Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemuda Kalibaru, Tingkatkan Nilai Jual Kopi Hingga 32 Kali Lipat

Pemuda Kalibaru, Tingkatkan Nilai Jual Kopi Hingga 32 Kali Lipat Kopi Banyuwangi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Masa pandemi Corona (Covid-19) membuat sejumlah orang dituntut untuk kreatif agar bisa memaksimalkan potensi di desanya. Hal serupa terjadi di Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi. Para generasi muda yang merantau dan akhirnya pulang kampung karena terdampak pandemi, mencoba meningkatkan nilai jual kopi dengan proses fermentasi wine.

Hasilnya, proses fermentasi wine bisa meningkatkan nilai jual hingga 32 kali lipat. Bila kopi robusta kering dijual rata rata dengan harga Rp 20.000, kopi fermentasi wine bisa dijual dengan harga paling murah Rp 650.000.

"Rp 650.000 per kilogram itu paling murah ya. Kalau yang disimpan lebih lama, ada yang harga Rp 1.850.000," kata Rizal Dhofir, salah satu pemuda Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru saat ditemui di rumahnya, Kamis (3/12).

Kalibaru memang terkenal sebagai salah satu sentra perkebunan kopi robusta di Banyuwangi. Saat pandemi, Dhofir bersama puluhan pemuda di desanya membaca peluang tersebut untuk meningkatkan nilai jual.

"Fermentasi wine ini sebenarnya sudah lama. Ada salah satu tokoh sini yang memulai dan kami belajar. Katanya, di Gayo, Aceh proses fermentasi wine ini sudah ada sejak lama," kata Dhofir.

Dhofir sendiri, saat ini memproses kopi fermentasi sebanyak 1 ton. Hasilnya, dia akan memperoleh kopi kering fermentasi sebanyak 25-26 kilogram. Menurutnya, bila ini diterapkan, maka akan meningkatkan kesejahteraan petani tanpa harus memiliki lahan yang luas. Penjarahan lahan di hutan untuk penanaman kopi pun akhirnya bisa menurun.

"Kalau secara umum kan, bisa dapat uang lebih banyak ketika luasan tanaman kopinya juga luas. Tapi kalau dengan proses petik merah dan fermentasi seperti ini, orang yang punya lahan kopi sedikit pun bisa merasakan penghasilan yang berlipat ganda," katanya.

Hanya saja, kata Dhofir, tidak mudah mengubah cara berpikir petani untuk mau memproses kopi fermentasi, karena membutuhkan kesabaran dan waktu proses lebih lama.

Dalam proses fermentasi wine, petani harus memetik kopi yang sudah merah, kemudian melakukan sortasi dengan cara direndam, kopi-kopi yang sudah dicuci bersih kemudian dikemas dalam kantong plastik dan diikat rapat.

"Setelah dimasukkan dalam kantong-kantong plastik, 5 hari kemudian dibuka dan dijemur di atas para para sekitar 1 meter. Lama jemurnya cukup 3 jam saat pagi hari, antara pukul 8 pagi sampai 11, karena itu cahaya yang kaya vitamin dan bagus," jelasnya.

Usai menjemur selama 3 jam, kopi kembali dimasukkan ke dalam kantong plastik selama 5 hari lagi. Proses tersebut terus berulang hingga 10 kali jemur secara konsisten.

"Kalau sudah kering, proses selanjutnya melakukan penggilingan, untuk memisahkan kulit dengan biji. Baru kemudian disimpan," ujar Dhofir.

Proses tersebut memang membutuhkan disiplin dan perhatian khusus agar proses fermentasi berjalan lancar, salah satunya agar tidak muncul jamur. Setelah fermentasi selesai, nilai jual kopi bisa meningkat hingga 32 kali lipat.

"Dan kalau disimpan lebih lama, rasanya lebih enak. Dan tentunya harganya lebih mahal. Ada yang harganya per kilogram Rp 1,8 juta," ujarnya.

Saat ini, Dhofir sendiri memiliki produk kopi fermentasi wine dengan merek Zafir Kalibaru Coffee. Dia juga mengembangkan produk kopi original proses biasa dan pemanfaatan kopi untuk aroma parfum.

