Pencopotan Kapolri di tengah jalan diduga bermuatan politis
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengganti Kapolri Timur Pradopo Agustus atau September tahun ini. Padahal, masa pensiun Timur Pradopo baru akan berakhir di Januari tahun mendatang.
Banyak yang menilai, pergantian Kapolri ini terkesan terburu-buru, lantaran maju 5 bulan sebelum masa pensiun Timur Pradopo berakhir. Apalagi, tahun mendatang merupakan tahun Pemilihan Presiden 2014. Muncul dugaan SBY menyiapkan agenda politik tertentu melalui pergantian Kapolri ini. Benarkah?
Anggota Komisi III DPR RI Syarifuddin Suding pun menilai demikian. Politisi Hanura ini mengatakan tidak mungkin SBY secara tiba-tiba merencanakan pergantian Kapolri dalam waktu dekat.
"Pak Timur kok tiba-tiba dipergantikan, ini bernuansa politis ketimbang alasan yang sebenarnya," ujar Syarifudin saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (11/4).
Anggota komisi hukum DPR ini mengatakan tidak mungkin alasan SBY mengganti Kapolri hanya untuk menjaga efektivitas pengamanan Pemilu 2014. Menurutnya, SBY pasti merencanakan sesuatu yang lebih dari alasan yang sebenarnya.
"Tidak ada alasan yang mendasar apa alasannya untuk mengganti Pak Timur. Saya rasa ini ada agenda tertentu," ujarnya.
Dia pun yakin masyarakat juga memiliki penilaian yang sama dengan dirinya. Syarifudin hanya berharap agar pergantian itu tidak dijadikan alat politik oleh SBY di 2014.
"Ya kita berharap (pergantian Kapolri) tidak dijadikan alat politik tertentu," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKapolri dan Gubernur DIY Gelorakan Pemilu 2024 Damai
Pemilu bukan hanya olah politik, melainkan sebagai olah budaya dalam meningkatkan mutu di masyarakat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik
Rasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi Polri Terkait Pesan Jenderal Sigit soal ‘Pemimpin Melanjutkan Estafet’
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit mengatakan sosok presiden selanjutnya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaKapolri: Jika Pemilu Gagal, Bisa Terjadi Bencana Demografi dan Pembangunan Alami Kemunduran
Listyo mengatakan, pemilu kali ini berbeda dari sebelumnya, juga memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak.
Baca SelengkapnyaPolri Ingatkan Pemudik Lapor RT Jika Tinggalkan Rumah Kosong dan Kendaraan
Imbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaKapolri Soal Estafet Kepemimpinan, Gus Imin: Keberhasilan Dijaga, Kegagalan Dirombak
Sebelumnya Kapolri mengatakan kriteria pemimpin selanjutnya harus mampu meneruskan estafet kepemimpinan Jokowi
Baca Selengkapnya