Merdeka.com - Saipul Jamil telah mengakui pencabulan terhadap remaja berinisial DS. Bahkan, penyanyi dangdut ini di depan penyidik Polsek Kelapa Gading berulang kali mengaku menyesali perbuatannya.

"Yang bersangkutan (Saipul Jamil) mengaku menyesali perbuatannya berkali-kali kepada penyidik," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Ari Cahya Nugraha di Jakarta, Jumat (19/2).

Tetapi sikap mantan suami Dewi Perssik ini berubah usai diperiksa di Bidokkes Polda Metro Jaya, Sabtu (20/2). Dia menegaskan tak bersalah atas kasus dugaan pencabulan terhadap DS. Pernyataannya berbeda dengan yang disampaikan polisi.

"Insya Allah saya enggak (bersalah), doain ya. Ini ujian dari Allah SWT. Minta doanya ya," ujar Saipul di depan Bidokkes Polda Metro Jaya, Sabtu (20/2).

Dia juga meminta masyarakat mendoakannya. "Semoga saya dijauhkan dari orang yang menzalimi saya. Jauhkan dari orang-orang yang berbuat jahat, doakan saja semoga lancar," katanya.

Tim kuasa hukum Saipul, Kasman Sangaji mengancam melaporkan para pihak yang menyudutkan kliennya. "Setelah kami mendapatkan bukti-bukti yang cukup, kami akan mengambil tindakan hukum dan tidak mentolerir lagi," ujar Kasman di kediaman Saipul Jamil, yang terletak di Jalan Gading Indah Utara VI blok NH 10 No 5, RT 25/12, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (21/2).

Kasman mengatakan, Saipul mengalami kerugian secara imateriil. Kemunculan DS sang pelapor sangat ditunggu-tunggu tim kuasa hukum Saipul Jamil.

"DS tidak pernah muncul, alangkah baiknya dia pertemukan dengan kami, jika masalah misskomunikasi bisa dibicarakan dengan baik. Sangat besar kerugian imateriil bagi klien kami," kata Kasman.

Dia meminta agar pihak kepolisian mempertemukan dengan pihak pelapor dan Berita Acara Penyidikan (BAP) ulang terhadap kasus yang menjerat kliennya tersebut. "Kalau bisa pertemukan kami degan pihak pelapor, dan BAP ulang kasus yang menjerat klien kami," tegas Kasman.

Sebelumnya, polisi menetapkan Saipul Jamil menjadi tersangka dugaan pencabulan terhadap remaja pria berinisial DS. Pria yang akrab disapa Bang Ipul itu dijerat Pasal 82 ayat 2 Undang-Undang Perlindungan Anak.

"Hukuman maksimal 15 tahun penjara," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Daniel Bolly Tifaona kepada merdeka.com, Kamis (18/2).