Perlu lebih dari Rp 2 miliar supaya Museum Radya Pustaka bertahan
Merdeka.com - Sejumlah persoalan seakan tak pernah henti membelit Museum Radya Pustaka Solo. Pada 2008 lalu, museum tertua di tanah air ini menjadi perhatian banyak kalangan karena lima arca koleksinya dicuri dan dipalsukan.
Beberapa arca curian ditemukan di kediaman pengusaha dan kolektor benda bersejarah, Hashim Djojohadikusumo. Tiga karyawan termasuk kepala museum saat itu, Kanjeng Raden Haryo (KRH) Darmodipuro, ditangkap dan dinyatakan bersalah.
Delapan tahun kemudian, Radya Pustaka kembali terlilit masalah. Rabu (13/4) lalu, museum peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu mendadak tutup akibat tak mempunyai biaya operasional.
Bahkan, sejak Januari 2016, delapan karyawan dan empat anggota Komite Museum Radya Pustaka, lembaga pengelola museum, belum menerima gaji. Tak mau kemelut berkepanjangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akhirnya turun tangan. Mereka berjanji mengucurkan anggaran Rp 2 miliar. Dana sebesar itu bertujuan buat revitalisasi manajemen museum.
"Pemerintah memiliki kewajiban mengurus sekitar 400 museum yang ada di Indonesia. Baik itu yang dimiliki pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan individu," ujar Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hari Widianto, saat berkunjung ke Radya Pustaka, Rabu (20/4).
Hari mengatakan, Kemendikbud memiliki tanggung jawab mengurusi museum agar kembali bergerak lagi.
"Kami akan menganggarkan kembali untuk revitalisasi manajemen di tahun 2016. Kami berharap, ke depan museum dapat kuat dalam manajerial dan bisa menghadapi perkembangan," ujar Hari.
Mengenai revitalisasi manajemen museum, Hari mengemukakan, keberadaannya sudah diatur. Yakni harus mempunyai kepala, petugas teknis, administrasi, hingga kurator. Dia menyampaikan, pengelolaan museum terkait eret dengan manajemen sumberdaya manusia (SDM) maupun manajemen koleksi dikelola.
"Diharapkan museum ke depannya bisa menjadi profesional, dan tidak seperti sekarang yang masih tradisional," ucap Hari.
Kepala Disbudpar Solo Solo Eny T Suzana menambahkan, pihaknya akan membentuk unit pelaksana teknis daerah (UPTD) buat penanganan perawatan museum. Selain dari kalangan PNS, UPTD juga melibatkan para pengelola museum dan tenaga ahli.
Pemerintah Kota Solo juga menjanjikan anggaran khusus Museum Radya Pustaka. Bantuan sebesar Rp 300 juta itu kabarnya bisa segera dicairkan.
Sekretaris Komite Museum Radya Pustaka (KMRP), Sanyoto mengatakan, bantuan biaya operasional dari Pemkot Solo, sudah bisa dicairkan hari ini. Pada tahap pertama, kata dia, bantuan dicairkan sebesar 40 persen dari total anggaran disiapkan Pemkot Solo.
"Ini cukup untuk menutup biaya operasional hingga bulan ini atau satu bulan ke depan, termasuk membayar gaji karyawan yang tertunggak selama empat bulan," kata Sanyoto.
Eny membenarkan hal itu. Dia mengatakan, verifikasi bantuan dana sudah selesai dilakukan.
"Sudah di DPPKA, tinggal mencairkan saja," kata Eny.
Lebih lanjut Sanyoto mengatakan, sejak Sabtu (16/4) lalu, Museum Radya Pustaka sudah dibuka kembali. Sembilan karyawan awalnya berhalangan masuk, saat ini sudah mulai bekerja.
"Dulu itu bukan mogok kerja. Mereka memang izin tidak masuk karena ada keperluan masing-masing," ujar Sanyoto.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jakarta, Lengkap dengan Harga Tiket Terbaru
DKI Jakarta sendiri merupakan salah satu kota tujuan wisatawan untuk kegiatan liburan.
Baca SelengkapnyaBerusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa
Lokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaWisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir
Keindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Izin Acara Dicabut H-1, Anies Baswedan: Kita Tetap Semangat, Namanya Juga 'Desak Anies', Nyari Tempatnya Didesak
Sedianya akan digelar di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Jalan Hos Cokroaminoto Tegelrejo Yogyakarta
Baca SelengkapnyaMomen Dato Sri Tahir Panggil Gibran dengan Sebutan 'Pak Wapres' Saat Tinjau Museum di Solo
Mengacu hasil hitung cepat, pasangan Prabowo-GIbran menang dengan perolehan suara lebih dari 50 persen.
Baca SelengkapnyaMuseum Balaputera Dewa, Simpan Ribuan Koleksi dari Masa Pra-Sejarah hingga Kesultanan Palembang
Berkunjung ke museum yang terletak di Sumatera Selatan ini terdapat ribuan jenis koleksi dari zaman pra-sejarah hingga masa kerajaan.
Baca SelengkapnyaJadi Polisi Gadungan, Petani Lampung Tipu Dosen Wanita di OKU Timur
Seorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca SelengkapnyaLetakkan Batu Pertama di Museum BNPT, Sahroni Berharap Tahun Ini Kembali Nihil Aksi Terorisme
Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenceritakan Keseharian Para Buruh Rokok, Ini Uniknya Tari Kretek Khas Kudus
Tarian ini pertama kali ditampilkan saat peresmian Museum Kretek Kudus pada 3 Oktober 1986.
Baca Selengkapnya