Penyintas Covid-19 Boleh Donor Plasma Konvalesen Hingga Tiga Kali
Merdeka.com - Kepala Unit Donor Darah Pusat (UDDP) Palang Merah Indonesia (PMI) Dr. dr Ria Syafitri E G M.Biomed mengatakan para penyintas COVID-19 diperbolehkan melakukan donor plasma konvalesen hingga tiga kali.
"Pengambilan dengan cara apheresis kemungkinan hanya bisa dua atau tiga kali," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu (3/6). Seperti dilansir Antara.
Ia menjelaskan para penyintas tersebut tidak bisa terus menerus melakukan donor plasma konvalesen sebab mereka juga harus meningkatkan daya tahan tubuh karena dikhawatirkan titer antibodinya turun.
Untuk melakukan donor plasma konvalesen terdapat dua cara yang umumnya dilakukan oleh tim medis. Pertama, apheresis dan yang kedua konvensional.
Donor plasma konvalesen dengan cara apheresis, yakni hanya mengambil plasma darah pendonor saja sedangkan produk darah lainnya dikembalikan lagi.
Jika menggunakan cara apheresis maka pengambilan plasma darah selanjutnya bisa dilakukan pada hari ke-14 atau berjarak dua minggu saat pertama kali donor.
"Sekali diambil itu bisa 400 hingga 500 mili liter," katanya.
Sedangkan pengambilan dengan cara konvensional atau yang biasa dilakukan pada pendonor darah yakni menggunakan kantong darah ukuran 350 ml atau 450 ml.
Dari jumlah itu biasanya plasma darah yang bisa diambil sekitar 200 ml. Jika pendonor ingin kembali donor maka bisa dilakukan dengan jarak waktu 10 minggu kemudian.
"Namun kami lebih menganjurkan pengambilan plasma konvalesen ini dengan cara apheresis," ujar dia.
Ia menambahkan penyintas COVID-19 yang telah melakukan donor plasma konvalesen tersebut memang akan mengalami penurunan titer antibodi namun hal itu tidak banyak.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Arteri dan Vena, Pahami agar Bisa Tahu saat Terjadi Gangguan di Keduanya
Jika ditarik garis besarnya, perbedaan arteri dan vena akan terlihat dari aliran darah yang tengah dibawa oleh dia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnya