Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan BMKG, Indonesia Diguyur Hujan Meski Tengah Musim Kemarau

Penjelasan BMKG, Indonesia Diguyur Hujan Meski Tengah Musim Kemarau Ilustrasi hujan. ©2018 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan mengapa Indonesia diguyur hujan meski saat ini masuk periode musim kemarau.

BMKG memprakirakan curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia hingga satu pekan ke depan. Salah satu penyebabnya yaitu fenomena La Nina.

"Fenomena La Nina pada bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah," ujar Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, Sabtu (16/7).

Guswanto juga mengungkapkan, selain La Nina, fenomena Dipole Mode di wilayah Samudra Hindia saat ini juga menunjukkan indeks yang cukup berpengaruh dalam memicu peningkatan curah hujan terutama di wilayah Indonesia bagian Barat.

Sementara itu, dalam skala regional, terdapat beberapa fenomena gelombang atmosfer yang aktif meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan, yaitu; MJO (Madden Jullian Oscillation), gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby yang terjadi pada periode yang sama.

Dia menjelaskan, adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat, mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer.

"Meskipun saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, namun, karena adanya fenomena-fenomena atmosfer tersebut memicu terjadinya dinamika cuaca yang berdampak masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," ujar Guswanto memaparkan.

Berikut prediksi potensi Hujan untuk periode sepekan ke depan 16 - 23 Juli 2022;

Sedang-lebat masih dapat terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut :

1. Jawa Barat

2. Jawa Tengah

3. Kalimantan Tengah

4. Sulawesi Utara

5. Sulawesi Tengah

6. Maluku Utara

7. Maluku

8. Papua Barat

9. Papua

Ringan - Sedang masih dapat terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut :

1. Aceh

2. Jambi

3. Sumatera Selatan

4. Kep. Bangka Belitung

5. Lampung

6. Banten

7. DKI Jakarta

8. DI Yogyakarta

9. Jawa Timur

10. Kalimantan Barat

11. Kalimantan Utara

12. Kalimantan Timur

13. Kalimantan Selatan

14. Gorontalo

15. Sulawesi Barat

16. Sulawesi Tenggara

17. Sulawesi Selatan

Guswanto mengingatkan wilayah Jabodetabek masih perlu mewaspadai potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di pada siang-sore hari terutama di wilayah Barat, Timur, dan Selatan.

Hujan Reda, 83 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir

Hujan mengguyur DKI Jakarta dan sekitar sejak Jumat (15/7/2022) malam menyebabkan aliran kali meluber hingga menggenangi pemukiman warga. Meski pada Sabtu (17/7/2022) siang hujan telah reda, namun di 83 Rukun Tetangga (RT) di DKI Jakarta genangan air belum juga surut.

Demikian dilaporkan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Muhammad Insyaf melaporkan pada pukul 12.00 WIB.

"BPBD mencatat genangan dari sebelumnya 92 RT saat ini menjadi 83 RT atau 0,272% dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta, dengan ketinggian >40 cm," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/7).

Insyaf menyampaikan, beberapa wilayah yang masih terdampak banjir antara lain di Jakarta Selatan terdapat 21 RT yang tersebar di Kelurahan Pondok Labu, Kelurahan Pondok Pinang, Kelurahan Tanjung Barat, Kelurahan Bangka, Kelurahan Cilandak Timur, Kelurahan Rawa Jati dan Kelurahan Pesanggrahan. Ketinggian rata-rata berkisar 50 centimeter sampai 100 centimeter.

"Ini akibat luapan Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, Kali Ciliwung dan Curah hujan yang tinggi," ujar dia.

Insyaf menerangkan, di wilayah Jakarta Barat juga demikian. Tercatat ada 16 Rukun Tentangga yang masih terendam banjir. Insyaf menyebut, diantaranya, Kelurahan Kedoya Selatan, Kelurahan Rawa Buaya, Kelurahan Duri Kosambi, Kelurahan Kembangan Utara, Kelurahan Kembangan Selatan, Kelurahan Kamal.

Isnyaf mengatakan, ketinggian air rata-rata 60 centimeter sampai 200 meter. "Ini juga akibat luapan Kali Pesanggrahan ditambah lagi luapan Kali Mokevart, Kali Angke dan curah hujan tinggi," ujar dia.

Sementara itu, di wilayah Jakarta Timur tersisa 46 RT yang masih tergenang air terdiri dari Kelurahan Cililitan, Kelurahan Cawang, Kelurahan, Bidara Cina, dan Kelurahan Kampung Melayu.

Insyaf menyebut, ketinggian air berkisar 60 centimeter sampai 200 centimeter. "Penyebabnya luapan Kali Ciliwung," ujar dia.

Insyaf menyampaikan, petugas BPBD disiagakan memantau semua genangan di semua kelurahan dan mengkoordinasikan pihak Sudin SDA untuk lakukan penyedotan genangan-genangan bersama lurah dan camat.

"Warga yang terjebak dalam keadaan darurat bisa menghubungi pihak BPBD DKI Jakarta dengan menghubungi nomor 112. Selain berkoordinasi dengan camat maupun lurah setempat, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan pihak Palang Merah Indonesia (PMI) guna memantau perkembangan genangan banjir," tandas dia.

Reporter: Ady Anugrahadi

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini

Penyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini

Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.

Baca Selengkapnya
Hujan di Jakarta Merata Sejak Pagi Hari Ini, Bagini Penjelasan BMKG

Hujan di Jakarta Merata Sejak Pagi Hari Ini, Bagini Penjelasan BMKG

Meningkatnya frekuensi hujan diakibatkan adanya aktivitas Monsun Asia Musim Dingin

Baca Selengkapnya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini

BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini

Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024

Baca Selengkapnya
BMKG Minta Masyarakat 27 Provinsi Ini Waspada Hujan Badai

BMKG Minta Masyarakat 27 Provinsi Ini Waspada Hujan Badai

Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.

Baca Selengkapnya
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran

Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran

Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.

Baca Selengkapnya
Terdampak El Nino, Sejumlah Daerah di Banten Alami Kekeringan

Terdampak El Nino, Sejumlah Daerah di Banten Alami Kekeringan

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Baca Selengkapnya
Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir

Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir

Penyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.

Baca Selengkapnya
Pemaparan di Sidang MK, Airlangga Ungkap Nilai Bansos Dampak El Nino di RI Lebih Rendah Dibanding India

Pemaparan di Sidang MK, Airlangga Ungkap Nilai Bansos Dampak El Nino di RI Lebih Rendah Dibanding India

Empat menteri Jokowi hadiri sidang PHPU di MK sebagai saksi

Baca Selengkapnya