Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyelidikan dan Analisis Polisi Hingga Nyatakan Editor Metro TV Bunuh Diri

Penyelidikan dan Analisis Polisi Hingga Nyatakan Editor Metro TV Bunuh Diri Ilustrasi Garis Polisi. ©2015 merdeka.com/afif

Merdeka.com - Polisi akhirnya membeberkan hasil penyidikan atas tewasnya Editor Metro Tv Yodi Prabowo (26) pada Jumat (10/7) lalu di samping tembok Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Hasilnya, ia diduga kuat meninggal akibat bunuh diri dengan menggunakan sebilah pisau yang dibeli di Ace Hardware.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, pengungkapan hasil penyelidikan dan penyidikan tersebut berdasarkan adanya lima analisa yang dilakukan oleh pihaknya.

"Yang pertama adalah tentang masalah TKP hasilnya seperti apa, yang kedua adalah hasil dari labfor, yang ketiga hasil dari kedokteran forensik, yang keempat nanti sampaikan hasil analisa CDR terus kemudian yang kelima hasil pemeriksaan para saksi," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7).

Ia menjelaskan, dari temuan yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) terlihat motor merek Honda Beat warna putih dengan nomor polisi B 6750 WHC milik korban terparkir dengan rapih di sebelah kiri lokasi kejadian atau ditemukannya jenazah korban.

"Penjelasan daripada saksi bahwa motor pada saat jam 12 malam tanggal 7 Juli malam, jam 12 belum ditemukan oleh yang ronda, sudah dilakukan pemeriksaan saksi terhadap yang bersangkutan. Kemudian setelah dilakukan ronda dan berputar kembali, pukul 02.00 Wib dini hari motor ditemukan. Maka perkiraan kejadian di jam 12.00 sampai dengan jam 02.00 Wib dini hari pagi," jelasnya.

"Dari motor yang terparkir rapih. Perlu saya sampaikan hasil yang dijelaskan juga oleh labfor, dari motor sampai ke seberang jalan, sampai ke tembok batas, sampai dengan ke TKP jenazah ditemukan tidak ada ceceran darah yang ditemukan itu dari TKP tentang masalah parkir motor. Motor dalam kondisi rapih, kunci motor tergantung, bekas luka atau bekas kecelakaan ataupun apapun di dalam motor masih dalam keadaan mulus itu fakta yang pertama," sambungnya.

Ada Muncratan Darah di Tembok

Selanjutnya, setelah dilakukan pemeriksaan TKP dan tidak ada ceceran darah di tempat lain. Kecuali di tempat korban jatuh terlungkup dan adanya muncratan darah di tembok dekat lokasi tersebut.

"Kemudian sudah diambil sampel darah itu adalah darah milik korban, tidak ada ceceran darah kecuali yang ada di badan. Karena terlungkup, maka ada ceceran darah di sana," ujarnya.

Barang Milik Korban Tidak Hilang

Setelah dilakukan pemeriksaan TKP, ternyata barang milik korban pun tidak ada yang hilang satu pun seperti tas, handphone, dompet dan barang berharga lainnya. "Sudah di klarifikasikan kepada pihak keluarga tidak ada barang yang hilang milik korban," ucapnya.

Pisau di Bawah Badan Korban

Saat melakukan olah TKP dan membalik tubuh korban, pisau yang diduga untuk menusuk dada dan leher korban ditemukan di bawah badan atau tubuh Yodi.

"Kalau kita lihat foto yang sudah beredar di rekan-rekan media, foto dari atas korban tangan korban tidak terlihat ini asumsinya tangan korban tertindih di bawah dan di bawah ada pisau, penyidik menduga kuat bahwa pisau itulah yang digunakan sebagai alat untuk melukai korban, satu bilah pisau itu ditemukan saat ada di TKP," tuturnya.

Temukan Rambut di TKP

Ternyata di lokasi tewasnya Yodi, berdasarkan hasil olah TKP. Polisi menemukan adanya rambut yang diketahui rambut tersebut ternyata milik korban. "Kemudian di TKP juga ditemukan rambut dari hasil olah TKP berikutnya, rambut ini sudah dicek adalah milik korban," ujarnya.

Kondisi Jalan Sepi Pada Malam Hari

Ia menyebut, kondisi jalan di sekitar lokasi kejadian tersebut terlihat sepi atau tidak adanya aktivitas kendaraan maupun orang. Apalagi, warung dan toko di sekitaran lokasi sudah tutup sejak pukul 20.00 Wib.

"Perlu saya sampaikan teman-teman, kondisi malam yang diperkirakan kejadian jam 12.00 Wib sampai 02.00 Wib pagi sepi, warung-warung dan toko-toko sudah tutup kurang lebih jam 8-10 itu sudah tutup, sehingga jalan itu sepi, tidak ada CCTV disana," sebutnya.

