Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perantau yang Nekat Mudik ke Solo akan Dikarantina di Benteng Peninggalan Belanda

Perantau yang Nekat Mudik ke Solo akan Dikarantina di Benteng Peninggalan Belanda Benteng Vastenburg. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan Benteng Vastenburg bagi para perantau yang nekat pulang kampung saat libur akhir tahun nanti. Benteng Vastenburg merupakan benteng peninggalan Belanda yang terletak di kawasan Gladag, di antara bangunan Keraton Kasunanan Surakarta dengan Balai Kota Solo.

Wali Kota Solo mengatakan, bangunan yang berdiri sejak tahun 1745 tersebut disediakan sebagai lokasi alternatif karantina. Karena saat ini Kota Solo sudah tidak memiliki gedung yang cukup besar lagi.

"Benteng Vastenburg ini alternatif. Saya sudah mulai pinjam untuk karantina. Nanti akan kita karantina di Benteng Vastenburg dengan menggunakan tenda. Karena kita sudah tidak mempunyai gedung yang gede," ujar Rudy, Senin (30/11).

Rudy mengatakan, mulai tanggal 10 Desember, pihaknya akan melakukan persiapan. Mulai dari pembersihan dan pemasangan alas atau lantai, tenda, tempat tidur, MCK (mandi, cuci, kakus), listrik dan lainnya.

"Nanti mulainya mulai tanggal 15. Jadi tanggal 10-15 kita persiapan," katanya.

Rudy menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dan akan menghidupkan Jogo Tonggo untuk mengantisipasi jika ada warga luar kota yang mudik. Pembukaan kembali rumah karantina bagi pemudik seperti saat libur Idul Fitri, lanjut Rudy, dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya outbreak mengingat jumlah kasus Covid-19 di Solo terus melonjak.

"Kami minta Natal dan Tahun Baru dirayakan di kota masing-masing saja tidak usah ke Solo dulu, di sini (Solo) angkanya juga lagi tinggi," tandasnya.

Rudy menegaskan jika masih ada yang nekat untuk mudik ke Solo saat libur Natal dan Tahun Baru, pihaknya tetap akan melakukan karantina di Benteng Vastenberg.

"Lokasi karantina tidak sebagus saat mudik Lebaran. Tempatnya lebih jelek sehingga warga kita minta mempertimbangkan lagi untuk mudik ke Solo," tegas dia.

Seperti diketahui pada Lebaran lalu ada tiga rumah karantina yang sediakan Pemkot, yakni gedung Graha Wisata Niaga, Dalem Joyokusuman dan Dalem Priyosuhartan. Ketiganya sudah ditempati anggota Brimob Polda Jawa Tengah untuk pengamanan Pilkada Solo dan karantina tenaga kesehatan terpapar Covid-19.

"Di Benteng Vastenburg akan kita bangun tenda-tenda barak sebagai tempat pemudik di karantina. Karantina pemudik berlaku selama 14 hari," tandas dia.

Rudy berharap keberadaan lokasi karantina bagi pemudik libur akhir tahun ini bisa menciutkan nyali warga untuk mudik. Pemkot tidak ingin kasus Covid-19 Solo terus melonjak sehingga perlu sikap tegas.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengunjungi Klenteng Boen Bio Surabaya, Saksi Perlawanan Orang Tionghoa kepada Kolonial Jepang dan Belanda

Mengunjungi Klenteng Boen Bio Surabaya, Saksi Perlawanan Orang Tionghoa kepada Kolonial Jepang dan Belanda

Klenteng ini jadi saksi masa kejayaan orang Tionghoa di Kota Pahlawan

Baca Selengkapnya
Buat Pendukung Ganjar-Mahfud, Ini Ketentuan dan Larangan saat Kampanye Akbar di Solo Besok

Buat Pendukung Ganjar-Mahfud, Ini Ketentuan dan Larangan saat Kampanye Akbar di Solo Besok

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md akan menghadiri kampanye akbar di Benteng Vastenburg, Solo, Sabtu (10/2).

Baca Selengkapnya
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengingat Kembali Jebolnya Tanggul Peninggalan Belanda Situ Gintung 15 Tahun Lalu, Telan Korban 100 Orang

Mengingat Kembali Jebolnya Tanggul Peninggalan Belanda Situ Gintung 15 Tahun Lalu, Telan Korban 100 Orang

Tanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda,  Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Mengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda, Ada di Puncak Bukit Kota Semarang

Tempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.

Baca Selengkapnya
Solo & Semarang Titik Puncak Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Jateng, Ini Jam dan Lokasinya

Solo & Semarang Titik Puncak Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Jateng, Ini Jam dan Lokasinya

TKD menyebut pada sepekan terakhir, Ganjar-Mahfud akan fokus kampanye secara door to door atau blusukan.

Baca Selengkapnya
Menengok Desa Wisata Danau Diateh, Menikmati Suhu Dingin Tanpa Salju di Nagari Alahan Panjang

Menengok Desa Wisata Danau Diateh, Menikmati Suhu Dingin Tanpa Salju di Nagari Alahan Panjang

Kabupaten Solok tak hanya terkenal dengan produksi beras unggulannya saja, akan tetapi potensi pariwisata di daerah ini juga tak kalah menarik untuk dikunjungi.

Baca Selengkapnya
Jadi Hari Bersejarah Penyerahan Wilayah dari Pihak Belanda ke Tangan Indonesia, Begini Momen Haru Perundingan Wonosobo Tahun 1949

Jadi Hari Bersejarah Penyerahan Wilayah dari Pihak Belanda ke Tangan Indonesia, Begini Momen Haru Perundingan Wonosobo Tahun 1949

Pada momen itu, tentara militer Belanda berbondong-bondong menarik diri dari wilayah yang didudukinya

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya