Pengusaha di Karawang dipolisikan gara-gara tulisannya di Facebook
Merdeka.com - Seorang pengusaha berinisial AS dipolisikan elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Karawang, tentang dugaan penistaan agama. Kapolres Karawang AKBP Andi Herindra mengatakan pihaknya mengapresiasi laporan yang disampaikan masyarakat, terkait pernyataan AS di akun media sosial pribadi yang dianggap menyudutkan umat Islam.
"Upaya hukum ini harus dihormati sebagai bentuk penyelesaian masalah. Kami akan menangani laporan tersebut secara profesional," kata Andi kepada wartawan, Senin (22/5). Dikutip dari Antara.
Puluhan elemen masyarakat Karawang dari ormas, LSM, OKP dan organisasi keagamaan mendatangi Mapolres Karawang untuk melaporkan Direktur PT TK, AS atas tuduhan penistaan agama dan pelecehan terhadap guru.
AS melalui akun Facebook-nya membuat status yang dinilai menghina umat Islam, guru dan masyarakat Karawang. Status yang ditulis AS itu mendapat reaksi keras dari netizen.
"Kami dari elemen masyarakat Karawang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Karawang melaporkan AS karena telah melecehkan umat Islam," kata Kordinator Forum Masyarakat Karawang Syukur Mulyono.
Ia menilai, AS bukan hanya menghina umat Islam dalam status media sosialnya, tapi juga menghina para guru di Karawang karena komentarnya.
Dalam status di akun Facebook-nya, AS menulis "Apakah anak zaman sekarang tahu, bahwa banyak tokoh PKI adalah pemuka agama (tentunya mayoritas dari Islam).
Sedangkan mengenai guru, AS menulis "Coba guru SMP/SMA/Dosen khususnya guru SMA di Karawang tolong bapak/ibu jelaskan di kelas tentang komunisme".
Setelah mendapat reaksi keras netizen, AS segera menyampaikan permintaan maaf melalui iklan permohonan maaf di media lokal.
AS mengaku khilaf saat menulis di dinding Facebook-nya. Ia mengaku menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannnya yang menyinggung umat Islam.
Dia berharap dengan dimuatnya permohonan maaf ini bisa membuat kondusifitas Karawang kembali sejuk, aman dan tenteram.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Aksi Kampus Menggugat, Guru Besar UGM Mengaku Dapat Pesan Makian via Whatsapp
Dalam pesan Whatsapp itu, dosen Fakultas Psikologi UGM ini dituding sebagai pendukung salah satu paslon capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaBertemu Influencer di Ternate, Ketum PSI Kaesang Dorong Kesejahteraan Guru
Kaesang mengungkapkan, perlu ada perubahan agar pekerjaan sebagai guru dapat lebih sejahtera. Sehingga mereka dapat fokus dengan profesinya tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Periksa Petugas Damkar Jaktim Terkait Kasus Dugaan Pencabulan Anak Kandung
Kasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Guru Agama Islam Dapat THR dari Kementerian Agama, Anggarannya Rp6 Triliun
Kemenag tidak pernah membedakan kesejahteraan Guru PAI dalam hal pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG). Setiap tahun anggarannya mencapai Rp6 triliun.
Baca SelengkapnyaDua Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Gedung di Bekasi, Polisi Selidiki Manajemen K3 Perusahaan
Dugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaAnies Kritik Pemerintah Bangun Kota Baru Tak Perhatikan Anggaran untuk Guru Honorer
Padahal, dia menilai guru berperan penting karena membantu negara membangun kualitas manusia.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM
Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi Kepala Puskesmas di Palembang soal Aturan Pegawai Wanita Dilarang Hamil Hingga Tahan Uang JKN
MG menyebut permasalahannya dianggap selesai karena hanya terjadi miskomunikasi.
Baca SelengkapnyaPolisi Ini Diuji Kesetiaannya dengan Pacar oleh Atasan, Aksinya Sukses Bikin Kekasih Klepek-klepek
Viral di media sosial sosok polisi yang duji kesetiannya dengan pacar oleh atasannya.
Baca Selengkapnya