Tak Tunjukkan Tanda-Tanda Perkelahian

Ia mengungkapkan, untuk lokasi penemuan jenazah korban juga polisi tidak menemukan adanya bekas atau tanda-tanda perkelahian orang lain. Hal ini diperkuat dengan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

"Dari olah TKP, ditemukan barang-barang tadi dari motor, helm semua sampai kepada handphone milik korban sudah ditemukan sampai dengan pisau. Lalu apa yang dilakukan oleh penyidik, kemudian ini dibawa ke labfor untuk dicek, adakah sidik jarinya, adakah dna-nya kemudian semuanya dicek," ungkapnya.

Tak Temukan Sidik Jari Orang Lain

Tubagus menegaskan, pihaknya tak menemukan adanya sidik jari orang lain pada sejumlah barang bukti yang diamankan selain sidik jari Yodi. Hal ini dibuktikan setelah dilakukan pemeriksaan swab terhadap sejumlah saksi atau orang lain yang ada di sekitar lokasi oleh petugas Laboratorium Forensik.

"Yang diperiksa oleh Labfor hasilnya semuanya adalah milik korban, tidak melihat adanya kehadiran orang lain di sana berdasarkan hasil dari labfor. Yang ketiga ini SWAB semua, pisau terhadap pisau itu pun nyata, pisau adalah yang diujungnya adalah DNA punya korban, artinya pisau itulah yang digunakan. Dari TKP, analisa para labfor, yakinlah pisau itulah yang digunakan melukai korban. Hasil DNA-nya adalah DNA korban, baik depannya maupun gagangnya, itu dua analisa TKP dan analisa labfor," tegasnya.

Hanya Ada Luka di Dada dan Leher

Berdasarkan pemeriksaan dokter forensik atau usai melakukan autopsi terhadap jenazah korban, petugas hanya menemukan luka di dada sebanyak 4 kali dan juga di leher serta tidak ditemukannya luka lecet atau terkena benda tumpul.

"Kemudian jenazah yang diperiksa hasilnya diperkirakan meninggal dua atau tiga hari, sebelum pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 10 setelah korban ditemukan dan kemudian analisa motor ditemukan itu tanggal 7 atau malam atau dini hari jam tanggal delapan, dua atau tiga hari kurang lebih nyambung dengan hasil pemeriksaan forensik dengan pemeriksaan di TKP," jelasnya.

Pisau Dibeli Korban Sendiri di Ace Hardware

Lalu, terkait pisau yang diduga digunakan korban untuk melukai dirinya sendiri. Ternyata didapat atau dibeli korban dari toko Ace Hardware, hal ini berdasarkan adanya pemeriksaan kamera Closed Circuit Television (CCTV) milik toko yang berada di Rempoa, Jakarta Selatan tersebut.

"Hasil dari CCTV Acehardware, kami ceritakan sebagai berikut pada pukul 14.20 Wib. Kemudian dilakukan pemeriksaan, ada berapa banyak pisau yang laku jenis ini, satu minggu terakhir hanya satu pisau yang laku. Kapan itu beberapa hari yang lalu, kemudian melakukan CCTV, dicek CCTV-nya, kemudian didapatkan fakta bahwa pisau itu dibeli korban sendiri, bukti pendukung," ungkapnya.

"Jadi pisau itu yang digunakan sebagai alat dibelinya sendiri, apa buktinya CCTV, apa buktinya dan semuanya terus sampai ke tempat parkir ada. Bagaimana dia masuk dan keluar. Perlu juga kami sampaikan bahwa waktu dia masuk sampai dengan keluar hanya 8 menit, begitu masuk langsung menuju tempat dimana pisau itu dipajang langsung diambil pisau yang dimaksud agak lama 2 menit di situ, kemudian bergerak menuju kasir, berjalan ke tempat parkir dan meninggalkan tempat," sambungnya.

Setelah membeli pisau tersebut, korban langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian dan menuju ke kantor tempat ia bekerja.

"Kemudian yang selanjutnya, tentang masalah analisa mengenai CDR, apa benar dia yang membeli. Maka dilakukan analisa CDR, posisi korban pada saat jam tersebut sesuai dengan CCTV berada di lokasi adalah rute dari rumah ke kantornya atau sebaliknya, ini analisa CDR-nya. Sehingga dapat saya sampaikan, pada tanggal 7 tercovernya ada disana semua, ada analisa terhadap CDR tersebut. Kemudian selanjutnya analisa berdasarkan CDR tentang data recordnya dan juga WA tidak ada ancaman dari luar ataupun yang lain-lain," jelasnya.

Pernah Berobat ke RS

Ia mengaku, pihaknya tak menemukan adanya transaksi yang mencurigakan. Namun, hanya ada satu transaksi saat Yodi berobat di RSCM untuk berobat di Poli Kelamin dan Kulit.

"Yang bersangkutan pernah sempat berobat ke rumah sakit Cipto di Kencana. Dari informasi dia memiliki dua di BCA dan Mandiri, tidak ada transaksi yang mencurigakan. Handphonenya juga tidak ada ancaman yang mencurigakan atau yang lain," sebutnya.

