Penjual buah Imlek dadakan di Makassar kantongi untung berlipat
Merdeka.com - Perayaan Imlek turut dinikmati warga Makassar dan sekitarnya, yang mencoba peruntungan musiman dengan menjual buah-buahan seperti tebu, jeruk, nanas dan srikaya.
Jenis buah-buahan ini banyak dicari warga Tionghoa sebagai pelengkap kegiatan ibadah dan aksesoris di rumah. Warga pun menangkapnya sebagai peluang bisnis, sekadar menambah isi pundi-pundi. Sebagaimana yang dilakukan Jaharuddin, (30). Jauh-jauh dari Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar menuju Makassar untuk mengail fulus sebanyak-banyaknya dari menjual buah di pasar Bacan yang juga dikenal warga setempat dengan nama pasar China.
Kata Jaharuddin, warga yang merayakan Imlek tidak melihat apakah buahnya itu sudah matang atau belum, semuanya dibeli. Dengan catatan, buah itu harus bertangkai dan ada beberapa lembar daun menggantung. Atau paling tidak, meski tidak terlihat tangkai tapi memiliki daun seperti tebu dan nanas.
"Semua buah-buah ini saya bawa dari Kecamatan Galesong dan Kecamatan Barombong dan semuanya berdaun. Kalau tidak berdaun, jangan harap ada yang beli," kata Jaharuddin, yang sebenarnya seorang nelayan namun nyambi jualan buah Imlek.
Jual buah Imlek kali ini adalah kali keduanya bagi Jaharuddin karena tahun lalu sudah mulai menjual buah Imlek untuk mengisi waktu kosong saat tidak sedang melaut. Buah-buahan itu dibelinya langsung dari kebun maupun halaman-halaman rumah warga untuk dijual kembali ke Makassar.
Yang dia ketahui, buah-buahan itu dibeli warga etnis Tionghoa untuk digunakan sembahyang. Masing-masing rumah atau ruko milik warga paling sedikit ada satu pasang tebu dari dua tebu yang digandengkan dengan cara diikat ditambah satu jenis buah lainnya yang diletakkan dibawah pohon tebu seperti nanas, jeruk atau srikaya.
"Paling sedikit itu satu orang beli satu pasang tebu ditambah satu jenis buah lainnya. Paling banyak ada yang beli tiga pasang tebu atau enam batang. Harga satu pasang tebu Rp 25 ribu, harga nanas per buah ukuran besar Rp 20 ribu baik yang sudah matang atau belum. Buah srikaya yang besar Rp 10 ribu, yang kecil Rp 5 ribu," kata Jaharuddin.
Kata Jaharuddin, dia datang jualan buah Imlek ini bersama beberapa rekannya juga dari Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar. Berjualan mulai pukul 06.00 WITA hingga tengah malam selama tiga hari hinga nanti malam, Jumat (27/1). Ada ratusan buah didatangkannya selama tiga hari untuk dijual.
"Untung bersihnya Rp 500 ribu selama jualan setelah dibagi dengan beberapa rekan," tutur Jaharuddin.
Adapun Jefry (30), warga etnis Tionghoa yang ditemui di sisi klenteng Kwan Kong dekat Pasar Bacan menjelaskan, buah-buah Imlek itu adalah simbol kesuburan dengan harapan rezeki di tahun mendatang jauh lebih baik.
Selain itu, khusus buah tebu, kata Jefry, ada sejarahnya yakni di zaman penjajahan dulu.
"Kalau tidak salah di saat penjajahan Jepang, warga China sembunyi di kebun tebu tepat saat Imlek sehingga tidak terlihat. Dari situlah sehingga tebu dinilai simbol kemerdekaan," kata Jefry.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
7 Makanan Penggemuk Kucing Buatan Sendiri, Penuh Manfaat dan Kaya Nutrisi
Merdeka.com merangkum informasi tentang makanan penggemuk kucing buatan sendiri yang penuh manfaat dan kaya nutrisi.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Kenapa Imlek 2024 Disebut Sebagai Tahun Naga Kayu
Imlek 2024 disebut sebagai tahun Naga Kayu berdasarkan kalender Tionghoa.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk
Merdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 Cara Bikin Kue Keranjang Kukus, Cocok untuk Sajian Imlek
Kue keranjang atau Nian Gao adalah kue tradisional yang sering disajikan dalam perayaan Tahun Baru Imlek di berbagai budaya Tionghoa.
Baca SelengkapnyaJelang Imlek, Makna dan Keunikan Kuliner Akulturasi Tionghoa-Indonesia
Kuliner Imlek, baik yang hasil akulturasi maupun yang autentik, selalu membawa makna simbolis dan filosofis, seperti kue keranjang, kue lapis legit dan lainnya.
Baca SelengkapnyaMenengok Uniknya Lahung, Buah Eksotis dari Kalteng yang Banyak Khasiat dan Hanya Tumbuh di Indonesia
Buah yang tumbuh subur di daratan Pulau Kalimantan ini bukan hanya unik, melainkan juga memiliki khasiat bagi siapapun yang menyantapnya.
Baca SelengkapnyaPenghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Pasar Lama Kota Tangerang, Suguhkan Ragam Kuliner sampai Pernak Pernik Khas Imlek
Nuansa Imlek sudah terasa di area Pasar Lama Kota Tangerang. Pernak pernik sampai kuliner khas peranakan tersaji lengkap di sini.
Baca SelengkapnyaTukang Bakso Penuh Tato Dapat Rezeki Nomplok Dagangannya Diborong Mayjen TNI Kunto 'Rezeki Anak Salih'
Sang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca Selengkapnya