Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat: Jokowi versus SBY di Pilgub Jatim

Pengamat: Jokowi versus SBY di Pilgub Jatim Dr Romy Hermawan, pakar politik Universitas Brawijaya. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Pertarungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur dinilai tak ubahnya kontestasi antara Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Konstelasi pun berlangsung dinamis.

“Ya ini memang tak ubahnya Jokowi versus SBY ya. Jokowi sudah menunjukkan sinyal kuat dukungan ke calon yang diusung PDI Perjuangan, yaitu Gus Ipul (Saifullah Yusuf) dan Puti Guntur Soekarno, saat mengundang Puti dalam peringatan Hari Lahir Pancasila awal Juni lalu,” ujar pengamat politik Universitas Brawijaya, Dr Romy Hermawan, Selasa (19/6).

Sinyal dukungan itu makin kuat, lanjut Romy, dengan beredarnya video penjelasan dari Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi tentang alasan presiden RI ke-7 mendukung Gus Ipul-Puti. Seknas Jokowi adalah organ relawan penyokong Jokowi sejak 2014.

“Nah, sinyal-sinyal Pak Jokowi itu lantas ‘dibalas’ oleh SBY dengan melakukan roadshow di Jatim jelang hari H coblosan ini,” kata doktor lulusan Universitas Potsdam Jerman tersebut.

Menurut dia, aroma Jokowi versus SBY di Pilgub Jatim memang sudah terbaca sejak awal. Jatim adalah wilayah “seksi” yang secara elektoral selaku diperebutkan di panggung politik nasional. Dari sisi SBY, Jatim adalah tanah kelahirannya yang secara psikologi politik harus direbut kembali setelah jeblok dalam Pemilu 2014.

Apalagi, dalam sejumlah survei terbaru, elektabilitas Partai Demokrat di Jatim dan nasional belum juga beranjak naik, padahal Pemilu 2019 tinggal hitungan bulan. Survei Alvara Research yang dipublikasikan akhir Mei lalu, misalnya, elektabilitas Demokrat di Jatim baru 6,6 persen. Angka itu tertinggal jauh dari PDIP, PKB, dan Gerindra yang masing-masing menggaet 26,9 persen, 20,8 persen, dan 12,1 persen.

Survei Charta Politica bulan Juni 2018 juga menunjukkan hasil senada. Elektabilitas Demokrat sebesar 6,3 persen, ketinggalan cukup jauh dibanding PKB, PDIP, dan Gerindra yang elektabilitasnya selalu di atas dua digit.

“Dengan posisi seperti itu, menjadi masuk akal jika Demokrat menjadikan Pilgub Jatim sebagai pengungkit suara dengan memanfaatkan Khofifah dan Muslimat NU. Tidak ada makan siang gratis di politik, pasti ada pembicaraan tertentu SBY dan Khofifah, yang bisa jadi arahnya adalah mengarahkan suara Muslimat untuk mengangkat Demokrat,” papar Romy.

Adapun dari sisi Jokowi, Jatim adalah wilayah berpopulasi besar yang harus dimenangkan untuk mendukung pencalonannya kembali sebagai presiden pada Pilpres 2019.

“Yang sudah mendeklarasikan dukungan ke Jokowi kan memang pasangan Gus Ipul dan Puti. Di setiap orasi bahkan Puti selalu menyebut Jokowi. Ini yang akhirnya membuat Jokowi nyaman bila yang menang adalah Gus Ipul dan Puti,” terang Romy.

Dia menambahkan, konstelasi Pilpres juga membuat dinamika antara Jokowi dan SBY semakin dinamis, yang tentu saja menjalar hingga ke daerah-daerah besar yang menghelat Pilkada seperti Jatim.

“Apalagi ada info, AHY sudah hampir pasti tidak akan diakomodasi sebagai cawapres Jokowi karena Jokowi akan menggaet kelompok hijau atau profesional. Itu yang semakin membuat posisi SBY dan Jokowi berhadap-hadapan, termasuk menjalar ke Jatim,” pungkasnya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.

Baca Selengkapnya
Yusril Jawab Ahli Kubu Anies Soal Suara Prabowo Melejit Efek Blusukan Jokowi, Singgung Megawati Vs SBY di Pilpres 2004

Yusril Jawab Ahli Kubu Anies Soal Suara Prabowo Melejit Efek Blusukan Jokowi, Singgung Megawati Vs SBY di Pilpres 2004

Yusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.

Baca Selengkapnya
Isu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP

Isu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP

Namun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bertemu Surya Paloh, PAN: Pilpres Sudah Selesai Saatnya Duduk Bersama

Jokowi Bertemu Surya Paloh, PAN: Pilpres Sudah Selesai Saatnya Duduk Bersama

Saleh menyebut adanya silaturahmi seperti itu, akan mengurangi ketegangan antar pendukung.

Baca Selengkapnya
Soal Pengusul Pertemuan dengan Surya Paloh di Istana, Ini Jawaban Jokowi

Soal Pengusul Pertemuan dengan Surya Paloh di Istana, Ini Jawaban Jokowi

Menurut Jokowi, tidak penting siapa yang lebih dulu mengundang pada pertemuan itu.

Baca Selengkapnya
TKN Yakin Jokowi Dukung Prabowo 200%: Tidak Mungkin Lepaskan Gibran

TKN Yakin Jokowi Dukung Prabowo 200%: Tidak Mungkin Lepaskan Gibran

Menurut TKN, tidak mungkin Jokowi melepaskan begitu saja putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka menghadapi kontestasi Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi

Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi

Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi

Baca Selengkapnya
Kaesang Buka Pintu Lebar-Lebar untuk Jokowi Gabung PSI

Kaesang Buka Pintu Lebar-Lebar untuk Jokowi Gabung PSI

FX Rudy sudah tidak lagi menganggap Jokowi sebagai kader partai banteng moncong putih itu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya