Pemudik dari Jawa Tengah dominasi arus balik di Terminal Pulo Gebang
Merdeka.com - Lonjakan penumpang pada berbagai transportasi publik pun tak terelakan pada masa arus balik lebaran tahun ini, termasuk di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur. Berdasarkan data 24 jam, telah terpantau lonjakan pemudik yang datang.
Kepala Terminal Pulo Gebang, Ismanto mengatakan, sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB, penumpang yang datang telah mencapai 3.117 orang dengan 182 unit bus. Jumlah itu pun akan terus meningkat hingga malam nanti.
Untuk keberangkatan dari Terminal Pulo Gebang, penumpang tercatat telah berjumlah 1.148 orang dengan 63 bus yang diberangkatkan. Berdasarkan rekapitulasi sejak H-8 hingga H+2 per pukul 14.00 WIB, total penumpang yang datang telah mencapai 10.365 orang dengan 1.1140 unit bus. Sedangkan untuk keberangkatan dari Terminal Pulo Gebang, penumpang telah menembus angka 84 ribu orang.
"Rekapitulasi sejak H-8 hingga H+2 pukul 14.00 WIB adalah keberangkatan dari Terminal Pulo Gebang, bus 2.968 unit, penumpang 84.197 orang," katanya, Senin (18/6).
Ismanto mengungkapkan, Jawa Tengah menjadi daerah asal penumpang paling banyak yang menuju Terminal Pulo Gebang. Persentase penumpang asal Jawa Tengah berjumlah 64 persen dari keseluruhan penumpang yang sampai di sana. Ini berdasarkan data yang dihimpun pihaknya sejak pukul 00.00 hingga pukul 19.00 WIB malam tadi, Minggu (17/6).
"Dari Jawa Tengah 64 persen, Jawa Barat 19 persen, Jawa Timur 16 persen, Banten (Merak) dan Sumatera (masing-masing) 0 persen," ungkapnya.
Untuk persentase kedatangan asal bus, urutan provinsi asal sedikit berbeda. Meskipun, sebesar 55 persen bus atau urutan pertama tetap berasal dari Jawa Tengah.
"Urutan persentase kedatangan bus berdasarkan provinsi, Jawa Tengah 55 persen, Jawa Timur 15 persen, Jawa Barat 28 persen, Banten (Merak) dan Sumatera (masing-masing) 1 persen," ujarnya.
Ismanto mengakui, memang ada peningkatan yang cukup signifikan pada jumlah kedatangan penumpang di arus lebaran tahun ini. "Ada peningkatan cukup signifikan jumlah kedatangan penumpang dibanding hari biasanya atau saat arus mudik sebelumnya," tutupnya.
Reporter: Yunizafira Putri
Sumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rute Penerbangan Terpendek Kedua Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Jarak Tempuhnya Cuma 73 Detik!
Lantas, dimana sebenarnya letak dari rute penerbangan unik tersebut?
Baca SelengkapnyaTotal 88 BUMN Gelar Mudik Gratis 2024, Siap Angkut 80.215 Pemudik Berbagai Tujuan
Adapun rincian jenis transportasi dan jumlah pemudik tahun ini, yakni armada bus dengan jumlah 1.225 bus untuk mengangkut 55.607 penumpang.
Baca SelengkapnyaKAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
APJAPI Minta Pengelola Bandara Buka Saluran Pengaduan untuk Memudahkan Perjalanan Mudik
APJAPI meminta kepada segenap pengelola bandara untuk menyediakan saluran pengaduan penumpang
Baca SelengkapnyaIni Skema Pengalihan Arus Lalu Lintas saar Harlah ke-78 NU di GBK Besok
Adapun, kendaraan bus yang datang dari jalur timur yakni Jawa barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah akan diarahkan ke pintu 6 dan 7 GBK.
Baca SelengkapnyaSemarang Banjir, Empat Perjalanan Kereta Api Relasi Solobalapan Batal
Empat perjalanan KA tersebut sedianya berangkat dan menuju Stasiun Tawang Bank Jateng.
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca SelengkapnyaPenumpang TransJakarta Tembus 30,93 Juta Sepanjang Januari 2024
BPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca SelengkapnyaIni Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca Selengkapnya