendasi Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud Se-Pulau Jawa

Ini 8 Rekomendasi Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud Se-Pulau Jawa

Relawan Ganjar-Mahfud Md mengeluarkan rekomendasi pada Rakornas Organ Relawan Ganjar-Mahfud se-Pulau Jawa di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11).

Baca Selengkapnya icon-hand
Polisi Gerah Tawuran Warga di Manggarai Terus Terulang: Capek Kita, Kerja Sama Mereka Kurang

Polisi Gerah Tawuran Warga di Manggarai Terus Terulang: Capek Kita, Kerja Sama Mereka Kurang

Segala upaya telah dilakukan secara preemtif untuk mencegah terjadi tawuran.

Baca Selengkapnya icon-hand