"Kalau yang parfum ini diambil dari kopi sortiran yang jelek," ujarnya.

Saat ini, untuk menguatkan pemasaran, pihaknya akan membuat komunitas Wine Robusta Kalibaru sebagai ruang belajar bersama dan saling sinergi. Harapannya, petani petani kopi bisa lebih memiliki nilai tawar jual kopi yang lebih mahal.

"Jadi biasanya langsung dijual ke tengkulak kalau pas panen raya. Dan harganya petik asal itu Rp 4.500, kalau mau petik merah saja sudah bisa Rp 6000 per kilo. Apalagi kalau mau proses fermentasi wine," jelasnya.

Proses fermentasi wine, baginya juga seperti investasi. Petani tidak hanya menimbun, karena nilai jual kopi semakin lama usia timbun akan semakin mahal.

"Semakin lama kopinya disimpan itu semakin mahal, karena rasanya semakin enak," katanya.

Soal rasa, kopi dengan fermentasi wine ini memang memiliki aroma yang kuat. Saat diminum, aroma kopi sangat meresap di lidah. Sementara itu, semakin dingin, rasa kopi juga tetap stabil dan cenderung lebih pekat.

Untuk menjaga cita rasa sendiri, para pemuda di Kalibaru sepakat hanya menjual produknya yang sudah disangrai.

"Jadi kami sudah sepakat tidak menjual dalam bentuk green bean, jadi kami sangrai dulu agar cita rasa ke konsumen bisa konsisten. Kami rosternya pakai mesin," ujarnya.

Saat ini, sudah ada puluhan pemuda yang melirik penguatan nilai jual kopi dari kebunnya sendiri. Bila sebelumnya banyak pemuda yang merantau untuk bekerja, saat ini mereka kembali dan mandiri dari potensi kampungnya.

"Pandemi ini akhirnya bikin mereka belajar, termasuk saya sendiri. Karena banyak yang pulang kampung. Rata rata mulai di masa panen Bulan Juni-Juli kemarin. Saya juga baru mulai," ujarnya.

Kontributor: Mohammad Ulil Albab

(mdk/hrs)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Alasan Mengapa Kopi Merupakan Teman yang Sempurna untuk Berpikir dan Mencari Ide Cemerlang

Ini Alasan Mengapa Kopi Merupakan Teman yang Sempurna untuk Berpikir dan Mencari Ide Cemerlang

Kopi bisa menjadi katalisator dari berbagai ide kreatif karena kandungan yang ada di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Sukses Deni Saputra Rintis Usaha Kopi, Modal Rp500.000 dan Kini Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan

Kisah Sukses Deni Saputra Rintis Usaha Kopi, Modal Rp500.000 dan Kini Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan

"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.

Baca Selengkapnya
Sempat Viral di Zamannya, Ini Kreasi Kopi yang Miliki Rasa Segar dan Gampang Dibikin Sendiri di Rumah

Sempat Viral di Zamannya, Ini Kreasi Kopi yang Miliki Rasa Segar dan Gampang Dibikin Sendiri di Rumah

Berbagai kreasi kopi populer yang bisa dibuat sendiri di rumah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengunjungi Kedai Kopi Tertua di Semarang, Sudah Berdiri Sejak Tahun 1915

Mengunjungi Kedai Kopi Tertua di Semarang, Sudah Berdiri Sejak Tahun 1915

Bangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Mbak Penjual Kopi di Warung Ini Jadi Sorotan, Wajahnya Mirip Artis Cantik

Mbak Penjual Kopi di Warung Ini Jadi Sorotan, Wajahnya Mirip Artis Cantik

Paras penjual kopi cantik tersebut disebut netizen mirip dengan sosok artis.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Dua Sekuriti Diduga Terlibat Pengeroyokan Pemuda hingga Tewas di Kafe Kemang Jaksel

Dua Sekuriti Diduga Terlibat Pengeroyokan Pemuda hingga Tewas di Kafe Kemang Jaksel

AM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.

Baca Selengkapnya
Kesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis

Kesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis

Riski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.

Baca Selengkapnya