Periksa Ojol-Guru, Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Siswa Lompat dari Lantai 8 Sekolah

Merdeka.com - Polisi mengungkapkan fakta terbaru terkait meninggalnya siswa Sekolah Menengah Pertama Athirah inisial BNY pada Rabu (24/5) lalu. Berdasarkan rekaman CCTV dan visum, tidak ditemukan tanda kekerasan sebelum korban ditemukan meninggal bunuh diri dari lantai 8 gedung sekolah.
"Kami menyimpulkan berdasarkan keterangan saksi dan disesuaikan dengan rekaman CCTV dan jejak digital dari handphone korban. Kami menyimpulkan bahwa tidak ditemukan unsur kekerasan sebelum korban ditemukan di lantai lapangan (TKP korban ditemukan tewas)," ujar Kepala Polrestabes Makassar, Komisaris Besar Mokhamad Ngajib saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Jumat (2/6).
Ngajib menjelaskan, untuk mengungkapkan kematian BNY, pihaknya sudah memeriksa total 24 orang saksi. Dari 24 orang yang diperiksa di antara guru, teman, petugas kebersihan sekolah, dan juga driver ojek online (ojol) yang mengantar korban ke sekolah.
"Dari proses penyelidikan telah melakukan pemeriksaan terhadap 24 saksi yang terdiri dari rekan sekolah, kemudian juga guru, tukang bersih, ada beberapa orang dari Grab. Kami juga mendapatkan barang bukti rekaman CCTV tambahan dari Hotel Prima," kata dia.
Berdasarkan dari sejumlah saksi dan barang bukti, Ngajib menyebut ada kesesuaian kejadian. Di mana korban sempat ke Kabupaten Gowa sebelum akhirnya masuk sekolah menggunakan ojol.
"Berdasarkan dari pemeriksaan saksi kemudian disesuaikan dengan rekaman CCTV menyatakan terbukti bahwa anak tersebut datang ke sekolah dalam keadaan sehat, kemudian menuju ke lantai 8. Kemudian dari lift lantai 8, yang bersangkutan diperoleh menaiki tangga dan langsung menuju ke atap daripada lantai 8," bebernya.
Dengan fakta-fakta tersebut, polisi menyimpulkan bahwa BNY bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 8 gedung. Meski demikian, polisi belum mengetahui motif korban melakukan bunuh diri.
"Korban BNY ini diduga bunuh diri dengan melompat dari atap lantai 8 hingga ditemukan di lapangan," tegasnya.
Ngajib menambahkan pihaknya juga sudah menjelaskan kepada orang tua dan keluarga BNY terkait proses penyelidikan. Ngajib menjelaskan kepada keluarga korban bahwa proses penyelidikan dilakukan secara transparan.
"Hari ini kami telah mengundang keluarga korban untuk mengetahui hasil proses penyelidikan yang kami dapatkan," tuturnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, imbuh Ngajib, pihak keluarga memahami. Apalagi tidak ditemukan perselisihan antara korban dan keluarganya termasuk temannya.
"Sampai saat ini tidak ada permasalahan. Hasil pemeriksaan keuarga juga tidak ada ditemukan perselisihan keluarga dan korban," tegasnya.
Sementara, Dokter Forensik Biddokkes Polda Sulsel, Deni Mathius menjelaskan pihaknya melakukan visum et repertum terhadap tubuh korban. Ia mengungkapkan proses visum dilakukan kurang lebih selama tiga jam.
"Tim kami melakukan kurang lebih 3 jam (visum et repertum), karena beberapa hal kita harus lihat seksama, termasuk di dalamnya. Memang sebelumnya almarhum dibawa ke RS Akademis sebagai tindakan awal dan sempat di Rontgen," sebutnya.
Meski telah di rontgen, Deni mengaku pihaknya juga melakukan CT Scan. Ia menyebut CT Scan dilakukan untuk memperkuat hasil Rontgen.
"Dari hasil CT Scan dan pemeriksaan luar yang kami temukan memang ada luka di beberapa titik yang diakibatkan benda tumpul. Benda tumpul ini sangat kuat yang artinya berkenaan objek dengan benda tumpul ini sangat keras dan kuat," bebernya.
Deni mengungkapkan terdapat luka patah tulah pada tubuh korban. Ia menyebut titik patah tulang diantaranya panggul, paha kiri, dan lengan kiri.
"Itu patah tulang tertutup dan juga terbuka. Bahkan CT Scan memperlihatkan tulang ekor korban juga patah," ungkapnya.
Kata Pihak Sekolah
Terpisah, Direktur Sekolah Islam Athirah Syamril, mengaku tidak lepas tangan terkait meninggalnya BNY di area sekolah. Syamril menegaskan Sekolah Islam Athirah sangat berduka terkait kejadian wafatnya BNY.
"Almarhum memiliki prestasi akademik dan dikenal ramah dalam pergaulan di sekolah," ujarnya.
Syamril menegaskan terkait penyelidikan kematian BNY, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Ia mengaku manajemen Sekolah Islam Athirah sangat terbuka untuk mendukung proses penyelidikan.
"Manajemen Sekolah Islam Athirah telah menyerahkan penyelidikan peristiwa ini kepada pihak kepolisian setempat mulai dari Polsek hingga saat ini ditangani oleh Polrestabes kota Makassar. Kami sangat terbuka membantu pihak kepolisian dengan membuka akses selebar-lebarnya, menyediakan saksi-saksi yang dibutuhkan hingga seluruh barang bukti tanpa ada intervensi apapun," sebutnya.
Syamril menambahkan, manajemen Sekolah Islam Athirah juga telah berkomunikasi dengan orang tua BNY. Hasil dari komunikasi tersebut, manajemen dan orang tua BNY sama-sama berkomitmen menyerahkan proses pengungkapan kepada pihak kepolisian.
"Kami pihak sekolah dan orang tua memiliki komitmen yang sama menyerahkan sepenuhnya peristiwa ini kepada pihak kepolisian,” ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Kaesang soal Ajakan Puan Merapat ke PDIP: PSI Terbuka Asal Win Win
Ternyata respons Kaesang akan ajakan dari Puan sangat santai dan jelas.
Baca Selengkapnya


Cuma 11,9% Rumah Tangga Punya Air Layak, Dokter: Kualitas Air Buruk Picu Stunting
Ada tujuh dari 10 rumah tangga Indonesia mengonsumsi air minum dari infrastruktur yang terkontaminasi oleh bakteri e-coli.
Baca Selengkapnya


Sedang Gali Saluran Gas, Pekerja Temukan Delapan Mumi Bangsa Inca Berusia Ribuan Tahun
Mumi ini ditemukan terkubur di pinggir jalan, masih terbungkus rapi dengan kain katun.
Baca Selengkapnya


Disebut Jadi Momen Terindah, Ini Potret Penuh Kehangatan Kiano Ajak Baim Wong Jenguk Tetangga yang Sakit
Baim Wong tak menyangka sang buah hati, Kiano Tiger Wong akan mengajaknya menjenguk seorang tetangga yang sakit.
Baca Selengkapnya


4 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat jadi Jenderal Bintang Dua, Ini Sosoknya Ada Eks Ajudan Presiden
Terima kenaikan pangkat, 4 Perwira Tinggi TNI AD tambah bintang di pundak.
Baca Selengkapnya

Vonis Ecky Pemutilasi Angela Lebih Ringan dari Tuntutan, Jaksa Ajukan Banding
Vonis tersebut dibacakan hakim Pengadilan Negeri Cikarang, Kabupaten Bekasi pada Senin (18/9) kemarin.
Baca Selengkapnya

Pemuda di Banyuwangi Perkosa Anak Tetangga Berusia 7 Tahun, Terbongkar karena Korban Alami Pendarahan Hebat
Pelaku beraksi saat korban tinggal di rumah bersama adiknya yang berusia 5 tahun. Ibu dan ayah mereka ketika itu sedang bekerja.
Baca Selengkapnya

Terbukti Terlibat Penganiayaan, Achiruddin Hasibuan Divonis 6 Bulan Penjara
Achiruddin juga diwajibkan membayar biaya restitusi senilai Rp52,3 juta kepada korban Ken Admiral yang ditanggung bersama anaknya Aditya Hasibuan.
Baca Selengkapnya

Tim Mabes Polri Cari Proyektil Peluru yang Menembus Tubuh Pengawal Pribadi Kapolda Kaltara
Petugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca Selengkapnya

Siswi Korban Colok Mata di Gresik Serahkan Nama Pelaku Penusukan ke Polisi
Keluarga meminta pada polisi untuk ‘mempertemukan’ antara pelaku dengan korban.
Baca Selengkapnya

Warga Bojongsari Depok Berhari-hari Tidak Mandi akibat Kekeringan, Sumur hanya Mengeluarkan Lumpur
Kekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca Selengkapnya

Istri Diperkosa di Kampung, Perantauan asal Sidrap Langsung Pulang dari Papua dan Membunuh Pelaku
Tersangka ditangkap polisi saat akan kembali terbang ke Papua.
Baca Selengkapnya