Perkosa 7 anak asrama, Pendeta Idaman menangis divonis 15 tahun bui
Merdeka.com - Hakim Pengadilan Negeri Surabaya memberikan putusan vonis sama beratnya dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suci Anggraeni, dari Kejaksaan Tinggi (Kejati), terhadap terdakwa pendeta, Idaman Asli Gea alias Idaman Asli Telambanua. Dia terbukti bersalah melakukan pemerkosaan di tahun 2014, terhadap tujuh anak asramanya. Mendengar putusan tersebut, Idaman terus menangis di kursi pesakitan.
"Menjatuhkan 15 tahun penjara, denda Rp 1 miliar, subsider 6 bulan," terang Ketua Majelis Hakim Rohmad, dalam bacaan amar putusannya, Senin (5/9).
Diketahui, setiap korban yang baru pulang dari sekolah selalu dipaksa terdakwa untuk melayani hasrat nafsu bejatnya. Jika tidak, tujuh korban FD, RN, MN, AP, FD, dan YN tidak akan dibiayai sekolah dan dikembalikan ke Nias.
Dari perbuatan dilakukan terdakwa, korban kehilangan masa depan, melanggar pasal 81 ayat 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo pasal 64 ayat 1 KUHP.
Mendengar putusan dari hakim, terdakwa Idaman Asli Gea alias Idaman Asli Telambanua langsung mengajukan banding. "Saya menolak, akan banding," tandas dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaPantauan merdeka.com, Rabu (14/2) pukul 08.00 WIB, Cak Imin yang datang bersama istri, anak, dan pendukungnya diiringi selawat.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca Selengkapnya