Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peneliti: Sungai di Sumbar Urutan Ketiga Paling Tercemar Mikroplastik di Indonesia

Peneliti: Sungai di Sumbar Urutan Ketiga Paling Tercemar Mikroplastik di Indonesia Sunggai Batang Arau dilihat dari atas Jembatan Siti Nurbaya Kota Padang. ©2022 Merdeka.com/Lisa Septri Melina

Merdeka.com - Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) yang diinisiasi oleh Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menempatkan Sumatera Barat (Sumbar) di urutan ketiga provinsi dengan sungai paling terkontaminasi mikroplastik di Indonesia pada 2022 . Urutan itu didasarkan pada hasil penelitian terhadap 68 sungai di 24 provinsi.

"Iya benar. Berdasarkan penelitian yang kita lakukan terhadap 68 sungai di Indonesia, Sumatera Barat menempati posisi tertinggi ketiga sebagai sungai terkontaminasi mikroplastik," ujar peneliti Ecoton, Prigi Arisandi kepada merdeka.com, Jummat, (30/12).

Sambungnya, pihaknya yang tergabung dalam tim ekspedisi melakukan pengujian kandungan air pada 7 sungai di Sumbar pada Mei 2022 lalu, yakni sungai Batang Arau, Sungai Kuranji, Sunggai Seblat, Sunggai Batang Agam, Sungai Batang Masang Pasaman, sungai yang terdapat di Singkarak, serta sungai Asahan Silo Karet.

"Dari peneltian tersebut ditemukan 508 partikel mikroplastik per liter air yang kita uji," sambungnya.

Jawa Timur Terparah

Posisi pertama sungai paling terkontaminasi mikroplastik ditemukan di Provinsi Jawa Timur dengan 636 partikel mikroplastik per liter air yang diuji. Kemudian urutan kedua ditemukan di Provinsi Sumatera Utara dengan 520 partikel mikroplastik per liter air yang diuji.

Sumatera Barat yang berada di posisi ketiga disusul Bangka Belitung yang menempati posisi keempat dengan 497 partikel per liter air, kemudian urutan kelima Provinsi Sulawesi Tengah 417 partikel per liter air yang diuji.

Pada tahun 2022, sungai terkontaminasi mikroplastik di Indonesia didominasi oleh fiber 49.20%, filamen 25.60%, serta fragmen 18.60%. Fiber berasal dari degradasi kain sintetik akibat kegiatan rumah tangga pencucian kain, laundry dan juga limbah industri tekstil. Fiber juga disebabkan sampah kain yang tercecer di lingkungan yang terdegradasi karena proses alam.

Kemudian filamen berasal dari degradasi sampah plastik sekali pakai, berupa kresek, botol plastik, kemasan plastik, dan jaring nelayan. Serta fragmen yang berasal dari degradasi sampah plastik sekali pakai dari jenis seperti kemasan sachet, tutup botol, botol shampo serta sabun.

"Sampah tersebut banyak ditemukan pada bantaran dan badan sungai, sehingga bisa dikatakan keadaan sungai di Indonesia hingga saat ini masih dinilai buruk," tuturnya.

Manajemen Pengelolaan Sampah Buruk

Peneliti menduga penyebab utama pencemaran mikroplastik di sungai Indonesia adalah akibat manajemen tata kelola sampah yang buruk.

"Tata kelola sampah di Indonesia belum merata, regulasi terkait tata kelola sampah di level daerah masih minim. Bahkan dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia hanya 45% yang sudah memiliki Perda Persampahan dan Perda Retribusi Persampahan," jelas Prigi.

Padahal Presiden Jokowi telah meminta pengelolaan sampah harus menjadi program penting dibuat terpadu dan sistemik. Harus ada keterlibatan masyarakat dan swasta serta sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Ia mengatakan, masalah yang disebabkan mikroplastik lebih besar dari yang biasanya diperkirakan, sehingga dinilai berbahaya dan mengancam keberlangsungan makhluk hidup. Berdasarkan komponennya plastik tersusun oleh senyawa utama meliputi styrene, vinil klorida, dan bisphenol A.

