Peringati 1 Abad NU, Ma'ruf Amin Minta Umat Islam Bangun Peradaban dengan Iptek

Senin, 6 Februari 2023 23:28 Reporter : Merdeka
Peringati 1 Abad NU, Ma'ruf Amin Minta Umat Islam Bangun Peradaban dengan Iptek Wapres Maruf Amin. ©Antara

Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengulas bahwa sejarah telah mencatat umat Islam pernah menorehkan tinta emas dalam membangun peradaban. Namun, hal tersebut mengalami era kemunduran lantaran saat ini dunia sudah memasuki babak baru peradaban, terutama lantaran globalisasi.

"Peran ilmu pengetahuan sains sangat penting, dan bahkan ia berfungsi sebagai miftahul ‘imarah (kunci peradaban)," kata Ma'ruf Amin dalam acara Muktamar Internasional I Fiqih Peradaban yang menjadi rangkaian Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Senin (6/2).

Ma'ruf Amin menyebut, penting bagi umat Islam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) sebagai upaya membangkitkan kembali kejayaan Islam, dalam membangun peradaban. Dia pun menolak pendapat yang menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan menjadi penyebab pelbagai permasalahan di muka bumi.

"Tidak benar anggapan bahwa ilmu pengetahuan merupakan penyebab terjadinya kerusakan dan kekacauan di muka bumi ini. Sumber kerusakan dan kekacauan di muka bumi ini adalah nafsu serakah manusia yang menyalahgunakan ilmu pengetahuan," ujar dia.

Selain ilmu pengetahuan, Ma'ruf Amin melanjutkan, untuk menghadapi arus globalisasi yang serba digital maka umat Islam harus menguasai teknologi. Oleh sebab itu, menurut dia, menjadi penting mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul demi menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan pengaruh globalisasi yang menyebabkan munculnya berbagai isu kontemporer, para ulama juga harus mampu mencari solusi atas berbagai isu tersebut. Pasalnya, ketentuan fiqih sebelumnya mungkin tidak sesuai dengan permasalahan yang terjadi saat ini.

“Oleh karena itu, para ulama dituntut mampu menjawab dinamika peradaban baru ini, yang di banyak sisi sangat berbeda dengan peradaban sebelumnya. Ketentuan dalam fikih yang merupakan respons terhadap peradaban sebelumnya, bisa jadi tidak cocok lagi untuk merespons peradaban saat ini, sehingga dibutuhkan konstruksi fiqih baru yang lebih sesuai dengan peradaban saat ini," kata dia.

2 dari 2 halaman

Maruf Amin Ajak Ulama Dunia Responsif Hadapi Isu Global

Tak lupa, Ma'ruf Amin mengajak seluruh ulama dunia untuk responsif menanggapi pelbagai isu global.

“Saya juga mengajak para ulama di dunia agar ikut ambil bagian dalam perumusan tatanan global demi terwujudnya dunia yang lebih adil dan damai, dan sekaligus menyelesaikan persoalan-persoalan global yang dihadapi, terutama kemiskinan, konflik, perang, dan kerusakan lingkungan," tutur Ma’ruf Amin.

Dia melanjutkan, dalam perspektif Islam, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sendiri dapat dinyatakan sebagai lembaga yang memiliki konsensus internasional atau al mitsaq al ‘alami, yang keputusannya mengikat dan harus dipatuhi oleh seluruh negara yang menjadi anggota.

Hanya saja, dalam kenyataannya tidak sedikit kesepakatan itu dilanggar, sehingga seringkali terjadi konflik antar negara, seperti pendudukan Israel di Palestina, serangan multinasional terhadap Irak dan perang Rusia-Ukraina yang kemudian berdampak secara global. Untuk itu, selain PBB maka ulama dunia dengan pengaruh yang dimiliki juga diharapkan memainkan peranannya.

Ma'ruf AMin juga mengajak ulama dunia untuk turut membantu mewujudkan konsensus dasar tentang nilai-nilai dan perilaku, yang diyakini semua agama atau yang disebutkan dengan etika global.

Dalam konteks ini, saya juga mengajak para ulama untuk terus mendorong terwujudnya substansi global ethics (etika global), yakni mutual understanding (saling memahami), mutual respect (saling menghormati), interdependence (saling ketergantungan), dan cooperation (kerja sama) di antara bangsa-bangsa di dunia," ujar dia.

Di tengah arus globalisasi yang serba digital, Ma’ruf mengingatkan bahwa ketentuan dalam fiqih yang merupakan respons terhadap peradaban sebelumnya mungkin tidak cocok lagi untuk merespons peradaban saat ini, sehingga dibutuhkan konstruksi fiqih baru yang lebih sesuai.

“Saya ingin mengajak para ulama semua untuk terlibat lebih aktif dalam merespons setiap permasalahan baru dan terbarukan yang muncul, sehingga tercipta fikih baru yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman. Fiqih baru tersebut harus dibangun di atas akar metodologi yang telah dirumuskan oleh para ulama terdahulu,” Ma’ruf menandaskan.

Reporter: Nanda Perdana Putra/Liputan6.com

Baca juga:
Buka Muktamar Fikih Peradaban, Wapres: Harus Mampu Respons Dinamika Masyarakat
Wapres Minta Kementerian Lembaga Tak Jalan Sendiri Tangani Kemiskinan
Wapres Sentil Aturan Larang Pramugari Pakai Jilbab, Dirut Garuda Indonesia Buka Suara
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun, Ini Kata Wapres Ma'ruf Amin
Maskapai Larang Pramugari Berjilbab, Wapres: Perlu Diteliti Itu
Wapres: Aturan Aneh Jika Ada Maskapai Larang Pramugari Pakai Jilbab
Ma'ruf Amin Tegaskan Pemerintah Berkomitmen Berantas Korupsi

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini