Pergeseran tanah dan longsor di desa Clapar Banjarnegara makin parah
Merdeka.com - Bencana longsor disebabkan gerakan tanah di Desa Clapar Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah yang terjadi sejak Jumat (25/3), masih terus berlangsung. Curah hujan yang cukup tinggi dan kondisi tanah yang gembur dimungkinkan akan terus membuat gerakan tanah, kondisi tersebut memunculkan adanya keinginan relokasi warga dari tempat yang mereka didiami selama ini.
"Dari apa yang dilihat, pergeseran jalan turun hingga mencapai lebih dari dua meter. Bila perlu, kita akan lakukan pemindahan jalan mencari lokasi yang stabil. Ahli geologi akan datang untuk menelitinya," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Meski berada di kawasan rawan bencana, Ganjar mengakui pemindahan warga tidak semudah sebelum terjadinya peristiwa seperti saat ini. Karena itu, ia mengemukakan, agar selain penanganan korban, juga difokuskan untuk mencari tanah relokasi kepada pemerintah Banjarnegara.
"Kita minta Pemkab Banjarnegara mencarikannya. Kalau masalah dana pemerintah provinsi sudah siap," katanya.
Dia mengemukakan, saat ini anggaran untuk membangun rumah berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencapai Rp 20 juta, sedangkan dari provinsi Rp 15 juta.
"Tinggal dari pemerintah daerah. Kita tiru model pembangunan perumahan relokasi di Jemblung. Itu bagus," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Catur Subandrio mengemukakan, akibat bencana gerakan tanah di wilayah tersebut, dilaporkan banyak infrastruktur rusak parah.
"Jalan utama yang menghubungkan Banjarnegara–Pagentan rusak berat sepanjang 100 meter di desa Clapar. Jalan juga tak bisa dilalui, sehingga harus memutar," katanya.
Masih menurutnya, jumlah rumah rusak berat sudah mencapai 15 rumah dan rusak sedang 3 rumah. Namun, hingga kini, gerakan tanah masih terus terjadi dan dimungkinkan akan bertambah lagi jumlah rumah yang rusak.
"Pada Sabtu (26/3) malam, gerakan tanah mengakibatkan dua rumah hancur. Sehingga menambah jumlah rumah yang rusak. Total kerugian akibat bencana gerakan tanah belum dapat dihitung karena tanah yang masih saja bergerak," jelasnya.
Ia berharap, skala bencana tidak membesar karena di wilayah RT 05 Desa Clapar. Pemkab Banjarnegara telah melakukan rapat koordinasi untuk memastikan penanganan pascabencana sudah berlangsung baik.
Catur juga menambahkan, sudah berkoordinasi dengan desa untuk tanah relokasi. "Sementara ini, memang belum ada pilihan tempat relokasi. Namun, informasi Kades Clapar ada tanah seluas 3,5 hektare yang bisa digunakan untuk relokasi," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah Daerah di Jateng Dilanda Bencana Longsor dan Tanah Bergerak, Telan Korban hingga Warga Harus Relokasi Rumah
Bencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaPerjuangan Pj Gubernur Bahtiar Galakkan Budidaya Pisang Cavendish di Sulsel
Bahtiar lebih banyak menghabiskan waktu kerjanya di daerah dibandingkan di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah
Mayoritas warga di sana merantau dan berhasil memperoleh kesuksesan di tanah rantau
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Akan Tularkan Potensi Wisata Desa Klaten ke Tingkat Nasional
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Rabu (27/12) mengunjungi obyek wisata Kolam Renang Umbul Cokro di Jurang Jero, Desa Daleman, Tulung, Klaten, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya30 Bencana Terjadi di Jateng Selama Sepekan
Nana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaBantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Siap Jalankan UU Pesantren Jika Menang Pilpres 2024
Ganjar mengaku sudah berpengalaman menjalankan turunan UU Pesantren saat menjabat Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaGanjar Kampanye di Jateng: Ini Rumah Kita Mesti Dijaga, Jangan Sampai Diambil Orang
Ganjar menyebut Provinsi Jawa Tengah merupakan markas besarnya.
Baca SelengkapnyaGanjar di Depan Relawan Banteng: Satu Baliho Dicopot, Kita Pasang Lagi Seratus
Ganjar menyebut, masyarakat tak pernah lelah dan takur untuk membantu kemenangan Ganjar-Mahfud.
Baca Selengkapnya