Merdeka.com - Kasus pembunuhan Sumarminah (65) menyisakan cerita mengejutkan. Pelaku Solehudin alias Joko dengan korban ternyata sudah saling mengenal. Keduanya pun sempat melakukan hubungan intim.

Wakil Kapolresta Depok AKBP Candra Kumara mengatakan sebelum tewas, Sumarminah dan Soleh alias Joko sempat berhubungan layaknya suami istri. Hubungan itu dilakukan tanpa paksaan alias suka sama suka.

"Hanya satu kali saja (berhubungan intim). Diduga suka sama suka karena untuk ritual," ungkapnya.

Namun ritual apa yang dilakukan keduanya hingga saat ini masih didalami. Termasuk apakah pelaku yang bernama Joko ini merupakan dukun bisa menggandakan uang. "Ini yang masih didalami. Kita akan infokan nanti kalau sudah ada update," ungkapnya.

Sedangkan Joko menceritakan perihal nenek Sumarminah (65) yang telah dibunuhnya beberapa waktu lalu. Dia mengungkapkan bahwa mereka sempat berhubugan badan setelah korban merasa putus asa lantaran ritual pencarian ke makam kuno tak membuahkan hasil.

"Saya bertanya pada dia (Sumarminah) sekarang mau bagaimana lagi? Terus dia bilang, 'saya mau jalan pintas'," kata Joko menirukan ucapan Sumarminah, Minggu (8/1).

Jalan pintas yang dimaksud adalah melakukan hubungan badan. Walaupun sempat merasa berdosa, namun Joko tetap mengikuti apa yang diinginkan Sumarminah. Harapannya, Sumarminah bisa mendapatkan air mani Joko yang akan digunakan sebagai jimat.

"Dia mau ambil itunya (air mani). Kalau disimpan itu bisa buat penangkal yang minjami uang ke dia bisa enggak nagih. Sama untuk ngelancarin rezeki," ungkapnya.

Diceritakan Joko bahwa Sumarminah sudah mengetahui ritual itu sebelum berkenalan dengannya. Berdasarkan keterangan Joko, sebelumnya Sumarminah pernah melakukan ritual itu tapi bukan dengan dirinya.

"Saat itu berhasil, tapi pas tahun 2008 dia ambruk (bangkrut), terus berusaha lagi tapi belum ada hasilnya," katanya.

Selain itu, Joko juga mengungkapkan didatangi arwah Sumarminah (65) pada malam ketiga setelah membunuh. Saat itu Joko sedang tidur di kontrakannya di Cinangneng, Bogor. Sumarminah datang dan hanya diam saja depan Joko.

"Sekitar jam setengah satu malam pas hari ketiga dia datangnya," kata Joko saat prarekonstruksi, Selasa (10/1).

Joko hanya terdiam melihat arwah Sumarminah. Penampakan nenek itu tak berlangsung lama. Setelah itu dia langsung menghilang. "Saya sempat kaget tapi enggak ngerasa takut sih," ungkapnya.

Sebelum didatangi arwah korban, Joko juga sempat mengalami hal tak wajar. Pada malam pertama usai membunuh dia kedatangan ayam berbulu hitam di kontraknnya. "Saya heran ini ayam dari mana karena sekitar kontrakan enggak ada yang piara ayam," ceritanya.

Duda satu anak itu mengaku menyesali perbuatannya. Dia mengaku merasa kasihan dengan Sumarminah namun dia juga merasa kesal karena terus ditagih hutang oleh rentenir.

"Ya nggak tega juga karena sudah tua si ibu. Tapi saya kesal jadi khilaf," tuturnya.

Retno Ciptaningsih, anak Sumarminah saat dikonfirmasi memilih tutup mulut soal kasus yang menimpa ibunya. Ketika ditanya soal kasus tersebut Retno menolak memberi keterangan.

"Maaf ya kalau untuk masalah ini saya no comment," kata Retno, Selasa (10/1).

Ketika ingin dikonfirmasi perihal perkenalan ibunya dengan Solehudin alias Joko, Retno pun enggan berbicara. Dia mengatakan sudah menyerahkan sepenuhnya pada penyidik.

"Mohon maaf ya tanyakan saja ke polisi. Terima kasih," pungkasnya.

Joko dijerat pasal berlapis yaitu 328, 333 dan 340 KUHP tentang penyekapan, perampasan kemerdekaan dan pembunuhan berencana dengan ancaman minimal 20 tahun dan maksimal hukuman mati.