Peringati HUT OPM, mahasiswa minta pemerintah gelar referendum Papua
Merdeka.com - Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang berasal dari Jawa dan Bali menggelar aksi unjuk rasa peringatan hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Bunderan HI, Jakarta Pusat, Selasa (1/12). Unjuk rasa yang sedianya bakal dilakukan di depan Istana Negara justru berakhir ricuh ketika massa mahasiswa dihadang polisi di Bunderan HI.
Juru bicara Aliansi Mahasiswa Papua, Abby Down (20) menuturkan, massa mahasiswa menuntut pemerintah memberikan kebebasan kepada rakyat Papua untuk menentukan nasibnya sendiri.
"Tuntutan yang kami bawa untuk aksi hari ini agar diberi hak kebebasan menentukan nasib sendiri kepada rakyat Papua sebagai solusi demokratis," ungkap Abby saat ditemui Polda Metro Jaya.
"Jadi maksud kami minta kepada pemerintah memberikan kebebasan kepada rakyat Papua. Apakah rakyat Papua tetap ingin bersama Indonesia, atau ingin lepas," tegasnya.
Tidak hanya itu, mahasiswa Papua juga mengkritisi keberadaan perusahaan tambang asing yang tidak memberi kesejahteraan pada rakyat Papua. Lebih baik perusahaan-perusahaan itu berhenti beroperasi.
"Kami juga menuntut semua perusahaan asing, multinasional corporation semua perusahaan yang beroperasi di Papua untuk ditutup. Karena terjadi kerusakan lingkungan," jelasnya.
Terkait bendera bintang kejora yang dibawa massa mahasiswa, Abby buru-buru membantah bahwa mereka bermaksud mengibarkan bendera tersebut. Aksi kali ini hanya untuk mengingatkan pemerintah terkait segudang persoalan yang ada di Papua.
"Kami tidak bertujuan mengibarkan bendera," ucapnya.
Karo Ops Polda Metro Jaya Kombes Martuani Sormin menuturkan, ada beberapa barang bawaan mahasiswa yang disita. Semisal atribut terkait gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka.
"Mereka ada yang membawa satu bilah senjata tajam, atribut bintang kejora seperti di syal, tas, kaus," ujar Karo Ops Polda Metro Jaya Kombes Martuani Sormin saat dihubungi wartawan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca SelengkapnyaPenghormatan Terakhir Rakyat Papua untuk Lukas Enembe, Arak Peti Jenazah Sejauh 2,5 KM ke Persemayaman
Ribuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PPP: Kekayaan Papua Jangan Hanya Untungkan Segelintir Orang, Tapi Tidak Bawa Kemakmuran Rakyat
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggelar konsolidasi bersama kader dan Caleg di Nabire Papua.
Baca Selengkapnya15 Pertanyaan Tentang Pemilu dan Jawabannya, Edukasi Penting untuk Calon Pemilih Pintar
Berikut kumpulan pertanyaan tentang pemilu dan jawabannya.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaTak Ingin Kehilangan Siswa Unggul Papua, Kemendagri Bakal Bereskan Tunggakan Beasiswanya
Tak Ingin Kehilangan Siswa Unggul Papua, Kemendagri Bakal Bereskan Tunggakan Beasiswanya
Baca SelengkapnyaKepala BPIP Ajak Mahasiswa Jadi Pelopor Penjaga Demokrasi di Pemilu 2024
Menurutnya mahasiswa memiliki peran penting terutama sebagai penguat moral juga sebagai penjaga nilai.
Baca SelengkapnyaPKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU
Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca Selengkapnya