"Apabia tubuh terpapar oleh senyawa tersebut maka akan menyebabkan iritasi atau gangguan pernafasan, mengganggu hormon endokrin sampai berpotensi menyebabkan kanker," tuturnya.

Senyawa dari plastik memiliki aktivitas mengganggu hormon estrogen sehingga jika masuk ke dalam tubuh dapat meniru hormon estrogen. "Senyawa ini dapat menurunkan kadar hormon testosteron plasma dan testis, LH plasma, dan juga menyebabkan morfologi abnomal seperti penurunan jumlah sel Leydig pada biota jantan," ujarnya.

"Melihat begitu tercemarnya sungai di Indonesia akibat sampah plastik ini, sudah saatnya pemerintah pusat dan daerah segera membuat kebijakan dan strategi untuk menyelesaikan masalah persampahan dan tata kelola sampah di Indonesia agar sampah plastik tidak bocor ke lingkungan yang menjadi cikal bakal mikroplastik," katanya.

(mdk/yan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemendagri Menilai Sumsel Paling Cepat Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem di Sumatera

Kemendagri Menilai Sumsel Paling Cepat Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem di Sumatera

Staf khusus Menteri Dalam Negeri Kastosius Sinaga mengapresiasi langkah pejabat Gubernur Sumatera Selatan menurunkan angka kemiskinan di persentase nol persen.

Baca Selengkapnya
22 Desember 1948: Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat

22 Desember 1948: Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat

Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pertamina Siagakan 128 SPBU Khusus di Jalur Mudik Sumatera Barat, Cek Lokasinya di Sini

Pertamina Siagakan 128 SPBU Khusus di Jalur Mudik Sumatera Barat, Cek Lokasinya di Sini

Musim mudik lebaran, Pertamina siagakan 128 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang siaga di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya
12 Petugas Penyelenggara Pemilu di Sumbar Meninggal Dunia dan 50 Lainnya Sakit

12 Petugas Penyelenggara Pemilu di Sumbar Meninggal Dunia dan 50 Lainnya Sakit

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 12 petugas Pemilu Sumbar meninggal dunia dan 50 orang jatuh sakit pada pelaksanaan Pemilu.

Baca Selengkapnya
Airnya Jernih, Momen Mayjen Kunto Tergoda Langsung Nyemplung ke Sungai Bareng Prajurit TNI

Airnya Jernih, Momen Mayjen Kunto Tergoda Langsung Nyemplung ke Sungai Bareng Prajurit TNI

Momen Mayjen Kunto Arif Wibowo ikut nyemplung ke sungai saat kunjungan kerja ke Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Spesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!

Spesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!

Penemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.

Baca Selengkapnya
Melihat Ketangguhan Pasukan Elit TNI AU Kopasgat, Tenteng Senjata Siap Amankan Pangkalan Udara Tertinggi di Indonesia

Melihat Ketangguhan Pasukan Elit TNI AU Kopasgat, Tenteng Senjata Siap Amankan Pangkalan Udara Tertinggi di Indonesia

Ada ketangguhan dan kesiapan bertempur yang nampak di setiap wajah anggota dari satuan Kopasgat berikut ini.

Baca Selengkapnya
Dikabarkan Ada Bongkahan Emas di Puncaknya, Ini 4 Fakta Menarik Gunung Talamau Pasaman Barat

Dikabarkan Ada Bongkahan Emas di Puncaknya, Ini 4 Fakta Menarik Gunung Talamau Pasaman Barat

Gunung Talamau menjadi salah gunung tertinggi di Sumatra Barat yang termasuk dalam kategori tipe gunung api tidak aktif.

Baca Selengkapnya