Pengakuan IDI dan orangtua soal kematian dokter Andra
Merdeka.com - Meninggalnya Dionisius Giri Samudra (24) atau akrab disapa dokter Andra, membuka tabir tentang kesulitan dihadapi oleh para petugas kesehatan di pedalaman dan daerah terpencil. Tekad dan pengabdian menjadi modal utama mereka bisa bertahan.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengaku prihatin dengan peristiwa dialami dokter Andra. Namun menurut mereka, kasus seperti itu pernah terjadi sebelumnya di Aceh.
"Seminggu yang lalu di Aceh ada juga, tetapi tak terekspos media. Padahal, selama ini kita sudah berkali-kali meminta agar harus diatur penempatan petugas kesehatan. Kami telah meminta kepada pemerintah dan DPR," kata Sekretaris Jenderal IDI, Daeng Muhammad Faqih, saat ditemui di area Kargo Bandara Soekarno-Hatta, kemarin.
Seharusnya, kata Faqih, tenaga medis ditugaskan di daerah diberikan berbagai pembekalan. Termasuk perlindungan akan keselamatan mereka.
"Paling penting adalah bagaimana perlindungan kepada tenaga medis, kan aneh sinyal bisa enggak masuk di sebuah wilayah, tapi dokter bisa masuk. Dapat dibayangkan, jika terjadi apa-apa dengan dokter dan perawat kita. Kadang ada yang naik boat, hilang entah ke mana. Jangan kemudian kami disalahkan agak malas ke sana (daerah pedalaman)," ujar Faqih.
Menurut Faqih, seluruh dokter magang seperti dokter Andra, tak ada yang dilengkapi dengan jaminan kesehatan, tak ada asuransi jiwa, dan minim sekali sarana prasarana disediakan pemerintah. Sekalipun, kata Faqih, Kemenkes menyatakan dokter Andra meninggal murni karena kondisi kesehatan yang terus menurun.
"Tapi harus ada makna bagi mereka yang tengah bertugas untuk negara. Dalam setiap putaran (setiap tahun ada magang) kami ingat selalu ada kasus seperti ini, dan kami sudah bilang ke DPR soal ini," tambah Faqih.
Faqih menyatakan turut berduka dengan meninggalnya dokter Andra, saat hendak melakukan magang di lokasi terpencil, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Namun dia menyatakan, seharusnya peristiwa itu tidak terjadi jika pemerintah mau memperhatikan para petugas kesehatan.
Faqih mengakui, menjadi seorang dokter itu tidak mudah dan memerlukan biaya besar saat menempuh pendidikan. Dia melanjutkan, dapat dibayangkan bagaimana seorang dokter muda harus melakukan magang dan mengabdikan ilmunya ke lokasi terpencil, tetapi dengan fasilitas minim. Apalagi segala sesuatunya tak dipersiapkan oleh pemerintah.
"Jangan bicara kesejahteraan deh. Perlindungan dan persiapan kita di lokasi. Seperti ini, tidak bisa hanya Kemenkes saja yang mempersiapkan, tetapi harus seluruh kementerian," lanjut Faqih.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaArti Mata Kedutan Sebelah Kiri Atas, Petanda Baik atau Buruk?
Menurut primbon, mata berkedut bisa saja pertanda baik. Tapi menurut medis, mata berkedut justru sesuatu yang normal, atau bahkan bisa menjadi tanda masalah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perjuangan Dokter Kandungan Diungkap Istri, Tetap Layani Pasien di Bandara Padahal Mau Liburan
Diungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.
Baca SelengkapnyaOrgan Dalam Anak Tamara Diperiksa untuk Memastikan Penyebab Kematian
Kondisi jasad D telah membusuk, tim dokter membutuhkan waktu untuk memastikan penyebab kematian
Baca SelengkapnyaKasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaCerita Dokter Pasiennya Usia 25 Tahun Mendadak Masuk IGD lalu Divonis Gagal Ginjal, Ternyata Sering Minum Pil Diet
Setelah menjalani pemeriksaan, hasilnya mampu membuat dokter sedih hingga gregetan.
Baca SelengkapnyaDituduh Cabuli Istri Pasien yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi saat Disidang
Dokter spesialis ortopedi inisial MY membantah telah mencabuli istri pasiennya, wanita hamil berinisial TA (22). Dia siap dihukum jika tuduhan itu terbukti.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca Selengkapnya