Pendatang di Banyuwangi Diberi Tiga Pilihan Tempat Isolasi dan Dipantau Bersama
Merdeka.com - Pendatang yang pulang ke Kabupaten Banyuwangi bakal diminta mengisi surat perjanjian bersedia menjalani isolasi secara disiplin selama 14 hari untuk mencegah sebaran virus Corona (Covid-19).
Sebelumnya, pendatang khususnya dari Pulau Bali bakal diantar ke Gedung Olah Raga (GOR) dan diminta memilih tiga pilihan tempat isolasi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, tiga pilihan tersebut antara lain melakukan isolasi di GOR dan di fasilitas rumah isolasi yang disediakan pemerintah di setiap desa atau isolasi mandiri di rumah sendiri dengan kontrol ketat dari Babinkamtibmas dan Puskesmas.
"Di desa kita siapin rumah singgah, di Pemda kita siapkan GOR ini untuk transit dan dormitory yang sudah direnovasi ada AC-nya juga. Tapi rata rata mereka tidak mau isolasi yang disiapkan di desa atau di sini (kota), rata rata mau isolasi di rumah mandiri," kata Anas, Sabtu (9/5).
Bila pemudik memilih isolasi di desa atau mandiri di rumah masing-masing, maka selain harus mengisi perjanjian juga bakal dijemput petugas dari kecamatan dan desa.
"Maka mereka hanya boleh dijemput petugas dari kecamatan dan desa, termasuk sebagai bentuk pertanggungjawaban agar mereka mau melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan didampingi oleh Puskesmas," katanya.
Pilihan para pemudik yang rata rata memilih isolasi mandiri di rumahnya tetap dihargai oleh Pemkab Banyuwangi. Meski demikian, bila masyarakat dan Babinkamtibmas yang mengawasi mendapati pemudik tidak disiplin Isolasi, maka harus bersedia dibawa ke GOR.
"Jika melanggar, satgas desa akan membawa mereka kembali ke GOR untuk diisolasi," katanya.
Anas meminta kepada masyarakat mulai dari RT dan RW kompak mengawasi warga yang datang dari luar kota untuk disiplin isolasi. Sebabnya perlu kesadaran bersama untuk mencegah agar pemudik yang berpotensi membawa virus corona dari zona merah luar kota bisa dicegah bersama.
"Kita sudah berupaya nyiapin tempat, makan gratis (di GOR atau rumah singgah), tapi pilihan itu kita hormati. Maka perlu kerja bersama agar tidak sampai membawa virus dari luar kepada keluarga mereka atau desa mereka," kata Anas.
Saat ini, Pemkab Banyuwangi menyiapkan pendataan semua pemudik dari berbagai pintu masuk utama lewat nomor induk di KTP, kemudian dimasukkan ke sistem Smart Kampung yang terkoneksi di desanya masing-masing. Sistem tersebut bakal mempermudah petugas di kecamatan maupun desa untuk memantau pemudik baru yang datang.
"Kita fokus salah satunya dari Bali, karena memang banyak pekerja bawah maupun pengusaha yang tinggal di Bali. Seperti pekerja bangunan, secara fisik sehat, tapi kita tidak tahu dia memang sehat atau Orang Tanpa Gejala (OTG)," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arus Mudik Lebaran, Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes di Pos Kesehatan dan Tempat Wisata
Pemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya Berkat Pengembangan Sektor Kelautan
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaTeguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara
Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Ipuk Perpanjang Kontrak 2.131 PPPK
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta agar para tenaga PPPK untuk bekerja keras.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Pantau Layanan Publik Usai Libur Lebaran
Tujuannya untuk memastikan seluruh pelayanan sudah aktif dan pengunjung dapat terlayani dengan baik.
Baca SelengkapnyaBerkantor di Desa Bumiharjo, Bupati Ipuk Gali Berbagai Potensi Pertanian
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca SelengkapnyaBawaslu Nilai Jokowi Boleh Bagikan Bansos, Kecuali Ajak Memilih Paslon
Bawaslu sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi terkait mekanisme penyaluran bantuan sosial saat kontestasi pemilu.
Baca SelengkapnyaTinggalkan Hidup Enak di Istana, Ini Sosok Mbah Demang Keturunan Raja Bangkalan yang Memilih Jadi Warga Biasa
Dalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca Selengkapnya