"Pertanyaannya untuk apa uang itu? Dilakukan pemeriksaan lab dan juga konsultasi ke dokter. Dokter apa? Adalah dokter ahli penyakit kelamin dan kulit. Pengecekan. Pasti ada keluhan, kemudian dia lakukan konsultasi ke dokter. Setelah itu disarankan untuk lakukan pengecekan. Atas kehendaknya sendiri positif atau tidaknya HIV. Tetapi hasil itu sampai sekarang belum korban ambil. Ini terkait duganan bundir? Sangat terkait. Munculnya depresi. Psikologi forensik. Terkaitan fakta penyidikan," sambungnya.

Pernah Konflik Dengan Pacar dan Teman Dekat

Sebelum tewas, ternyata Yodi pernah mempunyai konflik dengan pacarnya tersebut yakni Suci Fitri Rohmah (24) dan teman dekatnya atas nama inisial L.

"Yang pertama yang bersangkutan memang memiliki pacar disisi lain dia juga punya teman dekat dengan inisial L. Kemudian yang pernah terjadi sedikit konflik di antara mereka, tetapi sudah bisa diselesaikan ada latar belakang lain dalam kehidupan si korban yang mungkin tidak perlu saya sampaikan di sini," ungkapnya.

Meski begitu, polisi masih mendalami terkait hal tersebut. Apakah menjadi penyebab korban mengalami depresi dan nekat melakukan bunuh diri.

"Apakah ini menjadi pemicu dari pada tingkat depresi seseorang, ini masih kita dalami lebih lanjut," ujarnya.

Namun, dari beberapa keterangan saksi yang ada termasuk keterangan Suci. Ternyata ditemukan satu fakta lainnya yang menonjol, jika korban pernah mempunyai niatan untuk melakukan bunuh diri.

"Dari beberapa keterangan saksi yang menonjol adalah korban pernah menyatakan berulang-ulang kepada S (pacar) setelah konflik yang sedemikian kuat, kemudian dia menyampaikan kurang lebih begini 'kalau saya tidak ada bagaimana' tafsiran kami 'kalau saya meninggal, kalau saya tidak ada itu seperti apa'," ungkapnya.

"Dan ini disampaikan berulang-ulang kepada S dan di antaranya memang ada hubungan ada rencana akan menikah untuk tahun depan," sambungnya.

Hal ini didapatkan setelah penyidik dari Polsek, Polres hingga Polda melakukan pemeriksaan terhadap 34 saksi yang ada.

"Itu sekilas perjalanan dari apa yang didapatkan oleh penyidikan dari Polda bekerjasama dengan Polres Jakarta Selatan dan juga Polsek Pesanggrahan," ucapnya.

Kesimpulan Bunuh Diri

Berdasarkan adanya sejumlah temuan yang dilakukan oleh polisi, Yodi diduga kuat tewas akibat bunuh diri.

"Dari beberapa faktor penjelasan keterangan ahli TKP dan bukti petunjuk yang lain, maka penyidik berkesimpulan yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri. Kami membuka diri kalau ada informasi. Fakta yang kami himpun dari olah TKP, keterangan ahli, bukti pendukung. Kami berkesimpulan diduga kuat yang bersangkutan melakukan bunuh diri," tutupnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Siskaeee

Begini Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Siskaeee

Siskaeee berharap penangguhan penahanan dilayangkan ke Polda Metro Jaya dikabulkan.

Baca Selengkapnya
Polisi Tunggu Hasil Labfor Forensik Pastikan Motif Satu keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut

Polisi Tunggu Hasil Labfor Forensik Pastikan Motif Satu keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut

Penyidik Polres Metro Jakut belum menyimpulkan penyebab satu keluarga melakukan aksi bunuh diri.

Baca Selengkapnya
Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya

Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya

ETH tak bicara banyak. Dia buru-buru masuk ke ruang pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Eks Ketua PSI Jakbar

Polisi Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Eks Ketua PSI Jakbar

Saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyidikan oleh tim penyidik Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
Gugat Polda Metro, Aiman Klaim Informasi Dugaan Polisi Tak Netral Diungkap saat Masih Jurnalis Aktif

Gugat Polda Metro, Aiman Klaim Informasi Dugaan Polisi Tak Netral Diungkap saat Masih Jurnalis Aktif

Aiman Witjaksono menyebut informasi soal polisi tidak netral dalam Pemilu 2024 berdasarkan berasal dari narasumber.

Baca Selengkapnya
Misteri Kematian Anggota TNI Praka S di Bekasi, Penyelidikan Ditangani Polda Metro Jaya

Misteri Kematian Anggota TNI Praka S di Bekasi, Penyelidikan Ditangani Polda Metro Jaya

Kasus kematian Praka S tengah diselidiki anggota Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya
16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur Lewat Ventilasi, Dua Orang Berhasil Diamankan

16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur Lewat Ventilasi, Dua Orang Berhasil Diamankan

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.

Baca Selengkapnya