Perjuangan Kak Seto desak polisi ungkap misteri kematian dua bocah
Merdeka.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak), Seto Mulyadi menaruh perhatian khusus dalam kasus kematian dua bocah di Ogan Komering Ilir (OKI). Dia prihatin karena sampai sekarang polisi tak juga mengungkap kasus tersebut.
Amelia Resta Ananda (11) dan Alfin Darif Akbar (8) yang tewas pada 7 Mei 2016 lalu. Kedua anaknya ditemukan di kolam galian di kampungnya di Desa Surya Adi, Blok D, Pasar Gajah, Kecamatan Mesuji, OKI.
Pada 14 September lalu Kak Seto mendatangi Polda Sumsel bersama orangtua korban untuk mengadukan kasus tersebut. Dia sengaja datang ke Palembang untuk mengawal dan meminta polisi menindaklanjuti kasus dugaan pembunuhan itu.
"Kedua korban masih anak-anak, dugaannya dibunuh. Saya minta polisi mengungkap kasus ini," ungkap Kak Seto di Palembang, Rabu (14/9).
Ayah korban, Idris Rozi (48) heran kasus ini tak kunjung ditindaklanjuti.
Menurut dia, dugaan tersebut karena saat diotopsi ditemukan adanya bekas kekerasan di tubuh kedua anaknya, termasuk di kemaluan anak perempuannya. Pihaknya mengantongi identitas seorang yang diduga sebagai pelakunya.
Untuk autopsi, seorang penyidik meminta biaya kepada keluarga korban sebesar Rp 50 juta. Setelah disepakati, keluarga korban hanya menyerahkan uang sebesar Rp 15 juta. Uang tersebut didapatkan Idris dari gadaian rumahnya kepada rentenir.
"Saya minta polisi mengusutnya, ini bukan kematian biasa tapi dugaannya dibunuh. Pelakunya tetangga juga, tapi sampai sekarang belum diperiksa sama sekali," ujarnya.
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Faisol Majid mengatakan, pihaknya akan meminta penjelasan kepada Polres OKI terkait perkembangan kasus ini. Jika terbukti terjadi tindak pidana penyebab kematian kedua korban, polisi akan mengungkapnya.
"Kasus ini ditangani Polres OKI, kita akan koordinasikan sejauh mana perkembangannya," tukasnya.
Setelah satu bulan berlalu ternyata belum ada tanda-tanda kasus itu diselesaikan. Kak Seto kemarin kembali datang bersama keluarga korban. Dia mendesak kepolisian menuntaskan kasus itu dan menangkap pelakunya.
"Saya datang ke sini untuk memastikan kinerja polisi dalam mengungkap kasus ini. Laporannya sudah lama disampaikan dan saya juga pernah datang kemari," ungkap Kak Seto di Mapolda Sumsel, Kamis (13/10).
Kak Seto juga menyayangkan beberapa kendala yang membuat penanganannya terbilang lamban. Menurut dia, seharusnya pihak kepolisian bisa cepat mengusut kasus seperti ini meskipun berada di daerah terpencil sekali pun.
"Sangat disayangkan ya. Tapi kita optimis perlahan mulai ada titik terang," ujarnya.
Dia juga mengimbau seluruh orangtua memberikan kesempatan kepada anak-anak dalam bermain. Namun, tetap diberi bimbingan agar anak-anak dapat nyaman di rumah dan terpantau jika berada di luar.
"Ajarkan kepada anak-anak jangan terlalu percaya dengan orang asing, awasi dan bimbing selalu," imbaunya.
Sementara itu, orangtua kedua korban, Idriz Rozi (48) mengaku akan terus menunggu hasil pemeriksaan forensik untuk mengetahui penyebab kematian dua buah hatinya tersebut.
"Saya sangat mengharapkan agar pelakunya dapat tertangkap," kata dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengurai Penyebab Ibu Kandung di Bekasi Tusuk Anak 20 Kali hingga Tewas, Benarkah Ada Gangguan Psikologis?
Saat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaPolisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaMakam Kuno Berisi 54 Bocah di Dekat Gereja Berusia 1500 Tahun Ditemukan, Penyebab Kematian Masih Misterius
Bocah yang dimakamkan di situs kuno ini berusia antara 0-6 tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akhirnya Terungkap, Ini Penyebab Ayah dan Anak Tewas Membusuk di Koja
Polisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.
Baca SelengkapnyaResmi Pacaran, Potret Perwira Polisi Anak Eks Kasau dengan Putri Jenderal Andika Perkasa Lengket Kayak Prangko di Depan Ortu
Momen mesra kebersamaan Iptu Hafiz Akbar dan Angela Perkasa saat berkumpul dengan keluarga besar.
Baca SelengkapnyaIbu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Tak Perlihatkan Gestur Sedih, Anggap Korban Masih Hidup
Gestur itu diungkap KPAD Kota Bekasi saat mendampingi tersangka menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaSosok Ipda Urane Anak Eks Kapolri Ikut Gulung Pembunuh Dante Anak Artis Tamara
Anak Eks Kapolri, Ipda Irfan Urane ikut penangkapan YA di kediamannya di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, terkait kasus kematian anak Tamara Tyasmara.
Baca SelengkapnyaDibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaBayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca Selengkapnya