Merdeka.com - Tim kuasa hukum Novel Baswedan, Saor Siagian menilai ada kejanggalan yang dilakukan Polri dalam melengkapi berkas penyidikan dua tersangka kasus penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan.

"Polisi memaksakan. Karena Novel dan beberapa saksi mengatakan bukan kedua orang tersebut pelakunya," ujar Saor saat dikonfirmasi, Rabu (26/2).

Menurut Saor, pelaku asli penyerangan air keras tersebut hingga kini belum tertangkap. Saor mengatakan Polri memaksakan lantaran masa penahanan dua orang terduga pelaku tersebut akan habis.

"Besok kan penahan (oleh) polisi habis. Makanya (berkas penyidikan) dipaksakan (lengkap). (Supaya) menjadi tahanan jaksa," kata Saor.

Saor hanya berharap kepada jaksa penuntut umum untuk nantinya membuktikan apa yang dia katakan. "Silakan jaksa menguji di pengadilan. Publik bisa mengawasi," kata Saor.

Sebelumnya, berkas perkara kedua tersangka penyerang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dinyatakan lengkap atau P21.

Menurut Argo, pihaknya telah melimpahkan penyerang Novel Baswedan berikut barang buktinya ke Kejaksaan Tinggi DKI.

"Pada hari Selasa 25 Februari 2020, berkas perkara tersangka RKM dan RB dinyatakan sudah lengkap (P21)," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono.

Reporter: Fachrur Rozie