Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan keluarga Husen, pasien yang disebut ditolak RS Bayu Asih

Penjelasan keluarga Husen, pasien yang disebut ditolak RS Bayu Asih Husen dan keluarga. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Husen (10) anak dari pasangan Oman (34) dan Enoh (39) adalah pemegang Kartu Indonesia Sehat. Ia dikabarkan ditolak untuk berobat oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Purwakarta.

Bukan hanya itu, kabarnya, anak yang masih duduk di Kelas IV Sekolah Dasar itu tidak mendapatkan perawatan dan hanya diberikan resep oleh rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta tersebut.

Ayahanda Husen, Oman (34) saat ditemui di Rumah Sakit Bhakti Husada, Kecamatan Campaka menuturkan, kejadian sebenarnya pada bulan Ramadhan lalu, anaknya diketahui bermain lodong (meriam mainan terbuat dari bambu). Untuk menyalakan lodong tersebut, dibutuhkan bahan bakar berupa bensin yang biasanya dimasukkan ke dalam botol air minum.

Husen yang saat itu memegang korek api, secara tak sengaja menyalakan korek api. Sontak saja, tutup botol air minum yang dibuka oleh temannya segera disambar oleh percikan api yang muncul dari korek. Akibat kejadian ini, Husen menderita luka bakar serius. Pihak keluarga kemudian segera membawanya ke Rumah Sakit Bayu Asih.

Sampai di Bayu Asih, ruangan di rumah sakit itu diketahui penuh. Selain akibat banyaknya pasien, juga karena proses renovasi yang tengah dilakukan oleh rumah sakit tersebut. Husen kemudian dirawat di Instalasi Gawat Darurat rumah sakit yang memberlakukan Program Jaminan Kesehatan Gratis untuk seluruh masyarakat Purwakarta itu.

"Kami masuk IGD, diperiksa oleh dokter jaga dan sempat beberapa saat setelahnya dikasih resep obat. Tetapi, karena ruang perawatan penuh, sebagian besar sedang direnovasi, kami minta rujukan kesini (Rumah Sakit Bhakti Husada)," jelas Oman.

Menurut Oman, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi juga telah mengetahui kejadian yang dialaminya. Hari ini pun dia dikunjungi oleh staffnya dan diberikan bekal untuk biaya pengobatan dan biaya makan selama anaknya dirawat di rumah sakit.

"Alhamdulillah, ada staff Pak Bupati tadi datang berkunjung, kami diberikan bekal untuk biaya selama disini," katanya menambahkan.

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih pun memberikan klarifikasnya. Menurut Wakil Direktur RSUD Bayu Asih, Asep Gumelar mengatakan tidak benar jika pasien yang memiliki Kartu Indonesia Sehat ditolak oleh instansinya. Ia berujar selalu memberikan pelayanan prima kepada setiap pasien yang membutuhkan pengobatan.

"Setiap pasien, baik itu KIS, JAMPIS, atau pasien umum selalu kita terima. Ada tindakan kami saat ruangan penuh, misalkan dirujuk ke rumah sakit lain. Kalau ruangan tidak penuh tentu kami rawat disini," pungkasnya.

(mdk/hrs)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Asep, Terpaksa Berpuasa di Balik Jeruji Besi Jauh dari Keluarga

Kisah Asep, Terpaksa Berpuasa di Balik Jeruji Besi Jauh dari Keluarga

menjadi salah satu narapidana yang harus menjalani masa tahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut

Baca Selengkapnya
Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah

Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah

Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini

Baca Selengkapnya
Sadis, Pelajar Bunuh Satu Keluarga Diduga Sakit Hati Hubungan Asmara Tidak Direstui

Sadis, Pelajar Bunuh Satu Keluarga Diduga Sakit Hati Hubungan Asmara Tidak Direstui

Salah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tetap Khusyuk Beribadah di Tengah Cuaca Panas, Simak Momen Keluarga Atta Halilintar di Tanah Suci

Tetap Khusyuk Beribadah di Tengah Cuaca Panas, Simak Momen Keluarga Atta Halilintar di Tanah Suci

Meski membawa para suster, Atta dan Aurel Hermansyah kompak mengurus putri-putrinya sendiri saat berada di dekat Ka'bah.

Baca Selengkapnya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar

Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar

Ibunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.

Baca Selengkapnya
Heboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat

Heboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat

Kepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.

Baca Selengkapnya
Penuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian

Penuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian

Dosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya