Merdeka.com - Aksi memperingati hari buruh 1 Mei atau dikenal dengan May Day tetap dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Seperti yang dilakukan oleh komunitas Pena Batas RI-RDTL di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

Komunitas jurnalis di perbatasan itu turun ke jalan dengan mengelilingi rumah-rumah warga tidak mampu, janda, lansia di Kecamatan Lamaknen yang terdampak Covid-19. Mereka membagikan sembako serta masker yang berhasil dikumpulkan secara swadaya, maupun dari para donatur.

Peringatan hari buruh tahun 2020 ini tetap mengikuti protokol tetap penanganan pencegahan Covid-19, yakni anggota Pena Batas menjaga jarak, memakai masker, sarung tangan dan memilih membawa sembako mengunjungi warga ke rumah masing-masing, daripada mengumpulkan massa.

Emiliana, salah satu warga yang menerima sembako mengaku terbantu dengan aksi sosial yang dilakukan oleh para jurnalis ini.

"Imbauan pemerintah untuk tetap di rumah, jadi kami tidak keluar kerja. Terima kasih sudah perhatikan kami karena pemerintah belum kasih kami bantuan apapun," ujarnya, Jumat (1/5).

Menurut pihak kecamatan, masih dalam tahap pendataan terhadap masyarakat penerima bantuan langsung tunai (BLT). "Kami masih mendata masyarakat yang harus terima BLT. Kami minta terima kasih kepada teman-teman jurnalis, karena sudah memperhatikan masyarakat di tengah wabah Covid-19 ini," kata Sekretaris Camat Lamaknen, Benediktus Boko.

Ketua Komunitas Pena Batas, Evans Dile Payong kepada merdeka.com menjelaskan, target pembagian sembako yakni kepada masyarakat di pedalaman perbatasan RI-RDTL, yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah.

"Kita lakukan aksi ini atas inisiatif teman-teman jurnalis, dengan mengumpulkan donasi dari masing-masing penghasilan dan dari mitra. Kami langsung datangi mereka yang membutuhkan," jelas wartawan salah satu televisi nasional itu.