Perpisahan bola dan bacaan minggu
Merdeka.com - Bimo Pratomo (28), karyawan swasta di Jakarta Selatan merasa kehilangan setelah mendengar Harian Bola berpamitan. Dibanding surat kabar olahraga sejenis yang terbit setiap hari, ulasan Bola jadi favoritnya.
"Harian Bola paling mendalam dan enak dibaca," ujarnya kepada merdeka.com, Jumat (13/11).
Setelah 2,5 tahun tetap mencoba peruntungan di era digital, Harian Bola yang bernaung di bawah Grup Kompas Gramedia akhirnya menyerah. Tabloid yang awalnya muncul sebagai mingguan ini menyatakan edisi 31 Oktober 2015 adalah yang terakhir. Selanjutnya, surat kabar ini hanya akan menerbitkan mingguan yang diberi nama 'Bola Sabtu'.
"Mengelola Harian Bola sungguh pengalaman indah dan mengasyikan, keindahan dan keasyikan itu juga pasti dirasakan oleh pembaca, pelanggan, dan rekan bisnis kami tercinta selama sekitar 2,5 tahun terakhir ini," demikian salam perpisahan Redaksi Harian Bola dalam halaman 16 edisi terakhirnya.
Direktur Eksekutif Serikat Perusahaan Pers (SPS), Asmono Wikan, mengatakan Harian Bola terlibas media online yang kini bejibun membahas sepakbola. Peluang memimpin di pasar digital itu menurutnya terlambat diambil Kompas Gramedia. Sebab isu spesifik seperti sepakbola akan selalu menyasar anak muda.
"Dari segi market anak muda yang gemar olahraga lebih memilih membaca online dibanding koran," tandasnya.
Harian Bola bernasib tak jauh beda Soccer, juga dari Grup Kompas Gramedia, yang terpaksa beralih ke online sepenuhnya pada 30 Oktober 2014. Setidaknya Soccer 14 tahun bertahan di pasar, sementara Harian Bola tak sampai tiga tahun.
Susutnya pasar pembaca akhir pekan
Bacaan khusus akhir pekan yang menurut SPS ceruk pasar koran, kini juga menyusut. Koran Tempo resmi menghapus edisi Minggu 11 Oktober lalu. Redaksi mengatakan minat orang menyempatkan waktu membaca koran pada akhir pekan tak menggembirakan.
Pemimpin Redaksi Koran Tempo, Daru Priyambodo, mengatakan oplah Minggu paling turun drastis dibanding Senin-Sabtu. Alhasil, edisi sabtu dan minggu disatukan, terbit dengan tajuk 'Edisi Akhir Pekan'.
Di hari kerja, surat kabar ini memiliki oplah kisaran 80 ribu hingga 90 ribu eksemplar. Sedangkan setahun terakhir, Koran Tempo Minggu sering cuma mencapai oplah 50 ribu eksemplar.
Situasi semakin tidak menguntungkan lini koran minggu, setelah direksi PT Tempo Inti Media Tbk memutuskan melakukan penghematan. "Tidak hanya pembaca yang berkurang, tetapi (penutupan ini) untuk menghemat biaya produksi koran," kata Daru.
Seandainya pasar bacaan akhir pekan membaik, Daru tidak menutup kemungkinan koran minggu akan dihidupkan kembali. "Tempo minggu akan terbit kembali dengan melihat peluang pasar dan iklan," tandasnya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Judi Bola SBOTOP Segera Disidang, 4 Tersangka & Barang Bukti akan Dilimpahkan ke Kejaksaan
hasil penelusuran terdapat Rp481 miliar uang yang diperoleh dari situs judi yang beroperasion sejak Januari-November 2023.
Baca SelengkapnyaPromosikan Judi Online, Dua Selebgram Diciduk Polisi
Dalam setiap dua minggu, kedua pelaku hanya mengantongi Rp700 Ribu.
Baca SelengkapnyaKapolri Beberkan Kasus Judi Online Menonjol Sepanjang 2023, Rekening Diblokir Tembus 1.229
Ribuan website yang diblokir itu dari 2.278 perkara judi online ditangani Polri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Pemain Sepak Bola Tersambar Petir di Stadion Siliwangi, Sepatu Terbakar dan Baju Robek
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSosok Arthur Irawan Kapten Persik Kediri, Dulu Dilarang Keluarga Jadi Pesepak Bola Kini Bintang Lapangan Sekaligus Pemegang Saham Klub Bola
Ia ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Mafia Bola Vigit Patok Harga Pengaturan Skor Liga 2 Rp100 Juta Per Pertandingan
Satgas Anti Mafia Bola Polri membeberkan alasan penahanan tersangka pengaturan skor Vigit Waluyo.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaCak Imin Sapa Pendukung di JIS: Supertor Bola Itu Tidak Pernah Dibayar Malah Beli Tiket
Cak Imin memuji antusiasme masyarakat yang menghadiri kampanye pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaKominfo Blokir Judi Slot yang Perputaran Uangnya Rp 2,2 Triliun
Sejak tahun 2018 hingga 19 Juli 2023, Kominfo blokir 846.047 konten perjudian online.
Baca Selengkapnya