Merdeka.com - Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menemukan sejumlah titik yang diduga sebagai lokasi pertambangan ilegal di Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Barat. Temuan itu berdasarkan pantauan lewat udara.

Tampak lubang-lubang menganga yang diuruk pakai alat berat ekskavator di kawasan Sungai Mas (Aceh Barat), dan kawasan hutan yang gundul di wilayah Lamno (Aceh Jaya).

"Di Lamno terpantau satu titik illegal logging. Kemudian di Aceh Barat, tepatnya di Sungai Mas, ditemukan beberapa lokasi pertambangan illegal mining," kata Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh, Kombes Winardy, Selasa (14/2).

Atas temuan itu, Winardy menyebut bakal melakukan penegakan hukum serta memberikan edukasi ke masyarakat di wilayah pertambangan tanpa izin tersebut.

Dia mengakui aparat penegak hukum terkendala dalam melakukan penegakan hukum atau memberi efek jera kepada masyarakat yang melakukan illegal logging atau illegal mining. Sebabnya, kegiatan tersebut telah melekat jadi mata pencaharian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kami juga mempertimbangkan soal ini. Dan ini menjadi kendala juga dalam penegakan hukum. Oleh karena itu, kami mendorong masyarakat untuk mengurus perizinan sesuai peruntukan," ujarnya.

Winardy berharap, Dinas ESDM Aceh nantinya juga bisa mendorong masyarakat atau kelompok masyarakat, untuk membuat koperasi atau Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) untuk mengajukan perizinan pertambangan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Selain itu, tuturnya, pemerintah daerah setempat juga harus berupaya agar pertambangan tanpa izin ini mendapat payung hukum.

"Pemda akan berkoordinasi dengan legislatif sampai ke pemerintah pusat agar adanya wilayah pertambangan rakyat," pungkasnya.