Peringatan keras Jokowi & sindiran JK ke Setya Novanto
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mesti bersabar. Sebabnya, hingga hari ini KPK belum bisa memeriksa tersangka kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto.
Setnov saat ini dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), setelah dirujuk dari RS Media Permata Hijau, Jakarta Barat. Setnov mengalami kecelakaan di Jalan Permata Berlian, Permata Hijau, Kamis (17/11) malam.
Saat itu, Setnov tengah dicari oleh KPK. Sebab, pada Rabu (15/11) malam operasi penangkapan yang dilakukan KPK terhadap Setnov gagal. Petugas KPK yang dibantu puluhan personel Brimob, malam itu mendatangi rumah dinas Setnov di Jalan Widya Chandra III Nomor 10, Jakarta Selatan.
Namun, Setnov tak ada di rumah. KPK lantas mengultimatum agar Setnov segera menyerahkan diri. Setnov pun hilang bak ditelan bumi.
Sehari kemudian, Setnov muncul dalam wawancara via telepon dengan Metro TV. Dalam wawancara tersebut, Setnov mengaku bakal menyerahkan diri ke KPK. Namun, beberapa saat kemudian Setnov dikabarkan kecelakaan di Jalan Permata Berlian, Permata Hijau.
Toyota Fortuner yang ditumpangi Setnov menabrak pohon dan tiang listrik. Setnov pun kembali masuk RS. Pada kali pertama dijadikan tersangka oleh KPK, Setnov juga tak bisa diperiksa KPK. Sebabnya, Setnov masuk ke RS. Setnov disebut menderita sakit vertigo, jantung, darah tinggi, dan sesak. Setnov kemudian keluar dari RS dan kembali sehat setelah putusan praperadilan membatalkan status tersangkanya.
Kecelakaan yang dialami Setnov di kawasan Permata Hijau pun menuai reaksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta Setnov mengikuti proses hukum yang berlaku.
"Saya minta pak Setya Novanto mengikuti proses hukum yang ada," kata Jokowi di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (17/11) kemarin.
Jokowi menekankan, proses penegakkan hukum di Tanah Air tidak bisa dihalangi oleh siapa pun. Proses hukum kasus e-KTP terus berjalan.
"Saya yakin proses hukum yang ada di negara kira ini terus berjalan dengan baik," ujarnya.
Tak cuma Jokowi, Wapres Jusuf Kalla juga ikut angkat bicara. JK mendoakan agar Setnov segera pulih kondisinya. JK bahkan menyindir Setnov biasa cepat sembuh dari sakit.
"Ya, mudah-mudahan cepat sembuh, biasanya juga cepat sembuh," kata Wapres JK di Kompleks Markas Komando Korps Marinir, Jakarta Pusat, Jumat.
Disinggung soal rencana menjenguk Setnov, JK menyebut kemungkinan tersebut sulit. Dia mencontohkan penyidik dan dokter KPK yang ternyata sulit menemui Setnov.
"KPK saja susah jenguk apalagi kita ini," kata dia.
Lebih lanjut JK meminta dokter KPK ikut melakukan pemeriksaan kesehatan Setnov. Tidak hanya itu, JK juga meminta dilakukan pengecekan pada rumah sakit yang merawat Setnov.
"Menurut saya, perlu juga diperiksa rumah sakit-rumah sakit yang apa itu, yang apabila kebenaran daripada informasi itu. jangan rumah sakit dipakai karena nanti etikanya, etika rumah sakitnya nanti hilang," terangnya.
"Karena banyak yang bersembunyi di balik surat keterangan dokter, nah itu," tegasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaDipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKPK Amankan 4 Koper Usai Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo Terkait Korupsi Dana Insentif
Dari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPengamat Nilai Firli Bahuri Harus Diberhentikan Secara Tidak Hormat
Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri dinilai perlu diberhentikan dengan tidak hormat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKPK Cegah 3 Orang Keluar Negeri Terkait Korupsi Proyek Tol Trans Sumatera, Ini Identitasnya
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencegah tiga orang terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan lahan untuk Tol Trans Sumatera.
Baca Selengkapnya