Penjelasan BMKG Soal Hujan Es di Tengah Kabut Asap Pelalawan
Merdeka.com - Hujan sempat mengguyur sejumlah wilayah di Riau, termasuk Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti. Hanya saja kejadian ini membuat heboh warga di sana karena yang turun adalah hujan es.
Butiran berbentuk kristal lunak itu membuat suara berisik ketika jatuh di atap rumah warga. Usai hujan reda, beberapa warga lalu keluar rumah dan melihat apa yang sebenarnya turun dari langit.
Warga kaget ketika mengambil serpihan hujan itu di tanah. Beberapa warga yang memeganginya sempat mengabadikan dan menyebarkan videonya ke media sosial dan aplikasi WhatsApp.
"Ini adalah hujan es yang turun tadi di Desa Pulau Muda, Teluk Meranti," ucap pengambil video itu. Dikutip dari Liputan6.com.
Perekam butiran hujan es menyebut hal ini belum pernah terjadi di daerahnya. Dia pun merasa heran mengapa hujan yang sudah lama tidak turun membawa butiran es.
"Hujan es ini membuat heboh warga, ini dia butirannya yang seperti salju," ucap perempuan tadi.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun di Pekanbaru menyebut hujan es di Pelalawan turun pukul 13.00 WIB. Kejadian ini disebut sebagai fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi.
Menurut Analis BMKG Yudistira, hujan es biasanya turun disertai kilat ataupun petir serta angin kencang. Biasanya terjadi saat musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke hujan serta sebaliknya.
"Durasinya singkat. Sehari sebelum turun, udara pada malam hingga pagi hari terasa panas dan gerah akibat radiasi matahari cukup kuat disertai kelembapan udara cukup tinggi," terang Yudistira.
Di lokasi hujan es, tambah Yudistira, mulai pukul 10.00 WIB tumbuh cumulus (awan putih berlapis-lapis). Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
Tahap berikutnya, awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu kehitaman yang dikenal dengan awan Comulonimbus. Pepohonan di sekitar lokasi mulai bergoyang cepat.
"Akan terasa sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lokasi," terang Yudistira.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnya8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaCuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Masyarakat 27 Provinsi Ini Waspada Hujan Badai
Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca Selengkapnya23 Daerah Berpotensi Diterjang Hujan Badai, Ini Daftarnya
Hujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca Selengkapnya