Perangi sampah plastik, Maximiliaan J Lomban dijuluki Wali Kota tumbler
Merdeka.com - Ada pemandangan unik di lingkungan Pemkot Bitung. Hampir semua pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan tersebut ke mana-mana menenteng tumbler (botol minum). Tak terlihat PNS yang menenteng botol air mineral kemasan. Bahkan di seluruh ruangan juga tidak dijumpai adanya air minum kemasan baik berupa botol atau gelas plastik.
"Di sini memang tidak ada lagi yang membawa air minum kemasan sekali pakai. Semua menggunakan tumbler jadi di kantor tinggal isi ulang," ujar Fredinan, seorang PNS di lingkungan Pemkot Bitung kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.
Rupanya ini memang instruksi khusus dari Wali kota Bitung, Maximiliaan Jonas Lomban. Untuk memerangi sampah plastik dia sudah lama menginstruksikan PNS di seluruh Kota Bitung untuk membawa tempat minum yang bisa diisi ulang dan melarang penggunaan sampah plastik, termasuk air mineral isi ulang.
"Jadi semua rapat-rapat di dinas, kita wajibkan semua PNS untuk membawa tumbler. Di sini kita sediakan kue dan air galon isi ulang. Tidak kita sediakan air mineral kemasan. Kalau dia tidak bawa ini (tumbler) maka dia tidak minum. Ini sebagai komitmen kita untuk mengurangi sampah plastik. Kalau untuk tamu-tamu khusus kita sediakan gelas. Tapi yang jelas kita larang keras sampah plastik. Kita mulai dari para perangkat pemerintahan dulu," ujar Maximiliaan Jonas Lomban dalam perbincangan dengan merdeka.com beberapa waktu di ruang kerjanya.
Wali Kota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban dan tumblernya ©2018 Merdeka.com
Instruksi positif ini sudah dilakukan sejak tahun 2017. Bahkan sebelum keluarnya Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Tentang Imbauan Penyediaan Hidangan Rapat Bebas Kemasan Plastik.
Maximiliaan bersama Wakil Wali Kota Bitung Maurits Mantiri memang genjar melakukan sosialisasi ke warga untuk mengurangi penggunaan plastik. Bahkan Ketua TP PKK Kota Bitung Khouni Lomban Rawung dan Wakil Ketua TP PKK Kota Bitung Rita Mantiri Tangkudung sering berkunjung ke pasar-pasar tradisional untuk melakukan sosialisasi bahaya dari sampah plastik.
"Kita selalu melakukan sosialisasi di pasar-pasar agar warga tidak lagi menggunakan plastik sebagai pembungkus. Kita sarankan warga belanja menggunakan tas belanja yang kita bagikan bila ke pasar. Sosialisasi ini penting agar warga sadar bahaya dari plastik plastik yang sulit terurai ini," tegas Maximiliaan.
Bitung adalah kota yang kaya akan sumber daya laut terutama ikan. Maximiliaan berharap dengan kampanye anti sampah plastik ini Pemkot Bitung bisa tetap menjaga sumber daya terutama ikan yang sangat melimpah di perairan Bitung.
"Kalau kita tidak mulai dari sekarang, 20 atau 30 tahun ke depan mungkin sampah lebih banyak di laut kita dibanding ikan. Tentu kita tidak mau itu terjadi," ujar Max.
Akibat kebijakannya ini, banyak PNS yang menjuluki Wali Kota Maximiliaan sebagai Wali Kota Tumbler. Kebijakan ini un disambut baik oleh PNS dan warga Bitung yang memang sadar bahaya dari sampah plastik ini.
"Pak Wali Kota Tumbler (Maximiliaan) memang punya kebijakan unik. Tetapi itu tentu untuk kebaikan kita semua. Pak Wali Kota kalau datang ke acara di kampung-kampung selalu kampanyekan jangan pakai sampah plastik. Saya kira itu sangat baik," ujar Gilbran, pemilik warung makan di Kota Bitung.
Tak heran, berkat usahanya ini Wali Kota Bitung Maximiliaan diganjar penghargaan Swasti Saba atau Kota Sehat tahun 2017 yang diserahkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Djuwita F. Moeloek. Kota Bitung berhasil meraih Penghargaan Swasti Saba Wistara yang merupakan kategori tertinggi dalam tahapan penghargaan Kota Sehat.
Kategori Swasti Saba Wistara ini bagi Kota Bitung adalah untuk yang ke empat kalinya diraih secara berturut-turut, di mana untuk tahun 2017 ini kota Bitung sukses meraih peringkat ke-3 tingkat nasional dari 104 Kabupaten/Kota penerima penghargaan tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan Amran: Kabar Baik Bagi Petani, Pastikan Menkeu Keluarkan SK Tambahan Pupuk
Kepastian tersebut diungkapkan Mentan seusai rapat terbatas terkait pangan bersama Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaDi Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTelan Anggaran Rp824 M, Jokowi Resmikan 3 TPA di Jatim: Dapat Kurangi Masalah Sampah
Dapat mengurangi permasalahan sampah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Baca SelengkapnyaBMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaSungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaAksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca Selengkapnya