Merdeka.com - Sial nian nasib AR dan EN (18), pelaku penjambretan istri seorang perwira polisi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dua warga Desa Pungkit, Kecamatan Lopok, itu ditangkap oleh polisi beberapa saat setelah beraksi. Sialnya, saat kabur salah satu tersangka malah masuk ke kantor Polres.

Ceritanya begini. Waktu itu, Ny Hermin Saogi, salah seorang korban mengatakan, kasus yang menimpanya ini bermula saat dia dalam perjalanan pulang dari mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pukul 22.00 WITA.

"Ketika melintas di Jalan Pendidikan menuju Mapolres Sumbawa, tanpa diduga sepeda motor Suzuki Satria yang dikendarai dua orang tersangka memepet sepeda motor yang saya kendarai dan langsung merampas dompet di tangan saya," katanya, Jumat (4/10).

Anggota Bhayangkari Polres Sumbawa ini berusaha mengejar pelaku sambil berteriak agar pengguna jalan lain dapat menolongnya. Ketika hendak melintas di depan Mapolres, para pelaku ini panik karena di depan puluhan anggota polisi termasuk suami korban, Iptu Saogi Ansar (Kaur Lantas) tengah menggelar operasi.

Akhirnya satu orang pelaku ditangkap, satu lainnya berhasil kabur masuk ke Mapolres, lalu loncat pagar besi dan masuk ke TK Bhayangkari yang berada di samping Mapolres, kemudian loncat tembok masuk ke SDN 2 Sumbawa, dan menghilang di kegelapan malam.

Seperti diberitakan Antara, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumbawa AKBP Karsiman SIK MM di Sumbawa Besar, Jumat, membenarkan penangkapan tersangka pelaku penjambretan yang diidentifikasi sebagai spesialis jambret itu.

"Saat ini kami sedang melakukan pengembangan penyidikan untuk mengungkap kemungkinan masih banyaknya aksi lain yang dilakukan pelaku penjambretan tersebut. Selain kita juga tengah memburu pelaku lainnya yang kini masih buron," ujarnya.

Tersangka pelaku penjambretan itu ditangkap ketika polisi tengah menggelar operasi Curat, Curas dan Curanmor (C3) di Jalan Raya depan Mapolres Sumbawa. Namun salah seorang rekannya yang teridentifikasi berinisial DI berhasil kabur dengan melompat dari sepeda motor.

Sebelum kabur, tersangka DI yang diketahui sebagai seorang residivis dan membawa senjata tajam, sempat melukai seorang anggota Satlantas, Polres Sumbawa Briptu Sanjani yang saat itu berusaha menangkapnya.

Hingga kini tersangka DI dalam pengejaran Tim Buser Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Sumbawa. Dari hasil pemeriksaan terhadap AR alias EN, terungkap bahwa ia telah melakukan aksi penjambretan di delapan tempat kejadian perkara (TKP).

Dari kasus penjambretan di delapan TKP itu, termasuk dua orang korbannya adalah anggota Bhayangkari Polres Sumbawa. Pengakuan AR ini diperkuat dengan barang bukti yang disita polisi berupa beberapa KTP dan kartu ATM yang diduga kuat milik para korbannya.