Pengedar sabu 41 kg di Kalideres ngaku dapat upah Rp 10 juta
Merdeka.com - LY, pengedar sabu 41,6 kg yang dibekuk di Kalideres mengaku diupahi 5.000 yuan rmb atau sekitar Rp 10 juta. Sementara LX, rekan LY meregang nyawa usai dibedil penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.
"Jadi yang bersangkutan ini dikasih 5000 yuan rmb atau kurang lebih 10 juta. Segala biaya dipegang tersangka ini (LX) dia otaknya, otak pengendali di sini. Dia (LY) hanya anak buahnya saja," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Jaya Kombes Nico Afinta kepada wartawan di kantornya, Senin (24/7).
Kini, lanjut Nico, pihaknya tengah mendalami upah Rp 10 juta seperti pengakuan LY.
"Ini pengakuan sementara, perlu didalami yang kemarin kelas kapal sampai 200-400 yuan per orang itu besar ya, ini nilainya 40 kg jadi masuk akal juga itu uang mereka tinggi," kata Nico.
Di China sendiri, LY tinggal di daerah dengan tingkat perekonomian masih rendah. Tepatnya di daerah pertanian.
"Jadi tinggalnya di guang dong tinggalnya di atas, daerahnya di pertanian memang ekonominya tidak terlalu tinggi ya, diimingi-imingi itu makanya dia datang ke sini," pungkasnya.
Sebelumnya, Sabu sekira 41,6 kilogram disita jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro menggerebek sebuah ruko DD 2 Nomor 9, Taman Surya V, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (18/7). Empat pelaku turut diamankan dalam pengungkapan kasus narkoba tersebut. Dua warga negara China diamankan dalam penggerebekan tersebut. Keduanya berinisial LX dan LY yang berperan sebagai penyewa ruko dan dua WNI yang bertugas sebagai kurir.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg
Kenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melambung, Ketahui Sejumlah Bahan Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi Putih
Indonesia sebenarnya memiliki sangat banyak sumber karbohidrat yang tidak kalah dari nasi. Ketahui sejumlah alternatif pangan yang bisa menjadi pengganti nasi.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen
H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaIni Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaHarga Beras Naik dan Langka di Pasaran, Ternyata Ini Biang Keroknya
Saat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca SelengkapnyaPenghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca Selengkapnya