Perkuat sekolah kedinasan, pemerintah akan ubah kurikulum lebih modern
Merdeka.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur mengatakan, perbaikan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) harus dibentuk dari pendidikan awal.
Untuk itu, pemerintah akan memperkuat dan memperbaiki kurikulum pendidikan di sekolah kedinasan guna menciptakan ASN yang berkualitas.
Salah satunya cara untuk memperbaiki kualitas sekolah ikatan dinas adalah dengan memperbaiki kurikulum yang harus menjadi lebih modern.
"Kita tidak mau kurikulum tahun 70-an. Kita mau kurikulum zaman now," ujar Menteri Asman saat menjadi pembicara pada seminar Reformasi Manajemen PNS di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Selasa (28/11) kemarin.
Selain kurikulum, Menteri Asman ingin agar para dosen di sekolah kedinasan juga diisi oleh CEO perusahaan ternama.
"Widyaiswara kalau mengajar, itu cerita masa lalu terus. Saya ingin CEO perusahaan terkemuka juga mengajar," imbuhnya.
Mantan Wakil Walikota Batam itu juga berharap agar generasi muda Indonesia yang mengenyam pendidikan di luar negeri agar diberikan peluang menjadi PNS. Dengan demikian ilmu yang diperoleh para diaspora dari kampus-kampus ternama di luar negeri itu tidak diberdayakan untuk kemajuan tanah air Indonesia.
"Banyak anak-anak kita sekolah di luar negeri, yang sekolahnya termasuk 100 besar dunia, yang diaspora itu. Begitu dia tamat dia tidak kerja di Indonesia. Kita buat peluang mereka untuk jadi PNS," jelasnya.
Menteri Asman kembali menegaskan, jabatan ASN tidak boleh lagi diisi oleh sembarang orang. Sebagai contoh, Kepala Dinas Perhubungan tidak boleh lagi diisi pejabat yang berlatar belakang sarjana sosial.
"Harus orang yang sesuai bidangnya. Saya tidak mau sarjana sosial menjadi Kepala Dinas PU. Kita ingin rekrutmen seperti ini menjadi bahan untuk memperbaiki sumber ASN kita," tegasnya.
Dalam seminar itu, hadir juga Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Nasirun, serta Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Soni Sumarsono.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tak Mampu, BUMN Jasindo Lakukan Kebijakan Ini
Kendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaBagaimana Prinsip-prinsip Lingkungan Bermain dan Belajar Anak? Begini Penjelasannya
Merdeka.com merangkum artikel tentang prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lingkungan bermain dan belajar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaKurikulum Merdeka adalah Kurikulum Baru di Indonesia, Ketahui Sistemnya
Kurikulum Merdeka berfokus pada pembelajaran sesuai kebutuhan minat dan bakat anak.
Baca Selengkapnya8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?
Negara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.
Baca SelengkapnyaDirut Semen Indonesia: Aspek Keberlanjutan Bukan Sekadar Pemenuhan Aturan
SIG memiliki fokus menciptakan program-program inovasi lingkungan dan sosial berdasarkan kebutuhan.
Baca SelengkapnyaKecerdasan Buatan Kini Dimanfaatkan untuk Belajar Mengaji, Begini Kisah di Balik Pembuatannya
Dengan AI, kegiatan belajar mengaji yang umumnya mewajibkan pendampingan guru secara langsung atau tatap muka, kini bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB
Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca Selengkapnya